Tidak hanya itu saja banyak masyarakat menjual foto orang lain secara random atau tanpa izin orang yang di foto dimana hal itu merupakan sebuah privacy.Â
Maka dari itu penting bagi masyarakat untuk memiliki pengetahuan atau edukasi soal nilai karya yang dapat ditransaksikan sebagai NFT, karena masyarakat awam hanya memahami bahwa aset digital yang tidak berharga seperti foto selfie yang bisa dilakukan oleh setiap orang awam yang 'biasa-biasa' saja bisa menjadi uang milyaran.Â
Maka, mereka ingin mencoba dan menjual aset digital yang dianggapnya lebih berharga, seperti selfie KTP dan data kependudukan, padahal hal itu sangat berbahaya jika benar- benar dilakukan.
Jika dipahami kembali dari viralnya kasus Ghozali Everyday ini nilai dari NFT itu sendiri merupakan kekonsistenannya selama 5 tahun untuk menjual foto selfienya setiap hari yang menjadikan selfie itu mempunyai nilai dan keunikannya di platform NFT.Â
Oleh karena itu, masyarakat awam tidak bisa jika hanya menjual foto asal yang akhirnya akan menjadikan sampah di pasaran NFT. Masyarakat masih memerlukan edukasi yang tepat untuk menjadi kolektor ataupun creator dalam NFT.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI