Mohon tunggu...
Money

Konsumsi dalam Perspektif Ekonomi Islam

27 Februari 2018   00:48 Diperbarui: 27 Februari 2018   00:54 285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

 Konsumsi merupakan kegiatan yang bertujuan untuk memakai suatu produk baik berupa barang maupun jasa, untuk memenuhi kebutuhan dan juga kepuasan masing-masing. Di dalam konsumsi pastilah ada konsumen, yaitu setiap orang yang memakai barang dan atau jasa yang tersedia di dalam masyarakat, baik yang di gunakan untuk kepentingan diri sendiri ataupun orang lain, dan tidak untuk diperdagangkan kembali.

Konsumsi sudah tidak asing lagi bagi kita, di dalam kehidupan sehari-hari kita pasti menemui yang namanya konsumsi, dan bahkan kita sendiri yang melakukan kegiatan konsumsi. Seperti halnya makanan, listrik, air, dan lain sebagainya.

Sebagai umat muslim sekaligus konsumen, dalam hal ini hendaklah kita menjadi konsumen yang baik yang mengikuti ketentuan syariat islam agar tidak merugikan pihak yang terlibat dalam hal kegiatan konsumsi tersebut. Dan juga dapat di ketahui hukum dari barang atau jasa yang kita konsumsi tersebut halal, mubah, atau haram. Agar kita tetap dapat memenuhi kebutuhan hidup dan tetap berada di jalan yang benar.

Berikut salah satu hadis yang menjelaskan tentang konsumsi.

"Dari Abu hurairah ra berkata, Rasulullah SAW bersabda: "wahai manusia sesungguhnya Allah itu baik, tidak menerima sesuatu kecuali yang baik. Ia memerintahkan pada orang-orang yang beriman apa yang di perintahkan pada utusan. "Wahai para utusan, makanlah dari yang baik dan beramalah yang baik, karena sesungguhnya kami mengetahui apa yang kalian kerjakan." "makanlah dari yang baik atas apa yang kami rezekikan kepadamu." Kemudian Nabi menuturkan ada seorang laki-laki yang bepergian jauh, rambutnya acak-acakan dan kotor. Dia menengadahkan kedua tangannya keatas seraya berdoa: "wahai tuhanku, wahai tuhanku", sedang yang dimakan dan yang di minum serta dan yang di pakai adalah berasal dari yang haram, mana mungkin doanya diterima" (HR. Muslim).

Dari hadis di atas disebutkan bahwa Allah SWT. Memerintahkan kepada kita untuk melakukan semua hal-hal yang baik yang telah diperintahkan kepada para utusan. Seperti halnya kita dalam melakukan jual beli yang jujur, tidak memakan harta anak yatim, mencari nafkah dengan baik, beramal, dan amal-amal lainnya Agar semua yang telah kita lakukan mendapat ridho dan diterima karena sesungguhnya Allah Swt, hanya menerima amal perbuatan yang baik saja. Hendaklah kita tidak mengkonsumsi yang tidak baik. Karena Allah Swt, telah mengatur semua rezeki setiap umatnya, tidak akan membiarkan umatnya mengalami kekurangan dari rezeki yang halal.

Kemudian Nabi SAW menuturkan bahwa ada seorang laki-laki yang bepergian jauh, rambutnya acak-acakan dan kotor, lalu laki-laki itu menengadahkan tanganya keatas seraya berdoa: "wahai tuhanku, wahai tuhanku", sedang yang dimakan dan yang di minum serta dan yang di pakai adalah berasal dari yang haram. Mana mungkin doanya diterima. Maksudnya yaitu ada seorang laki-laki yang tidak diterima doannya karena laki-laki itu rambutnya berantakan dan berlumuran debu, makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram , dan disuapi dengan barang-barang haram.

Oleh karena itu kita sebagai umat muslim hendaklah menjaga diri kita dengan baik seperti mengkonsumsi atau melaksanakan segala yang halal atau baik dan meninggalkankan segala yang haram atau tidak baik, agar semua yang kita lakukan dapat di terima dan segala apa yang kita inginkan dapat di kabulkan.

Dalam hadits Nu`man bin Basyir bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

"Ingatlah sesungguhnya di dalam tubuh manusia terdapat segumpal daging. Jika segumpal daging itu baik, maka seluruh tubuh juga baik. Jika segumpal daging itu rusak, maka seluruh tubuh juga rusak. Ketahuilah, segumpal daging itu adalah hati". (HR Muslim, no. 1599).

Hadis diatas menjelaskan tentang segumpal daging (hati) yang terdapat dalam tubuh manusia. yang dimana segumpal daging (hati) tersebut dapat memengaruhi semua tingkah laku manusia tersebut. Dan hal itu juga dapat di sebabkan oleh apa yang kita konsumsi. Tergantung pada halal atau haramnya apa yang di konsumsi tersebut.

Apabila segumpal daging (hati) di dalam tubuh manusia itu baik, maka baik pula seluruh tubuh manusia tersebut. Dan apabila segumpal daging (hati) itu rusak, maka rusak pula seluruh tubuh manusia tersebut. Jadi makanlah yang halal (baik) karena yang kita makan akan menyatu dengan tubuh atau segumpal daging tersebut, dan akan memengaruhi semua apa yang kita lakukan atau perbuat.

Jadi apa yang kita konsumsi dapat memengaruhi dari segumpal daging (hati) tersebut. Oleh karena itu mengkonsumsi segala sesuatu hendaklah melihat apakah itu baik (layak) Untuk di konsumsi atau buruk (tidak layak)  untuk di konsumsi. Agar semua yang ada di dalam tubuh kita menjadi baik dalam hal apapun. Seperti halnya beribadah dan bertingkah laku.

Perspektifekonomi islam

Tujuan utama konsumsi seorang muslim adalah sebagai sarana penolong untuk beribadah kepada Allah. Mengkonsumsi sesuatu dengan niat yang ikhlas untuk meningkatkan ketaatan kepada Allah akan menjadikan konsumsi itu bernilai ibadah. Karena sesungguhnya segala yang ada di bumi ini hanyalah milik Allah Swt. Dengan begitu manusia mendapatkan pahala.

Konsumsi merupakan sebuah kebutuhan fitrah manusia yang harus dipenuhi, baik secara jasmani dan rohani. Dan di dalam memenuhinya manusia manusia juga di bekali dengan nafsu. Nafsu itu lah yang mendorong manusia untuk selalu berusaha memenuhi kebutuhan. Dan nafsu itu lah yang akan menentukan antara baik dan buruknya yang akan dikonsumsi oleh manusia tersebut.

Pemenuhan kebutuhan tersebut akan sangat bergantung kepada lemah kuatnya dorongan nafsu dan kualitas pengendalian yang diperani oleh akal dan hati. Akal dan hati yang berkualitas pasti akan membatasi konsumsinya sebatas kebutuhan fitrahnya. Konsumsi yang melebihi kebutuhan fitrah adalah kebutuhan palsu, yang justru akan merusak dirinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun