Dari marahnya Presiden Joko Widodo di Pelabuhan Tanjung Priok itu mengakibatkan terbongkarnya kasus korupsi di Kementerian Perdagangan. Lagi-lagi orang terkejut. Dirjen Perdagangan Luar Negeri Partogi Pangaribuan ketika itu kedapatan menyimpan uang ratusan juta rupiah dalam bentuk dolar AS dan Singapura dan berujung ditangkapnya pejabat tersebut.
Pada 12 Agustus 2015 lalu Presiden Joko Widodo melantik DR. Rizal Ramli sebagai Menteri Koordinator Maritim. Kemudian ruang lingkupnya diperluas sehingga menjadi Menteri Koordinator Maritim dan Sumber Daya, dimana tujuh Kementerian berada dibawah koordinasinya.
Nah, setelah Rizal Ramli masuk kedalam Kabinet Kerja ternyata Rizal Ramli (RR) memperagakan jurus "Rajawali Ngepret". Kepretan RR ini membuat publik terkesiap dan menimbulkan pro-kontra. Banyak orang bertanya kenapa RR berani seperti itu? Sebuah pertanyaan yang pada awalnya sulit dijawab, namun bagi pemerhati politik yang jeli sebenarnya tidak sulit untuk menjawabnya.
Ketika saya hadir mengikuti acara ILC yang di pandu Karni Ilyas di TV One hari Selasa lalu (15/9) Prof. Tjipta Lesmana menegaskan bahwa sebenarnya Jokowi sedang memainkan jurus yang mengandung risiko tinggi karena "membiarkan" Rizal Ramli melakukan kepretannya. Memang pada mulanya, kepretan Rizal Ramli menimbulkan dugaan telah terjadi keretakan internal dalam tubuh pemerintah. Tapi, seiring dengan perjalanan waktu sebagian masyarakat bersimpati terhadap kepretan RR. Publik menjadi tahu apa yang terjadi dibalik rencana pembelian pesawat Garuda, masalah listrik, Dwelling Time di Pelabuhan dan sebagainya.
Ada yang menarik ketika hari Jumat siang pekan lalu saya menghadiri suatu diskusi terbatas khusus untuk membicarakan masalah DWELLING TIME, dimana para peserta diskusi itu terdiri dari orang-orang yang faham tentang Dwelling Time (DT). Ternyata masalah DT ini adalah masalah lama dan bahkan orang-orang sudah pada teriak "TURUNKAN DWELLING TIME!". Hal itu salah satunya terbukti dari Cover majalah INDONESIA SHIPPING TIMES Edisi 64-V- Oktober Tahun 2013 yang saya muat gambarnya dibawah tulisan ini.
Ini, lagi-lagi bukti bahwa apa yang dilakukan Presiden Joko Widodo dan kemudian di gebrak oleh POLRI dan di kepret oleh Rizal Ramli selaku Menko Maritim dan Sumber Daya adalah TEPAT SASARAN. Rizal Ramli selaku Menko Maritim dan Sumber Daya telah membuat Task-Force untuk menurunkan Dwelling Time (DT) pada tgl. 25 Agustus 2015, hanya 13 hari setelah pelantikannya. Hari ini DT sudah turun menjadi 4,6 hari saja.
Kalaulah sekarang ini ada pihak-pihak yang melakukan pembangkangan terhadap Rizal Ramli, maka itu ARTINYA pihak-pihak atau orang-orang tersebut sebenarnya melakukan pembangkangan bahkan MENANTANG Presiden Republik Indonesia. Kita tunggu apa tindakan Presiden terhadap mereka.
[caption caption="2013"]
[caption caption="Terbit 2013"]
 [caption caption="OKTOBER 2013"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H