Mohon tunggu...
HME Irmansyah
HME Irmansyah Mohon Tunggu... Penulis - Ipoleksosbud

Institute for Studies and Development of Thought (ISDT)

Selanjutnya

Tutup

Money

Rizal Ramli: Jadi Pejabat Jangan Keblinger

7 Oktober 2015   12:50 Diperbarui: 13 Oktober 2015   14:22 1815
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="RR"][/caption]

Pagi ini Alumni Teknik Kimia Universitas Diponegoro melakukan seminar di Ballroom Djakarta Theatre dengan judul KESIAPAN BANGSA DAN STRATEGI MENGHADAPI KRISIS ENERGI NASIONAL.

DR. Iwan Ratman selaku Chair Person dalam panel diskusi mengatakan bahwa jika tidak ada penemuan ladang baru maka cadangan minyak kita hanya sampai tahun 2025 saja. Dan cadangan gas masih ada sekitar 41 tahun lagi.

Yang sangat menarik adalah Keynote Speaker Menko Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli yang mengatakan bahwa beliau kecewa ada pejabat berfikir keblinger. Berfikir jangka pendek, berfikir tidak komprehensif. Beliau mengatakan bahwa kebijakan energi kita saat ini lebih bersifat jangka pendek, adhoc. Sementara kita harus berfikir out of the box. Harus ada cara yang luar biasa. Kita harus biasakan mencari jalan baru.

Bangsa Indonesia diberikan rahmat besar dari Allah SWT. Allah berikan rahmat yang besar dengan kekayaan alamnya. Tapi kita tidak mampu melalukan yang terbaik, karena tidak bisa kembangkan Down Stream nya.

Kesempatan emas yang pertama adalah hutan. Kita tidak lakukan down stream sehingga bernilai tambah. Kayu yang hebat dan kwalitas baik dari hutan kita ditebang dan langsung di jual ekspor secara gelondongan. Menyedihkan.

Kesempatan emas kedua ialah minyak. Sama nasibnya dengan hutan. Semua minyak yang kita punya diberikan pada perusahaan asing dan nyaris habis. Kalau tidak ada penemuan ladang minyak baru maka minyak kita akan habis di tahun 2025. Sedangkan gas masih 41 tahun lagi jika tidak ada ladang baru.

Kesempatan emas yang ketiga adalah kekayaan mineral. Kekayaan mineral ini harus dilindungi. Jangan sampai ijin belum habis tapi koq ada pejabat yang sudah sibuk mempersiapkan perpanjangan kotraknya dengan perusahaan asing tersebut. Ada pejabat yang keblinger karena belum selesai kontraknya namun perpanjangan kontrak sudah mau ditandatangani.

Yang harusnya dilakukan adalah justru kita harus gunakan kesempatan untuk melakukan strategi baru. Supaya bisa bermanfaat untuk kepentingan yang sebesar-besarnya. 

Masih ada pejabat yang keblinger  karena tidak pikirkan sisa kekayaan alam yang masih ada.

Tapi jika Presiden Joko Widodo tegas untuk tidak menyerahkan kekayaan pada asing maka TRISAKTI bisa terwujud, bukan hanya sekedar slogan.

Rizal Ramli memastikan bahwa Presiden Joko Widodo sangat jelas komitmennya dalam hal ini. Itu yang dipegang oleh Rizal Ramli dalam melaksanakan tugasnya untuk menyelamatkan negara di sisa kekayaan alamnya yang sudah di kuras nyaris habis oleh ASING.

Rizal menambahkan pagi ini, "Tuhan betul-betul masih sayang di Indonesia yaitu kasus cadangan gas yang besar sekali di Blok Masela (Maluku Selatan). Saking besarnya disebut cadangan abadi. Tapi pejabat-pejabat kita berhasil dibujuk oleh perusahaan asing untuk membuat pabrik terapung, besarnya 3x kapal induk Nimitz dan tingginya 3x Monas. Lucunya pejabat kita ini ditakut-takuti ada palung yang dalam. Lagipula teknologinya belum teruji, perhitungannya hanya terima perhitungan dari perusahaan asing tersebut. 

Indonesia Timur akan hidup jika bukan Floating Storage yang dibangun tapi dibuat didarat di Pulau Selaru yang jaraknya hanya sekitar 60 km saja. Pipanisasi yang menggunakan local content dan membuka lapangan pekerjaan buat penduduk sekitar.

Masalah cost recovery pada akhirnya yang membayar proyek ini adalah rakyat Indonesia sendiri karena investor itu hanya kontraktor saja.

Nah disini ada Missing Opportunity kesempatan yang terlewati, karena kita tidak mampu melakukan Down Stream untuk peningkatan nilai tambah.

"Jangan hanya puas export bahan mentah!", demikian Menko Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli.

Dalam diskusi panel terungkap kebutuhan gasoline dan diesel akan tumbuh meningkat signifikan. Kebutuhan minyak akan tumbuh 8% per tahun sejak tahun 2012 sampai 2025.

Perlu ada pembangunan kilang baru agar jangan sampai kita menjadi Nett Importer. 

Kita tidak cukup dengan cuma bicara saja, tapi yang kita butuhkan saat ini adalah ACTION.

Saat ini panel diskusi masih berlangsung.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun