Saat malam mulai turun di desa terpencil itu, Maya duduk di bawah pohon tua di pinggir sungai, mengingat kembali semua momen indah yang telah dia alami. Cahaya bulan memantulkan bayangan di permukaan air yang tenang, menciptakan suasana yang tenang dan damai.
Sambil duduk di sana, Maya tersadar akan betapa berharganya kesederhanaan hidup di desa tersebut. Dia belajar banyak tentang kesederhanaan, kebahagiaan, dan persahabatan sejati. Setiap detik yang dihabiskannya di desa itu membentuknya menjadi pribadi yang lebih baik.
Ketika bintang-bintang mulai muncul di langit, Maya mengucapkan terima kasih dalam hatinya kepada desa dan semua orang di dalamnya. Dia berjanji untuk kembali lagi suatu hari nanti, membawa lebih banyak cerita dan mungkin membawa teman-temannya untuk berbagi pengalaman yang luar biasa di desa itu.
Dengan hati yang penuh rasa syukur dan harapan, Maya berdiri dan melangkah perlahan meninggalkan tepi sungai, menuju ke rumah Kiki di bawah cahaya remang-remang malam. Meskipun perjalanan ini telah berakhir, cerita persahabatan mereka akan terus hidup, melekat dalam kenangan dan impian mereka untuk bertemu lagi di masa depan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H