Mohon tunggu...
muhammad amri
muhammad amri Mohon Tunggu... Freelancer - pengamat epistemologi sosial

blogger

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tips Merawat Diri agar Tetap Waras Versi Saya

13 Desember 2022   17:51 Diperbarui: 13 Desember 2022   18:10 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Mungkin kita sering dihadapkan dengan banyaknya masalah di dunia ini, seolah tak pernah selesai. Hal ini salah satunya dapat memberikan dampak negatif pada kesehatan mental kita. Dengan banyaknya permasalahan kehidupan yang seolah apabila individu harus menyelesaikan seorang diri terasa sangat berat dan mungkin tidak akan mampu. Hal yang paling realistis sudah kita perhitungkan dan fikirkan baik - baik sebagai alternatif solusi untuk menyelesaikan permasalahan kehidupan tersebut, tetapi seolah tidak akan mampu untuk benar - benar di selesaikan. 

Dari adanya problem kehidupan yang demikian yang pastinya datang dalam kehidupan kita sehari - hari. Pasti tidaklah cukup apabila kita sudah menemukan solusi terhadap masalah tersebut tetapi kejiwaan kita menolak dan merasa sangat sulit untuk dapat menyelesaikan seorang diri. Ini yang saya sebut sebagai kesehatan mental. Bagaimana kita menjaga kesehatan mental tersebut agar setiap permasalahan kehidupan dapat diselesaikan dengan menjaga kesehatan jiwa kita tetap stabil, tidak merasa terbebani. Berikut beberapa tips pribadi yang biasanya saya lakukan dan treatment terhadap diri saya sendiri.

1. Mengingat pencipta 

Biasanya saya selalu mengingat kepada pencipta, bahwa setiap permasalahan kehidupan yang saya hadapi merupakan sebuah ujian atau bentuk ibadah kepadanya. Sehingga kita mesti kuat menyelesaikan permasalahan yang dihadapi. Dengan paradigma yang demikian kitapun tidak akan merasa takut untuk menghadapi tantangan - tantangan yang akan dihadapi dalam usaha menyelesaikan permasalahan kehidupan. 

Karena sebagai seorang hamba yang diciptakan kita harus mengasumsikan setiap kehidupan yang kita jalani merupakan sebuah ujian, sehingga kitapun harus mampu melewati setiap ujian yang diberikan sang pencipta tersebut. 

Dengan paradigma yang demikian harapannya kejiwaan kita tetap stabil dan waras, mengingat apapun yang kita lakukan akan bernilai ibadah, termasuk usaha untuk menyelesaikan permasalahan kehidupan yang akan kita jalani.

2. Berfikir positif 

Biasanya ketika kita dihadapi dengan masalah, kita sering kali berpersepsi negatif, seperti nanti gini nanti gitu wah bakalan terjadi gini yaa nanti, ketakutan terhadap hal yang belum tentu terjadi sudah banyak menumpuk dikepala kita. Hal ini yang mengakibatkan penumpukan kejadian - kejadian negatif yang akan terjadi kedepannya yang masih dalam persepsi, artinya hal tersebut belum tentu akan terjadi seperti apa yang di bayangkan.

Sehingga karena masih belum terjadi dan masih persepsi, kita tidak perlu terlalu mengkhawatirkan justru sebaliknya kita perlu berfikir positif dengan yakin dan percaya meski sesulit apapun keadaan yang harus dilalui kita perlu yakin dengan kemampuan diri sendiri bahwa kita bisa menyelesaikan dan menghadapi setiap tantangan masalah kehidupan yang akan kita lalui kedepan. 

Berfikir positif ini sangat banyak manfaatnya, kita akan menemukan cara - cara baru untuk menyelesaikan permasalahan, kejiwaan kita akan terus terjaga karena diri kita akan selalu memikirkan solusi untuk menyelesaikan permasalahan - permasalahan yang menghampiri pada kehidupan kita.

3. Menjalani setiap penyelesaian permasalahan dengan happy (suasana hati senang)

Karena sudah pasti kita akan disibukan dengan tantangan kehidupan yang kadang menguras pikiran dan tenaga, kadang ngerasa capek fisik, lelah banget rasanya sudah seharian beraktifitas. Dengan banyaknya pengurasaan fisik dan jiwa tersebut kita jangan jadikan beban, tetapi justru dibangun dengan suasana hati secara happy, agar kita tidak merasa bahwa masalah hidup ini menjadi beban.

Bagaimana cara agar suasana kita happy? yang paling utama kita meski mencintai apapun yang kita lakukan, menghadirkan perasaan senang ketika menjalani setiap aktifitas yang akan dilakukan. Dengan menjalani kegiatan apapun secara happy tanpa beban paksaan maka setiap pekerjaan, sesulit, seberat apapun akan terasa ringan.

 

4. Berdiskusi dengan pasangan/orangtua/sahabat/teman

Terkadang saya sendiri ketika sudah merasa suntuk dan butuh teman untuk memberikan opini atau sekedar mengobrol karena sudah lelah, mungkin hal yang tepat adalah dengan berdiskusi atau mengobrol dengan pasangan, teman atau orangtua hal ini akan memberikan sedikit rasa kebahagian karena kita tidak merasa bahwa kehidupan yang kita jalani ini berat dan tentunya kita tidak sendirian, karena masih ada orang yang sayang kepada kita.

Manfaat berdiskusi atau mengobrol dengan pasangan, teman ataupun orangtua ini akan memberikan rasa ketentraman dengan begitu kegalauan atas beban kehidupan sedikit dapat hilang, dengan begitu jiwa dan pikiran kita akan tetap terjaga dalam kondisi yang waras.

5. Doktrin bahwa setiap kesulitan ada kemudahan 

Yang terakhir adalah dengan mendoktrin kepada diri kita agar tetap kuat dan waras bahwa setiap kehidupan di dunia ini sesulit apapun itu pasti ada solusinya yang bisa di pelajari. Artinya kesulitan apapun yang kita rasakan pasti akan diberikan kemudahan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun