Mohon tunggu...
Muhammad Arjun Najah
Muhammad Arjun Najah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Badminton drifting and trail are my hobbies

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kesetaraan Gender dalam Pembangunan

19 November 2024   09:21 Diperbarui: 19 November 2024   10:13 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

sudah sejak lama banyak sekali orang-orang atau publik menyuarakan tentang kesetaraan gender. artikel ini akan membahas kesetaraan gender dalam pembangunan.

pertama-tama apasih yang di sebut kesetaraan gender, konsep dikembangkan dengan mengacu pada dua instrumen internasional yang mendasar dalam hal ini yakni Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia dan Konvensi Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi terhadap Perempuan. Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia menyatakan bahwa semua manusia dilahirkan bebas dan sama. Dengan merujuk pada Deklarasi ini, Konvensi tentang Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi terhadap Perempuan mencantumkan istilah " hak yang sama untuk laki-laki dan perempuan " dan " kesetaraan hak laki-laki dan perempuan " , konsep kesetaraan gener  merujuk pada kesetaraan penuh laki-laki dan perempuan untuk menikmati rangkaian lengkap hak-hak politik , ekonomi , sipil , sosial dan budaya. Konsep ini juga merujuk pada situasi di mana tidak ada individu yang ditolak aksesnya atas hak-hak tersebut, atau hak-hak tersebut dirampas dari mereka, karena jenis kelamin mereka. Menurut saya pribadi kesetaraan gender adalah perlakuan yang adil dan setara terhadap semua gender, gender sendiri berbeda dengan jenis kelamin, gender lebih ke kontruksi sosial atas seks yang menjadi peran dan perilaku suap.

lalu apa hubungannya kesetaraan gender dalam pembangunan dan mengapa gender relevan dalam pembangunan.

Kesetaraan gender memainkan peran penting dalam pembangunan berkelanjutan dan memiliki dampak positif yang signifikan terhadap berbagai aspek pembangunan, baik secara sosial, ekonomi, maupun politik. Memahami isu gender dapat memungkinkan proyek untuk memperhatikan persoalan gender dan membangun kapasitas untuk menghadapi dampak-dampak ketidaksetaraan dan untuk memastikan adanya keberlanjutan. Ketika kita berbicara mengenai Kesetaraan Gender, kita berbicara tentang kesamaan di muka hukum serta kesetaraan peluang, termasuk peluang untuk mengemukakan pendapat. Kerap kali, hal  kesetaraan gender adalah mengenai pemberian peluang yang lebih baik kepada perempuan dalam semua hal tersebut. 

disini ada peran kesetaraan gender atau lebih ke perempuan dalam pembangunan

1. dalam bidag pendidikan

Dalam bidang Pendidikan memberikan akses yang setara untuk Pendidikan bagi perempuan. Hal ini dapat membuka peluang untuk karir dan kontribusi yang lebih besar dalam masyarakat. Selain itu pemerintah saat ini telah mengimplementasikan wajib belajar 12 tahun. Kebijakan tersebut tertuang dalam Pasal 31 UUD Negara RI dan UU No 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas. Kebijakan tersebut tentu dapat meminimalisir kasus-kasus pernikahan pada usia dini yang terjadi di Indonesia. Berdasarkan data UNICEF per akhir tahun 2022, saat ini Indonesia berada di peringkat ke-8 di dunia dan ke-2 di ASEAN, dengan total hampir 1,5 juta kasus. Peningkatan partisipasi perempuan dalam Pendidikan merupakan langkah penting menuju kesetaraan gender dan pembangunan yang berkelanjutan. Factor lain yang juga penting untuk dipertimbangkan termasuk akses Pendidikan yang berkualitas, kesetaraan akses untuk semua lapisan masyarakat, dukungan finansial, serta kendala sosial dan budaya yang menghambat partisipasi perempuan dalam Pendidikan.

Peningkatan partisipasi perempuan dalam Pendidikan merupakan langkah penting menuju kesetaraan gender dan pembangunan yang berkelanjutan. Factor lain yang juga penting untuk dipertimbangkan termasuk akses Pendidikan yang berkualitas, kesetaraan akses untuk semua lapisan masyarakat, dukungan finansial, serta kendala sosial dan budaya yang menghambat partisipasi perempuan dalam Pendidikan.

2. dalam bidang kesehatan

tidak dipungkiri lagi dalam bidang kesehatan perempuan lebih banyak dalam bidang kesehatan seperti menjadi bidan, dokter, ataupun nakes. Dalam hal ini pemerintah lebih berfokus memperbaiki akses dan kualitas pelayanan kesehatan untuk ibu, anak dan remaja. Perihal tersebut menjadi penting untuk memastikan kesehatan dan kesejahteraan ibu dan anak. Di Indonesia, terdapat upaya yang dilakukan oleh pemerintah dan berbagai organisasi untuk meningkatkan akses dan kualitas layanan kesehatan untuk ibu dan anak.

Pada dasarnya peningkatan kualitas layanan kesehatan untuk ibu dan anak juga memerlukan kolaborasi antara pemerintah, lembaga kesehatan, organisasi dan masyarakat. Jika dilihat dalam konteks perkotaan dan pedesaan, kepedulian penduduk perkotaan terhadap kesehatannya di masa depan lebih tinggi disbanding dengan penduduk perdesaan.

3. dalam bidang ketenagakerjaan

Peran perempuan di bidang ketenagakerjaan telah berkembang pesat dalam beberapa dekade terakhir, meskipun tantangan dan kesenjangan masih ada. Partisipasi dalam Angkatan Kerja merupakan hal penting peran perempuan dalam sektor ketenagakerjaan. Semakin banyak perempuan yang terlibat dalam angkatan kerja, baik di sektor formal maupun informal. Mereka memiliki peran vital dalam berbagai industri, mulai dari teknologi, pendidikan, kesehatan, hingga sektor jasa. Data umum menunjukkan bahwa partisipasi perempuan dalam Angkatan kerja telah meningkat dalam beberapa dekade terakhir.

Hal tersebut disebabkan adanya dorongan dari berbagai factor yakni akses Pendidikan yang lebih baik telah memberikan kesempatan kepada perempuan untuk memperoleh ketrampilan dan pengetahuan, adanya perubahan budaya dan sosial tentang peran perempuan dalam masyarakat yang telah membuka jalan bagi perempuan untuk mencari pekerjaan di luar rumah tangga, kemajuan teknologi dan globalisasi yang telah menciptakan lebih banyak kesempatan kerja bagi perempuan terutama di sektor yang tergolong baru seperti teknologi informasi, layanan kesehatan dan sektor jasa. Selain itu kebutuhan ekonomi juga menjadi perihal dalam meningkatnya angka partisipasi kerja perempuan guna mendukung perekonomian keluarga.

Salah satu tujuan pembangunan nasional yaitu mencapai kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat yang setara dengan negara maju. Bidang ketenagakerjaan merupakan perihal yang menjadi perhatian pemerintah sebagai upaya pembangunan nasional. Seiring berjalannya waktu berbagai pekerjaan dijalani oleh perempuan, mulai dari pekerja keluarga, menjadi buruh hingga berusaha sendiri. Tujuan pembangunan nasional saat ini yaitu mencapai kemakmuran dan kesejahteraan rakyat. Salah satu yang menjadi perhatian pemerintah dalam rangka pembangunan nasional yakni sektor ketenagakerjaan. Partisipasi perempuan di dunia kerja tidak hanya terbatas pada sektor formal saja melainkan juga pada sektor informal.

4. isu pencegahan kekerasan

Peran perempuan dalam isu pencegahan kekerasan sangat penting. Perempuan dapat berperan sebagai: Advokat dan Pelopor Kesetaraan: Perempuan sering menjadi penggerak utama dalam menyuarakan isu-isu kekerasan dan kesetaraan gender. Mereka berperan sebagai advokat yang kuat untuk hak-hak perempuan dan anak perempuan yang menjadi korban kekerasan. Pendidik dan Pemimpin Masyarakat: Perempuan memainkan peran penting dalam mendidik masyarakat tentang pentingnya pencegahan kekerasan, mengedukasi tentang tanda-tanda kekerasan, dan mempromosikan kesadaran akan hak asasi manusia.

Penggerak Sosial dan Pembangunan Komunitas: Perempuan sering terlibat dalam memimpin gerakan sosial, organisasi non-profit, dan kegiatan lokal yang bertujuan untuk mengurangi dan mencegah kekerasan, serta membangun komunitas yang aman. Pengasuh dan Pelindung Keluarga: Perempuan sering berperan sebagai pengasuh utama dalam keluarga. Mereka memainkan peran kunci dalam melindungi anggota keluarga dari kekerasan dan dalam mendidik generasi mendatang tentang pentingnya menghormati dan melindungi satu sama lain.

 ksmpln

Pembangunan yang berkelanjutan dan merangkul semua aspek membutuhkan kesetaraan gender sebagai komponen inti. Dengan menghapus hambatan gender, masyarakat dapat memanfaatkan potensi penuh dari seluruh populasi, yang membawa dampak positif jangka panjang bagi kesejahteraan dan kemajuan ekonomi serta sosial. Kesetaraan gender bukan hanya tujuan itu sendiri, tetapi juga sebagai pendorong untuk mencapai tujuan pembangunan yang lebih luas

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun