Mohon tunggu...
M Arfah
M Arfah Mohon Tunggu... Administrasi - PNS

Sekali layar terkembang, pantang biduk surut ke pantai

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Setahun Pengabdian di Pulau “Hampir” Utara Indonesia

4 Oktober 2012   21:50 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:15 1220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

134928759756937981
134928759756937981
gunung awu 3. sumber : dokumentasi pribadi

1349361966528325063
1349361966528325063
ombak belakang kantor. dokumentasi pribadi

Ganasnya Lautan.

Berlayar terkadang merupakan suatu keharusan bagi mereka yang bertugas di daerah perbatasan, daerah pedalaman dan daerah terpencil. Diawal cerita, saya sempat menyinggung tentang ganasnya perjalanan laut dari dan ke pulau Tahuna yang selalu memakan korban bagi para penumpang yang pertama kali atau penumpang yang tidak siap. Maksudnya adalah selalu ada saja penumpang yang tidak tahan dan terserang mabuk laut dan akhirnya memuntahkan seluruh isi perutnya. Saya termasuk penumpang yang mempunyai daya tahan tubuh kuat baik ketika pertama kali berlayar ataupun pada pelayaran-pelayaran berikutnya. Namun, memang pada bulan-bulan tertentu menjelang akhir tahun, ombak di lautan memperoleh masa kejayaaannya bekerja sama dengan badai dalam mengombang-ambingkan kapal yang sedang berlayar seakan-akan ingin menjungkirbalikkan kapal. Kebetulan saya sedang berada dalam pelayaran ketika bulan-bulan menjelang akhir tahun itu . Ketika itu, akhirnya saya menyatakan takluk kepada ombak dan saya pun muntah untuk pertama kalinya. Namun saya sebenarnya tidak terlalu merasa kalah juga, mengapa?  karena ternyata penduduk asli pun yang sudah puluhan tahun berlayar menyatakan kalah pada ombak di lautan dan larut dalam suasana mual juga. (bagi anda yang ingin berlayar dari dan ke pulau Tahuna, hindari berlayar di akhir tahun karena saat itu berada dalam masa badai dan ombak yang sedang tinggi).

Perpisahan.

Sebenarnya ketika bertugas dikota ini, saya tidak pernah menyangka waktu tugas saya disini sekitar satu tahun. Sebelumnya, ketika saya dimanado masa kerja saya lebih dari satu tahun yaitu sekitar lima tahun. Setahun di kota Tahuna, ternyata saya dipanggil untuk mengikuti tugas belajar di ibukota sehingga saya kembali berpindah tugas dan lagi-lagi berpindah pulau. Banyak kenangan yang terjalin di pulau ini dan tidak mungkin akan dilupakan. Setidaknya dalam pengalaman hidup saya walaupun terbilang singkat, saya sudah pernah hidup di bagian paling utara Indonesia. Betapa indahnya Indonesia dan betapa bangganya saya menjadi orang Indonesia.

1349287669797866265
1349287669797866265
dokumentasi pribadi

Tulisan ini didedikasikan untuk :

· Keluarga saya tercinta  di kampung halaman, terutama kedua almarhum orang tua saya tercinta, Insya Allah tetes mata beliau berdua tidak sia-sia.

· Instansi saya tercinta, Kementerian Keuangan  dan Direktorat Jenderal Pajak yang telah mem-PNS-kan saya, walau badai menghadang dan ombak menghantam, tetaplah kuat dan kokoh berdiri.

· Teman-teman kantor di kota Tahuna yang masih bertugas, tetap semangat dalam bekerja kawan.

· Warga dan teman-teman di Tahuna, terima kasih  atas segalanya, semoga sukses dan sehat selalu.

· Para PNS dimanapun berada, terutama di daerah perbatasan, daerah pedalaman dan terpencil, apalagi yang kita tunjukkan selain pengabdian kita. Tetap semangat bekerja dan jangan malas-malasan. Buat pemerintah, tolong perhatikan para PNS yang hidup di daerah-daerah tersebut.

· Saudara-saudara di daerah perbatasan, daerah pedalaman dan terpencil, tetaplah tersenyum dan hidup dalam kesederhanaan dan ketenangan, terkadang kalian lebih bahagia dibandingkan saudaramu yang hidup di kota. Juga buat pemerintah, agar bisa memperhatikan saudara-saudara kira tersebut nun jauh disana.

· Terakhir, untuk bangsa dan negara, Indonesia tercinta.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun