The Historis of Indonesia yang di terangkan di dalam berbagai literasi baik di buku-buku, medsos dll. mengatakan bahwa para pemuda pada masa revolusi merupakan aset negara yang paling subsantif dan menjadi kekuatan alternatif dalam mengantarkan negara republik Indonesia ke singgasana kemerdekaannya.Â
Peran yang terpotret dalam sejarah sangat penting untuk untuk diceritakan dan disebarluaskan agar dapat diketahui, dan mungkin saja dapat memberikan inspirasi kepada generasi selanjutnya.Â
Adapun fungsi dari sejarah yang dinarasikan itu selain sebagai penghormatan pada masa lampau juga sebagai bentuk pengaplikasian dari kata Bung karno yaitu: Bangsa yang besar adalah: Bangsa yang menghargai jasa-jasa para pahlawannya, dengan mempelajari dan meresapi spirit perjuangan mereka.
Dilansir dari ruang guru_maksud dari menghargai tersebut adalah menjadikannya sebagai panutan dalam semangat nasionalismenya.Â
Sejak memasuka tahun 1920an, banyak perdebatan intelektual dari kaum muda. Soekarno merupakan tokoh revolusi yang paling menonjol dalam menentang individualisme barat yang memberi pengaruh diskursus pada bangsa Indonesia pada masa itu. Sehingga kaum muda pada masa reformasi memberikan warisan selain politik kebangsaan sebagai ikon nasionalisme pada tanah air, berbangsa, dan berbahasa satu yaitu: bahasa Indonesia, juga membidangi bahwa pemuda merupakan aset negara yang paling komprehensif dalam kemajuan negara(Sastrio prio Utomo, 2021:94). Menurut satriono prio(2021), pandangan tentang pemuda sebagai inti perubahan pada akhirnya menginspirasi generasi muda Indonesia pada tahun 1940an. Pemuda sebagai inti perubahan telah mendorong lahirnya keyakinan di kalangan generasi muda untuk melibatkan diri untuk urusan nasional dalam gelombang revolusi secara lebih progresif dan kritis lewat aksi-aksi politik, termasuk perundingan diplomatik. Tanpa mengucilkan generasi tua, sejarah selalu mencatat bahwa kaum muda selalu menempati posisi paling substantif dalam panggung revolusi bangsa Indonesia dalam merealisasikan cita-cita untuk merdeka, kalau versi Tan malaka merdeka 100 persen. Dengan bukti dari eksistensi dari sumpah pemuda 28 Oktober 1928 dengan berikrar bertanah air, berbangsa dan berbahasa satu yaitu Indonesia. Dari sejarah NKRI ini bisa kita lihat bahwa generasi muda merupakan peranan paling sentral dalam mengambil kemudi bangsa ini, dan tentunya diperlukan ketajaman pengetahuan serta kedalaman spiritual untuk menempati posisi tersebut. Sebagai agen sosial yang memiliki karakteristik yang spesifik, yaitu revolusioner, optimisme, visioner, dan memiliki moralitas yang baik untuk menjadi modal dasar pemuda untuk menjadi pengemudi bangsa ini.Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H