Di dalam QS. al-Mujadilah [58]: 11, Allah swt. menyeru kepada orang-orang yang beriman. Iman kepada Allah dan Rasul-Nya adalah syarat dari seseorang yang hendak menuntut ilmu. Oleh karena itu dalam perjalanannya, iman inilah yang akan menuntun dan menjaganya.
Kedudukan Ilmu dalam Islam
Dengan landasan ayat di atas, seorang yang beriman harus selalu senang menuntut ilmu. Banyak hadis Nabi saw. yang terkait dengan ajaran untuk menuntut ilmu. Bahkan ada sebuah hadis yang menyatakan bahwa hukum menuntut ilmu adalah fardlu 'ain, yaitu:
Artinya, "menuntut ilmu itu wajib bagi setiap muslim" (HR. Ibnu Majah, No. 224).
Status hukum menuntut ilmu yang fardlu 'ain ini mengisyaratkan semua orang yang beriman kepada Allah, baik laki-laki maupun perempuan, wajib untuk menuntut ilmu tanpa terkecuali.
Mengapa Nabi Muhammad saw. begitu menekankan menuntut ilmu? Hal ini karena agama Islam adalah agama bagi orang yang berakal, bernalar, dan ajaran Islam menganjurkan umatnya untuk mencapai kebahagiaan serta kesejahteraan di dunia dan di akhirat. Dalam hal ini, panutan kita, Rasulullah saw. bersabda:
Artinya, "barangsiapa yang menghendaki kehidupan dunia, maka wajib baginya memiliki ilmu, dan barang siapa yang menghendaki kehidupan akhirat, maka wajib baginya memiliki ilmu, dan barang siapa menghendaki keduanya maka wajib baginya memiliki ilmu" (HR. Turmudzi).
Â
Untuk itu, menuntut ilmu amat penting bagi orang beriman agar dapat menggapai kebahagiaan di dunia dan akhirat. Kita bisa melihat bahwa seorang muslim dapat menjalankan agamanya dengan benar dan baik apabila ia mempunyai bekal ilmu pengetahuan. Dengan mempunyai ilmu, maka dia tidak hanya meniru, atau mengikuti saja, tetapi mengikuti dengan mengetahui dasar landasan yang menjadi sandarannya. Hal ini amat sangat penting untuk menjauhkan umat Islam dari taqlid buta, beramal tanpa tahu landasannya.
Apabila kaum muslimin rajin menuntut ilmu, maka semua amalannya dengan berlandaskan pengetahuan/ilmu, sehingga akan lebih bermakna, lebih khusyu' dalam praktiknya, dan tidak goyah oleh pengaruh apapun, karena punya pondasi yang kuat. Sebaliknya, apabila kaum muslimin beramal tidak berdasarkan ilmu, hanya ikut-ikutan saja, maka dasar amalnya adalah taqlid saja. Karena itu, jalan kebahagiaan dunia akhirat haruslah dilandasi oleh ilmu.
JBagaimana kedudukan orang yang berilmu? Dalam QS. al-Mujadilah [58]: 11 di muka sudah dengan jelas dinyatakan bahwa orang yang beriman dan berilmu, derajatnya diangkat atau ditinggikan oleh Allah swt. Selain itu, orang yang berilmu akan dimudahkan jalannya oleh Allah ke surga. Dalam sebuah hadis tentang keutamaan ilmu pengetahuan dalam Islam, Rasulullah saw. bersabda: