Mohon tunggu...
Muhammad SulthanHanan
Muhammad SulthanHanan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Bersyukur adalah Cara Untuk Bahagia, Sama bersyukur bisa mengenalmu:v

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Macam Problematika di Dalam Rumah Tangga serta Penyelesaiannya

12 April 2023   23:10 Diperbarui: 12 April 2023   23:19 277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

1. Di dalam membangun sebuah keluarga itu pasti ada aja masalah yang muncul, baik itu masalah yang sepele ataupun serius. Tetapi masalah dalam rumah tangga itu jangan dijadikan suatu alasan untuk berpisah tetapi masalah itu bisa dijadikan sebuah pelajaran untuk menjadikan hubungan rumah tangga itu semakin kuat dan harmonis. Dalam artikel ini kita akan memaparkan beberapa masalah dalam rumah tangga beserta solusinya:

1. Masalah ekonomi

Masalah ekonomi merupakan salah satu faktor timbulnya permasalahan didalam keluarga. Masalah ekonomi ini muncul ketika sang suami tidak mampu mencukupi kebutuhan rumah tangganya, sehingga keluarganya hidup dalam kekurangan. Untuk mencukupi kebutuhan keluarga, maka istri ikut bekerja, tetapi yang sering jadi masalah itu jika penghasilan istri melebihi penghasilan suami, maka istri merasa lebih tinggi derajatnya dari suami karena merasa berjasa sebagai penyelamat keluarga. Bermula dari perasaan seperti inilah maka suami kemudian merasa tidak nyaman berada di dekat istri dan kemudian sering terjadi pertengkaran yang akhirnya berakhir pada perceraian.

Solusi Walaupun penghasilan istri lebih besar dari suami, cobalah untuk tetap bersikap bijaksana dan saling menghormati. Suami dan istri harus saling menghargai berapa pun penghasilannya, sekalipun secara nominal memang sedikit.

2. Kasus kekerasan dalam rumah tangga yang belakangan sempat heboh karena dialami salah satu artis Indonesia mengingatkan kita bahwa problematika rumah tangga semacam ini kerap kali terjadi. Selain membawa dampak traumatis, kekerasan dalam rumah tangga juga termasuk dalam kejahatan kriminal. Kekerasan dalam rumah tangga biasanya berawal dari masalah kekerasan yang pernah dialami oleh individu tertentu, sehingga memupuknya untuk melakukan kekerasan saat ia berkeluarga.

1. Tidak menyalahkan diri sendiri

Kebanyakan korban KDRT kerap menyalahkan dirinya sendiri akibat tindak kekerasan yang diterima dari pasangannya. Namun, hal ini tidak sepatutnya dilakukan, karena tidak ada kekerasan (baik psikis maupun fisik) yang dapat dibenarkan.

Karena itu, penting untuk menanamkan pada pikiran bahwa kamu tidak pantas untuk diperlakukan dengan kasar. Selain itu, maafkanlah diri sendiri, karena perlakuan KDRT yang diterima, bukanlah salahmu, tetapi salah pasangan.

2. Bersikap tegas

Cara selanjutnya yang perlu dilakukan adalah dengan bersikap tegas terhadap pasangan. Sebab, jika KDRT terjadi, penting untuk menyikapi tindak kekerasan ini dengan tegas, dan menuntut pasangan untuk meminta maaf.

Karena itu, jangan pernah memaklumi kekerasan yang terjadi dengan membiarkan dan tidak melakukan apa-apa. Pastikan juga untuk memberanikan diri membela diri dengan melawan ketika mendapatkan perlakuan yang seharusnya tidak pasangan lakukan.

3. Siapkan bukti

Pastikan juga untuk menyiapkan bukti yang dapat menunjukkan pasangan melakukan tindak KDRT. Sebab, hal ini sangatlah penting jika situasi semakin parah, kamu dapat membuktikan bahwa pasanganmu benar-benar melakukan tindak kekerasan. Apalagi jika pasangan bersikap manipulatif dan mencoba memfitnahmu dengan memutarbalikkan fakta.

4. Mencari bantuan atau pertolongan

Penting untuk mencari bantuan, khususnya bantuan ahli seperti psikolog atau konselor pernikahan. Hal ini dapat dilakukan jika kamu dan pasangan masih ingin mempertahankan pernikahan. Kamu bisa mengunjungi psikolog untuk menceritakan masalah yang ada di rumah tanggamu, dan mintalah saran yang tepat. Di samping itu, kamu dan pasangan juga dapat mengunjungi konselor pernikahan untuk mencari hasil yang terbaik.

Namun, jika pasangan yang melakukan tindak KDRT tak kunjung merubah sikapnya, dan bersikap tak acuh pada pernikahan, kamu tidak perlu menunggu situasi darurat untuk mencari bantuan. Segeralah mencari bantuan dari berbagai pihak. Baik dari orang-orang terdekat seperti keluarga, atau sahabat, hingga meminta pertolongan pada pihak yang berwajib.

3.Mertua yang selalu Ikut campur Urusan Rumah Tangga Anaknya.

 Sering sekali Orang tua ikut serta dalam Masalah Rumah Tangga Anak nya karena ada beberapa faktor entah Mertua Tidak Cocok antara menantu dengan dengan  Budaya si Mertua  ataupun yang lainnya

Akan tetapi Hal ini Juga Di boleh kan Asal , Orang tua itu Memberikan Gambaran dalam Menyelesaikan Masalah atau Mencari Jalan Keluar Dalam Masalah Keluarga.

Jadi dalam Mengatasi Hal ini Lebih Baik Masalah rumah tangga itu jangan di umbar ke orang lain , Membicarakan Berdua, Menyaring Kritik dan saran Mertua , dst.

4.Tidak memiliki anak atau keturunan

Anak adalah generasi penerus suatu bangsa. Kelahiran seorang anak dalam sebuah keluarga tentu membawa doa dan harapan agar kelak dapat tumbuh dan berkembang sehingga bermanfaat bagi bangsa dan negara.

Menikah memilik tujuan Mendapatkan dan melangsungkan keturunan. Seperti telah diungkapkan dimuka bahwa naluri manusia mempunyai kecendrungan untuk mempunyai keturunan yang sah keabsahan anak keturunan yang diakui oleh dirinya sendiri, masyarakat ,Negara, dan keberadaan kenyakinan agama islam memberi jalan untuk itu.Selain itu fungsi dasar pernikahan adalah Reproduksi. Keluarga akan mempertahankan jumlah populasi masyarakat dengan adanya kelahiran. Adanya keseimbangan angka natalitas dan mortalitas menjadikan populasi manusia menjadi eksis.

Berusaha mengsilkan keturunan merupakan sebuah ikhtiar (usaha) yang sangat mulia dalam pandangan islam karena hal tersebut merupakan salah satu usaha untuk mempertahankan komunitas Bani Adam.

Anak merupakan penguwat bagi hubungan suami istri tanpa kehadiran anak Ketika usia pernikahan mulai bertambah, kehadiran anak memang ditunggu-tunggu untuk menghidupkan dan meramaikan kembali keluarga kecil mereka. Dan masalah akan terjadi apabila kehadiran anak ini tidak kunjung datang, hal inilah yang menyebabkan ketidakharmonisan dalam hubungan rumah tangga terjadi.

Solusinya adalah dengan ikhtiar berusaha dan berdoa yaitu dengan cara melakukan pemeriksaan supaya mengetahui kesehatan kedunya jika ada penyakit atau masalah kesehatan di antara keduanya bisa di atasi lebih cepat. Selain itu dalam masalah ini suami istri harus saling menguatkan, memberi dukungan satu sama lain.

Kelompok 6

1.SALMA ROHMAH AL MUNAJAD (212121055 )
2.Fadila Mulyana Indah (212121057)
3.Muhammad Sulthan H.A (212121060)
4.CINDY HAFISHA PUTRI (212121070)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun