Penggunaan retorika oleh Ridwan Kamil saat debat pilkada 2024 menjadi sorotan penting dalam konteks komunikasi politik di Indonesia. Sebagai seorang calon pemimpin, Ridwan Kamil memanfaatkan berbagai teknik retorika untuk mempersuasif audiens dan membangun koneksi emosional serta intelektual dengan pemilih. Dalam artikel ini, kita akan membahas strategi retorika yang digunakan Ridwan Kamil, serta dampaknya terhadap audiens.
Strategi Retorika Ridwan Kamil
1. Ethos
Ridwan Kamil menggunakan ethos untuk membangun kredibilitas dan kepercayaan di mata audiens. Dengan menampilkan pengalaman dan pengetahuannya sebagai mantan walikota Bandung, dia menunjukkan bahwa dia memiliki kapasitas dan integritas untuk memimpin. Dalam debat, dia sering merujuk pada pencapaian masa lalunya dan bagaimana pengalaman tersebut relevan dengan tantangan yang akan dihadapi jika terpilih kembali.
2. Pathos
Penggunaan pathos sangat terlihat ketika Ridwan Kamil berusaha menyentuh emosi audiens. Dia seringkali menggunakan cerita pribadi atau contoh nyata yang menggugah perasaan pendengar, menciptakan ikatan emosional yang kuat. Misalnya, saat membahas isu-isu sosial yang dekat dengan kehidupan masyarakat, seperti pendidikan dan kesehatan, dia menekankan dampak langsung dari kebijakan yang diusulkan terhadap kehidupan sehari-hari mereka.
3. Logos
Ridwan Kamil juga mengandalkan logos dengan menyajikan data dan fakta yang mendukung argumennya. Dia sering mengutip statistik dan studi kasus untuk memperkuat klaimnya, menunjukkan bahwa kebijakan yang diusulkan didasarkan pada analisis yang mendalam dan bukan sekadar janji politik. Hal ini tidak hanya meningkatkan kepercayaan audiens tetapi juga memberikan alasan logis untuk mendukung pilihannya.
Dampak Terhadap Audiens
Penggunaan strategi retorika ini terbukti efektif dalam menarik perhatian dan dukungan pemilih. Dengan kombinasi antara kredibilitas (ethos), daya tarik emosional (pathos), dan argumen logis (logos), Ridwan Kamil mampu menciptakan pesan yang komprehensif dan meyakinkan. Penelitian menunjukkan bahwa audiens lebih cenderung merespons positif terhadap pembicara yang dapat menggabungkan ketiga elemen ini dalam penyampaian pesan mereka.
Kesimpulan
Retorika yang digunakan oleh Ridwan Kamil dalam debat pilkada 2024 mencerminkan pemahaman mendalam tentang komunikasi persuasif. Dengan memanfaatkan ethos, pathos, dan logos secara efektif, dia tidak hanya mampu mempengaruhi audiens tetapi juga membangun citra positif sebagai calon pemimpin yang kompeten dan peduli. Keberhasilan strategi ini sangat penting dalam konteks pemilihan umum di mana kepercayaan publik menjadi kunci utama dalam menentukan pilihan.
Daftar Pustaka
- Moh. Ulil Albab. "Persuasive Strategies used on Ridwan Kamil's Interview in World Cities Summit 2014." UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
- Alhusairy, Muhamad Ilham. "Retorika Ridwan Kamil dalam menyampaikan pesan dakwah." UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
- Jurnal AL-AZHAR INDONESIA SERI HUMANIORA. "Representasi Konsep Retorika Persuasif Aristoteles dalam Pidato."
- "Pola Retorika Ridwan Kamil dalam Twitter." Garuda Kemdikbud.
- "Strategi Komunikasi Krisis Kebijakan Pembelajaran Jarak Jauh." Jurnal Riset Komunikasi.
Artikel ini memberikan gambaran mengenai bagaimana Ridwan Kamil menggunakan retorika untuk mempengaruhi audiensnya selama debat pilkada 2024, menyoroti pentingnya komunikasi yang efektif dalam politik modern.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H