Mohon tunggu...
Muhammad Cobain
Muhammad Cobain Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Geologist, Jolma Kumoring, Budak Plaju

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pak Jokowi, Relawan Anda Menolak Kenaikan BBM Bersubsidi!!!

30 Agustus 2014   17:16 Diperbarui: 18 Juni 2015   02:05 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari berbagai pemberitaan dan statement dari pasangan presiden dan wakil presiden terpilih Joko Widodo dan Jusuf Kalla menunjukkan bahwa kebijakan pengurangan subsidi BBM akan segera dijalankan saat masa pemerintahan mereka dimulai yang berarti kenaikan BBM tidak bisa di hindari dan akan berimbas pada segala aspek kehidupan. Banyak alasan dikemukakan untuk membenarkan kebijakan mengurangi atau bahkan menghapus subsidi BBM, beberapa alasan yang dikemukakan mengelitik saya pribadi untuk memberikan tanggapan

1.Subsidi BBM Membuat Jebol APBN

Alasan klise yang selalu dikeluarkan rezim pemerintah yang salah urus negaranya, pemerintahan sekarang beserta pendahulunya terlalu bergantung dalam mengisi pundi – pundi kekayaan negara dari hasil pajak, tidak pernah satupun dari semua rezim pemerintah yang memprioritaskan sumber pendapatan negara berasal dari ekonomi kerakyatan yang kreatif maupun pemanfaatan kekayaan alam negaranya secara optimal, kalaupun ada semua hanya sekedar wacana!!Tidak perlu saya sebutkan apa saja potensi kekayaan alam republik ini,BASIIII!!

Mengenai sumber pendapatan negara dari pajak, sudah benarkah semua hasil pajak yang ada masuk ke dalam kas negara?sedangkan potensi kebocoran pendapatan negara dari pajak tidak bisa di tambal dan di optimalisasi oleh semua rezim pemerintah, saya yakin seandainya kebocoran pajak dapat diminimalisir dan optimalisasi maksimal dilakukan subsidi BBM tidak akan menjebol keuangan negara.

Salah siapa jika rakyat bergantung kepada BBM bersubsidi yang merupakan energi yang tidak dapat diperbarui yang mengakibatkan APBN terbebani??salah rakyat atau jangan-jangan salah orang-orang yang memiliki mobil!!!!! Pertanyaan yang layak untuk dijawab semua rezim pemerintah yang dahulu maupun sekarang adalah sudah maksimalkah pengunaan gas yang masih banyak terdapat di negri ini untuk mengantikan BBM??atau sudah sampai dimanakah perkembangan energy alternatif semisal bio energy yg hilang timbul seperti kentut??Jika pemerintah tidak memiliki jalan keluar mengenai masalah BBM yang terus menghantui negri ini, pemerintah jangan cuci tangan dan mengambil jalan pintas yang mudah berupa pengurangan/pencabutan subsdi BBM yang akhirnya membebani sebagian besar rakyat Indonesia

2.Subsidi BBM Tidak Tepat Sasaran

Apakah BBM bersubsidi hanya dinkmati oleh orang-orang kaya yang memiliki kendaraan pribadi??terlalu picik jika kita berfikir subsidi hanya berpengaruh diseputaran Orang Kaya dan Mobil!!kita semua tahu semua bidang yang berkaitan dengan masyarakat kelas bawah berkaitan dengan BBM bersubsidi, siapa yang akan bertangung jawab jika bahan pokok naik drastis akibat mahalnya biaya transportasi??jangankan golongan masyarakat kelas bawah, masyarakat golongan menengah pun bisa turun kasta gara-gara kenaikan BBM, biaya transport motor yang murah meriah jadi bertambah, biaya kebutuhan pokok bertambah, sedangkan daya beli sebagian besar masyarakat masih tergolong rendah

Dan satu hal bagi saya yang membuat miris, negara kita terlalu banyak peraturan dan penambahan pasal-pasal turunan dari UUD1945 yang sebagian besar hampir tidak jelas aplikasi dan implikasinya terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara yang menimbulkan rasa pesimistis, bagaimana mau optimis!!Lah hal yang hal mendasar dalam pasal 33 UUD1945 saja tidak jelas pengamalan, pelaksanaan dan penerapannya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara!!,

Seluruh rakyat ndonesia tanpa melihat kaya dan miskin, karena orang miskin hanya kurang beruntung sedangkan orang kaya hanya sedikit beruntung dan saya yakin di republik ini hanya segelintir orang yang menyandang status billionaire, apakah orang yang memiliki mobil hasil kredit dan dibayar dari hasil keringat siang malam agar dapat sedikit membahagiakan keluarganya termasuk kedalam kelompok orang kaya??Pemerintah jangan bermain dengan kata – kata dengan mengolongkan masyarakat kita ke dalam kelompok kaya dan miskin, ingatlah mayoritas rakyat Indonesia adalah golongan kelas bawah dan menengah yang rawan jatuh miskin, bersikaplah jantan dan jangan bermain kata-kata untuk menutupi ketidakmampuan dalam mengurus republik ini

Khusus buat Bapak Presiden terpilih IR. H. Joko Widodo yang saya kagumi, saya sebagai salah satu relawan bapak saya konsisten menolak kenaikan subsidi BBM, saya malah berharap bapak menambah anggaran untuk mensubsidi BBM, agar seluruh rakyat Indonesia apapun golongannya dapat menikmati BBM bersubsidi, perihal rencana bapak untuk mengurangi ataupun menghapus subsidi BBM di awal masa pemerintahan bapak, saya hanya dapat memaklumi sebagai akibat dari rezim-rezim pendahulu bapak yang tidak becus mengurus Negara Indonesia yang kita cintai ini, dengan catatan saat bapak menyatakan mengurangi/mencabut subsidi BBM bapak akan berjanji :

1.Bahwa dalam waktu 5tahun atau 10tahun ke depan bapak akan kembali melakukan subsidi maksimal untuk BBM, sebagai dampak dari berkurangnya kebocoran sektor pajak dan optimalisasi pendapatan Negara dari kekayaan alam ataupun hasil dari ekonomi kerakyatan yang kreatif atau

2.Mengeluarkan kebijakan yang secara bertahap akan akan mendorong konversi semua penggunaan BBM beralih ke bahan bakar gas, dengan progress yang akan dilaporkan kepada publik paling tidak setiap 6 bulan sekali atau

3.Berjanji dengan segala daya upaya yang dapat bapak lakukan untuk mendorong perkembangan energy alternatif dan pengunaan bio energy ataupun semua energy yang dapat terbarukan, semua progres juga akan dilaporkan kepada publik paling tidak setiap 6 bulan sekali.

Untuk pasangan Presiden dan Wakil Presiden Terpilih, dalam mengambil setiap kebijakan hendaklah mempertimbangkan perasaan kami sebagai rakyat…Ingat!!harapan kami ada ditangan kalian…. Selamat Bekerja!!!

Salam Bumi

(BTH – MC)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun