Mohon tunggu...
Muhammad ArsyAlGhiffary
Muhammad ArsyAlGhiffary Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Menuju tak terbatas dan melampauinya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Fenomena Citayam Fashion Week dengan segala pro dan kontra

12 Agustus 2022   11:55 Diperbarui: 12 Agustus 2022   12:04 473
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Citayam Fashion Week merupakan fenomena yang kerap kali dibahas belakangan ini diberbagai media baik dari lokal maupun mancanegara.

Mungkin banyak dari kalian yang sudah mendengar  fenomena ini, namun sebenarnya apa itu Citayam Fashion Week? Citayam Fashion Week adalah aksi peragaan busana di zebra cross layaknya model yang sedang berjalan di catwalk.

Bedanya 'model' yang memperagakan bukanlah supermodel melainkan anak-anak remaja yang berasal dari Depok, Citayam, Bojonggede, dan sektiran Jakarta. Tak hanya berjalan di atas zebra cross mereka juga kerap kali mengenakan busana yang nyentrik. Inilah yang melatar belakangi istilah Citayam Fashion Week Lalu bagaimanakah fenomena ini berawal?

Citayam Fashion Week berawal dari video wawancara  anak-anak remaja yang beredar di media sosial. Video itu menampilkan jawaban yang masih polos sehingga mengundang gelak tawa netizen

Dari wawancara itulah menghasilkan ikon-ikon Citayam Fashion Week seperti Bonge, Jeje slebew, Kurma, Roy dll yang berasal dari sekitaran Jakarta.

Adanya Citayam Fashion ini menarik berbagai perhatian kalangan mulai dari masyarakat biasa, pejabat daerah,  model hingga para artis yang ikut meramainkan Citayam Fashion Week. Berbagai macam pendapat mengenai Citayam Fashion Week ini bermunculan seperti Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ( Menparekreaf) Sandiaga Salahuddin Uno yang mendukung Citayam Fashion Week.

Sandiaga memberikan apresiasi terkait iC#de-ide hingga terjadinya 'Citayam Fashion Week'. Menurutnya hal ini juga berpengaruh dengan penjualan UMKM di sekitar Dukuh Atas. Untuk diketahui, trotoar Dukuh Atas ini jadi perbincangan karena ramainya para remaja yang nongkrong seakan-akan menguasai area tersebut.

Hal tersebutlah yang menjadikan beberapa orang tidak setuju mengenai Citayam Fashion Week karena banyak dari remaja tersebut yang tidak kembali ke daerah asal melainkan tidur di berbagai fasilitas umum yang dapat mengganggu kenyaman masyarakat. Selain itu Citayam Fashion Week juga menyebabkan kemacetan karena mereka menggunakan zebra cross sebagai ajang fashion show yang menyebabkan kerumunan hingga terjadi kemacetan yang tidak dapat terhindarkan.

Dari fenomena diatas dapat disimpulkan bahwa Citayam Fashion week ini menimbulkan pro dan kontra oleh masyarakat sehingga sampai saat ini Citayam Fashion Week masih menimbulkan perdebatan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun