Desa Wringinputih, Magelang (29/01) – Mahasiswi KKN Tim Untidar Tahun 2024 mengadakan sosialisasi penanganan limbah popok bayi dan demonstrasi pembuatan pupuk organik di Gedung Serba Guna RT/RW 01/14 Dsn. Kanggan, Desa Wringinputih. Kegiatan tersebut dihadiri oleh sejumlah anggota PKK dan ibu-ibu yang memiliki bayi di dusun tersebut.
Hal tersebut dilatarbelakangi karena pada saat melakukan survey lapangan masih banyak ditemukan limbah popok bayi di lingkungan sekitar yang dapat menyebabkan pencemaran. Padahal sebenarnya, hidrogel yang ada di limbah popok bayi ini dapat dimanfaatkan menjadi pupuk organik. Pemanfaatan limbah popok bayi menjadi solusi untuk mengurangi sampah popok yang sulit didaur ulang, serta kerap mencemari lingkungan.
Pemanfaatan popok bayi sebagai bahan dasar pupuk organik cair dan fungisida ini karena terdapat kandungan urea, glukosa, nitrogen, fosfor, dan kalium dari urine bayi. Hal itu baik bagi tumbuhan. Popok bekas itu kemudian diolah sedemikian rupa dan diberi sejumlah bahan tambahan agar bisa menjadi pupuk.
Kegiatan ini diawali dengan pemaparan materi mengenai penanganan limbah popok bayi yang meliputi dampak kesehatan yang ditimbulkan hingga ke cara pengolahan limbah popok tersebut agar dapat dimanfaatkan menjadi pupuk organik. Kemudian, dilanjutkan dengan melakukan demonstrasi pembuatan pupuk organik dari limbah popok.
Melalui program ini, harapannya limbah popok bayi dapat dimanfaatkan menjadi pupuk organik mengingat banyaknya jumlah bayi di Desa Wringinputih. Pembuatan pupuk organik kurang lebih selama 10-14 hari yang melalui proses fermentasi. Selain itu, harapannya pemanfaatan limbah ini dapat mengurangi sampah yang sulit didaur ulang terutama limbah popok yang dapat mencemari lingkungan.
Kegitan ini mendapatkan apresiasi dari Kepala Dusun Kanggan “Saya rasa program ini sangat bagus, karena belum ada edukasi terkait pemanfaatan limbah popok yang menjadi masalah bagi masyarakat.”, ujar Sarah selaku Kepala Dusun.
Selain itu kegiatan ini memberikan dampak positif bagi masyarakat.“Kegiatan ini sangat bermanfaat,sehingga saya menyadari pentingnya mengelola limbah popok dengan bijak, salah satunya mengubah limbah popok menjadi pupuk organik yang ramah lingkungan”, tutur Indah sebagai peserta.
Harapannya, dengan adanya sosialisasi ini membuat masyarakat khususnya ibu-ibu yang sudah memiliki bayi dapat dengan bijak membuang dan mengolah limbah popok bayi tersebut agar tidak membahayakan lingkungan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H