1) Orang tua
Orang tua yang mendorong anaknya untuk menikah di usia muda juga disebabkan oleh banyak hal, diantaranya pemahaman agama orang tua. Sebagian orang tua kurang dalam memahami ajaran agamanya, mereka berdalih bahwa menikah muda dapat menjauhkan anak dari perbuatan negatif. Selain itu, rendahnya tingkat pendidikan orang tua juga penyebab terjadinya pernikahan dini.
2) Lingkungan
Anak secara alami akan sangat terpengaruh oleh lingkungan di mana mereka lahir dan dibesarkan. Watak, kebiasaan, dan pola pikir anak akan berkembang sesuai dengan lingkungannya. Oleh karena itu, lingkungan mempunyai peran dalam tumbuh kembang anak. Jika lingkungan mayoritas melakukan pernikahan di usia yang masih di bawah umur, maka secara otomatis anak tersebut juga melakukan hal yang sama.
3) Ekonomi
Faktor ekonomi biasanya terjadi pada keluarga si anak perempuan yang kurang mampu. Orang tuanya menikahkan si anak perempuan dengan laki-laki yang berasal dari keluarga yang mapan. Hal ini tentu akan berdampak baik bagi si perempuan maupun orang tuanya. Si perempuan bisa mendapatkan kehidupan yang layak serta beban orang tuanya bisa berkurang.
4) Media masa dan internet
Pada masa digital seperti sekarang, anak-anak dapat sangat mudah mengakses internet. Anak-anak dapat mengakses konten dewasa yang berbau seks dan pronografi. Dikarenakan seringnya anak-anak mengakses konten dewasa yang berbau seks dan pornografi, hal ini membuat mereka jadi terbiasa dengan hal-hal yang berbau seks dan tidak menganggapnya tabu lagi.
5) Adat dan budaya
Faktor ini juga ikut berperan dalam mempengaruhi terjadinya pernikahan dini. Jika dalam budaya setempat mempercayai apabila anak perempuannya tidak segera menikah itu akan memalukan keluarganya karena dianggap tidak laku dalam linggkungannya. Yang kerap disebutnya sebagai perawan tua. Faktor ini sudah sudah jarang terjadi, tetapi pernikahan usia dini di Indonesia perlu mendapat perhatian, pasalnya angka pernikahan dini masih terbilang sangat tinggi.
Dampak Pernikahan Dini