Mohon tunggu...
Muhammad Shofa
Muhammad Shofa Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Iqra'... Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Dolly dan Revolusi Hasrat

8 Oktober 2014   13:06 Diperbarui: 17 Juni 2015   21:55 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selain itu, merelokasi para pekerja seks ke daerah-daerah yang jauh dari keramaian penduduk juga langkah alternatif yang harus dipikirkan. Dengan sistem masuk dan keluarnya hanya satu pintu disertai dengan pemeriksaan kesehatan yang ketat saat keluar dan masuknya, sedikit banyak akan meminimalisir dampak penyebaran virus HIV/AIDS. Langkah yang demikian, melokalisir para pekerja seks, pernah diterapkan oleh Solon pada abad ke-6 SM dengan mendirikan lokalisasi pertama di Athena. Maksud pembangunan lokalisasi ini, sebagaimana dipaparkan oleh Nikolaos A. Vrissimtzis, ialah dimaksudkan untuk menolong membebaskan anak remaja yang telah mencapai usia reproduksi dan menjaga mereka agar tidak melakukan perselingkuhan dengan wanita terhormat.

Tulisan ini tidaklah hendak berada dalam posisi mendukung ataupun menolak penutupan lokalisasi yang didirikan oleh perempuan keturunan Belanda, Dolly Van Der Mart. Tulisan ini hanyalah sebentuk pemikiran penulis yang berusaha memberikan sumbang saran bagi segenap pemangku kepentingan, agar memikirkan segala aspek yang berkaitan dengannya.

Berdasarkan kaidah ushul fiqh yang berbunyi, mencegah kerusakan itu harus diutamakan daripada melaksanakan kebaikan, seharusnya menjadi titik tolak dalam mengambil sebuah kebijakan. Keputusan pemkot dan pemprov untuk menutup lokalisasi Dolly adalah niat baik dan tulus yang harus didukung oleh segenap pihak. Tetapi efek lainnya juga harus dipikirkan secara matang-matang. Janganlah sampai, imbas penutupan ini bukannya malah membuat Surabaya bersih dari prostitusi. Tapi malah mengakibatkan melubernya prostitusi di jalan-jalan kota Surabaya. Tentu kita tidak menginginkan hal itu terjadi bukan?

Muhammad Shofa

(*Mahasiswa Program Pascasarjana Konsentrasi Filsafat Agama UIN Sunan Ampel Surabaya, bergiat di Bengkel Menulis Bibliopolis Surabaya.)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun