Mohon tunggu...
Muhammad Ichsan
Muhammad Ichsan Mohon Tunggu... Freelancer - Menyukai seni sastra, sosial dan budaya

http://ichsannotes.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Sihir Ironi dalam Lagu Ebiet G. Ade "Seberkas Cinta yang Sirna"

7 Juli 2023   23:22 Diperbarui: 15 Juli 2023   20:08 726
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lagu "Seberkas Cinta Yang Sirna" merupakan salah satu karya dari Ebiet G. Ade, seorang penyanyi dan pencipta lagu Indonesia yang terkenal. Lagu ini, sepertinya lazimnya lagu-lagu Ebiet G Ade yang lain, mengungkapkan tema tentang kehidupan, cinta, dan penderitaan.

Ketika kita mau mencermati lagu ini dengan seksama, akan terasa sekali ironi yang menimbulkan kesan miris, yang terdapat dalam tiap bait/lirik, dan juga dalam tiap baris/lariknya.

Hal ini membuat kita berasumsi bahwa  latar belakang yang menginspirasi lahirnya lagu ini apakah mungkin berasal dari "pengalaman pribadi". Sebab, apapun yang mengungkapkan gambaran emosi yang khas dan kuat biasanya berasal dari pengalaman individual. Adapun kisahnya bercerita tentang hubungan antara dua orang kekasih. Apakah ini kisah cinta pribadi sang penulis? Sayangnya kita tidak dapat memastikan itu.

Yang jelas kisah tragedi percintaan yang disajikan melalui lirik-lirik dalam lagu ini cukup menggetarkan perasaan siapa saja yang mendengarkan. Karena melukiskan perasaan seseorang yang tetap mencoba bertahan meskipun hatinya terluka dan dirundung kesedihan.

Mari cermati, dan analisa bersama sampai sejauh mana lagu "Seberkas Cinta Yang Sirna" ini mengilustrasikan suatu tragedi romantik dalam bingkai sihir ironinya yang cukup memikat.

Seberkas Cinta Yang Sirna

Ebiet G. Ade

Masih sanggup untuk kutahankan
Meski telah kau lumatkan hati ini
Kau sayat luka baru di atas duka lama
Coba bayangkan betapa sakitnya

Hanya tuhanlah yang tahu pasti
Apa gerangan yang bakal terjadi lagi
Begitu buruk telah kau perlakukan aku
Ibu menangislah demi anakmu

Sementara aku tengah bangganya
Mampu tetap setia meski banyak cobaan
Begitu tulusnya kubuka tanganku
Langit mendung gelap malam untukku

Ternyata mengagungkan cinta
Harus ditebus dengan duka lara
Tetapi akan tetap kuhayati
Hikmad sakit hati ini
Telah sempurnakan kekejamanmu

Petir menyambar hujan pun turun
Di tengah jalan sempat aku merenung
Masih adakah cinta yang disebutkan cinta
Bila kasih sayang kehilangan makna

Ternyata mengagungkan cinta
Harus ditebus dengan duka lara
Tetapi akan tetap kuhayati
Hikmah sakit hati ini
Telah sempurnakan kekejamanmu

Sebuah lagu adalah sebuah puisi bila ditinjau dari bentuk penulisannya (baca: wajah persajakan). Maka, kita pun bisa menganalisanya sebagaimana kita melakukannya pada puisi. Sebab, sejatinya sebuah lagu adalah puisi yang dimusikalisasikan.

Baiklah, mari kita mulai saja.

Dalam lirik "Masih sanggup untuk kutahankan, Meski telah kau lumatkan hati ini, Kau sayat luka baru di atas duka lama, Coba bayangkan betapa sakitnya", jelas sekali kita menemukan gambaran perasaan kesedihan dan kehancuran hati yang dirasakan oleh orang yang ditinggalkan atau dikhianati oleh pasangannya. Meskipun sedang disakiti, ia si pecinta yang malang itu masih berusaha untuk bertahan dan tetap setia.

Lalu, dalam lirik "Hanya tuhanlah yang tahu pasti, Apa gerangan yang bakal terjadi lagi, Begitu buruk telah kau perlakukan aku, Ibu menangislah demi anakmu" menggambarkan rasa kebingungan dan keputusasaan seseorang yang menghadapi perlakuan buruk dari pasangannya. Ia merasa bahwa hanya Tuhan yang tahu apa yang akan terjadi selanjutnya, dan sangat jelas akibatnya ia merasa sedih dan terluka.

Lirik-lirik selanjutnya menyoroti pentingnya kesetiaan dan pengorbanan dalam cinta. Meskipun mengagungkan cinta, lagu ini mengungkapkan bahwa cinta seringkali harus ditebus dengan penderitaan dan duka. Namun, dalam kepedihan dan penderitaan itu, ada hikmah yang dapat dihayati dan dipetik.

Dalam lirik "Petir menyambar hujan pun turun, Di tengah jalan sempat aku merenung, Masih adakah cinta yang disebutkan cinta, Bila kasih sayang kehilangan makna" mengungkapkan momen refleksi seseorang yang sedang mengalami kesedihan dan kebingungan tentang arti sebenarnya dari cinta. Dalam konteks lagu ini, si pecinta yang malang tampaknya begitu dalam merenungkan apakah cinta masih berarti jika kasih sayang dan pengorbanan telah hilang.

Kita bisa menyimpulkan bahwa dalam lagu "Seberkas Cinta Yang Sirna" melukiskan gambaran perjuangan dan penderitaan dalam cinta lengkap dengan kekejamannya yang mengiris hati. Kendati demikian, lagu ini juga mengajarkan kita untuk tetap menghargai dan belajar dari pengalaman-pengalaman itu. Sekalipun rasanya teramat getir.

Ironi yang Begitu Kuat

Kita dengan mudah dapat merasakan bahwa dalam lagu "Seberkas Cinta Yang Sirna" terdapat ironi yang kuat. Ironi ini mengacu pada ketidaksesuaian antara harapan yang dipuja-puja dalam cinta dengan realitas yang penuh penderitaan dan kekejaman.

Salah satu contoh ironi dalam lirik lagu ini adalah penggambaran tentang mengagungkan cinta yang harus ditebus dengan duka lara. Lirik "Ternyata mengagungkan cinta, Harus ditebus dengan duka lara" mencerminkan paradoks bahwa meskipun cinta dianggap sebagai sesuatu yang indah dan membanggakan, namun dalam realitasnya, cinta seringkali datang dengan konsekuensi yang menyakitkan dan penderitaan emosional.

Kemudian, lirik "Begitu tulusnya kubuka tanganku, Langit mendung gelap malam untukku" juga mencerminkan ironi. Kata-kata ini menggambarkan seseorang yang memberikan kebaikan dan ketulusan dalam hubungan, tetapi ia mengalami kesedihan dan kemuraman duka yang tidak diharapkan. Ironi ini menunjukkan bahwa tulusnya kasih sayang dan kebaikan seseorang tidak selalu dihargai atau dibalas dengan baik.

Sedangkan dalam lirik "Masih adakah cinta yang disebutkan cinta, Bila kasih sayang kehilangan makna" juga mengungkapkan ironi. Pada dasarnya, ironi ini menunjukkan bahwa konsep cinta yang ideal dan romantis seringkali tidak sesuai dengan kenyataan yang dihadapi. Ketika kasih sayang kehilangan makna atau kebaikan yang ada dalam cinta menghilang, hal ini dapat menimbulkan pertanyaan apakah cinta itu nyata atau hanya sebuah ilusi muncul dengan tajam.

Ringkasnya, ironi yang kuat tersebut menggambarkan ketidakseimbangan antara harapan dan kenyataan dalam hubungan cinta. Lagu ini menyampaikan pesan bahwa meskipun cinta seringkali menghadirkan penderitaan dan kekejaman, kita tetap harus mencoba memahami hikmah yang terkandung di dalamnya.

Rasa Sakit yang Menginspirasi

Bagaimana "rasa sakit" mampu memantik inspirasi penulisan lagu ini?

Sesungguhnya rasa sakit dapat menjadi sumber inspirasi yang kuat dalam menciptakan karya seni, termasuk dalam menciptakan lagu. Ketika seseorang mengalami perasaan sakit atau penderitaan emosional, intensitas emosi yang dirasakan cukup mendalam. Karya seni, seperti lagu, memberikan wadah untuk mengekspresikan dan mengungkapkan emosi tersebut secara kreatif.

Dalam konteks lagu "Seberkas Cinta Yang Sirna," rasa sakit dan penderitaan emosional yang tergambar dalam lirik merupakan sumber inspirasi bagi pencipta lagu, dalam hal ini Ebiet G. Ade. Dalam keadaan emosi yang rentan dan terluka, seringkali pikiran dan perasaan seseorang menjadi lebih terfokus, dan itu bisa memunculkan ide-ide yang mendalam dan bermakna.

Rasa sakit dapat menjadi pendorong untuk menggali kedalaman emosi dan pengalaman manusia, sehingga menciptakan karya seni yang menggugah perasaan pendengar. 

Dalam lagu ini, lirik yang mencerminkan kekecewaan, kebingungan, dan kerinduan akan makna cinta, menciptakan ikatan emosional antara penyanyi dan pendengar. Rasa sakit yang terungkap dalam lirik lagu ini dapat memberikan pengalaman yang mendalam dan mempengaruhi pendengar untuk merenungkan dan memahami pengalaman-pengalaman serupa dalam hidup mereka sendiri.

Selain itu, pencipta lagu seringkali menggunakan rasa sakit sebagai katalis untuk mengekspresikan pesan atau peringatan kepada pendengar. Melalui karyanya, ia dapat menyampaikan pengalaman pribadinya, dan mengajak pendengar untuk berempati atau merenungkan perjalanan emosional yang serupa. Rasa sakit yang diungkapkan dalam lirik lagu ini juga dapat menjadi pengingat bagi pendengar tentang kompleksitas dan tantangan dalam hubungan cinta.

Dengan demikian, rasa sakit dan penderitaan emosional dapat menjadi sumber inspirasi yang kuat dalam menciptakan karya seni, termasuk lagu. Rasa sakit tersebut dapat menghidupkan emosi dan memberikan dimensi mendalam pada karya, sehingga menciptakan ikatan yang kuat antara pencipta dan pendengar.

Bagaimana dengan Anda? Adakah suatu pengalaman bercinta yang menyakitkan pernah dirasakan? Jangan dipendam. Ungkapkan dan tuangkan ke dalam sebuah karya seni indah. Karena itu lebih baik dan cenderung "memulihkan jiwa dari luka." [MI]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun