Mohon tunggu...
Muhammad Ichsan
Muhammad Ichsan Mohon Tunggu... Freelancer - Menyukai seni sastra, sosial dan budaya

http://ichsannotes.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Warisan Milan Kundera yang Baru Tutup Usia

14 Juli 2023   18:11 Diperbarui: 14 Juli 2023   21:15 266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
*Gambar dari Wikipedia

Kalimatnya ini bermaksud mengungkapkan bahwa kecemasan dan kekhawatiran kita sering kali berasal dari kecenderungan kita untuk terlalu fokus pada masa depan. Kita sering kali merasa cemas tentang apa yang mungkin terjadi di masa depan, keputusan yang harus kita buat, atau hasil yang akan datang. Kehawatiran ini dapat mengganggu kehidupan kita dan menyebabkan stres dan ketidakstabilan emosional.

Kundera menganjurkan sekiranya kita dapat menjauhkan pikiran kita dari masa depan, atau dengan kata lain, tidak terlalu terobsesi dengan rencana dan prediksi masa depan, maka kita dapat mengurangi kecemasan kita.

Ia menyarankan bahwa dengan lebih fokus pada momen sekarang dan menjalani hidup dengan lebih sadar, kita dapat menemukan kedamaian dan kebebasan dari kekhawatiran masa depan.

Novelis ini hendak mengajak kita untuk hidup dalam saat ini dan menerima apa yang ada, sehingga kita dapat mengalami kehidupan dengan lebih intens dan mengurangi beban kecemasan yang tidak perlu.

Pesannya dalam kalimat tersebut sangat jelas. Yakni tentang pentingnya menghadapi dan menghargai momen sekarang, daripada terlalu terfokus pada masa depan yang belum pasti. Sehingga kita bisa dapat menemukan kedamaian dan kebebasan dari kecemasan, dan kita bisa menikmati hidup ini dengan sepenuh hati.

Milan Kundera banyak menghasilkan karya-karya bermutu, dan novelnya yang paling terkenal “The Unbearable Lightness of Being”. Selain itu novel “The Book of Laughter and Forgetting” dan “Immortality”, ketiga novelnya ini paling diakui oleh publik internasional akan mutu dan nilai sastrawinya. Ketiganya diterbitkan di Paris, Perancis.

Waktu bisa saja memintanya kembali ke pangkuan Yang Maha Kuasa.  Namun, kalimat-kalimatnya hidup abadi dan dikutip orang setelah berabad-abad diucapkan.

Pada kalimat-kalimatnya yang hidup abadi ini, kita belajar dan mendapat pencerahan. Dan hidup kita yang mungkin datar-datar saja menjadi lebih bergairah.

Selamat jalan Milan Kundera, terima kasih atas warisan intelektual yang engkau berikan untuk umat manusia di seluruh dunia.

Semoga malaikat Tuhan mengantarmu ke pintu surga - in paradisum deducant te angeli.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun