Mohon tunggu...
Muhammad arsyadslamat
Muhammad arsyadslamat Mohon Tunggu... Seniman - Mahasiswa disalah satu universitas jawa timur

Hobi saya olahraga. Mungkin ini cukup ya rekan-rekan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Islam sebagai Agama Perbudakan agar Kita Memiliki Kebebasan Hakiki

22 Juli 2023   23:55 Diperbarui: 22 Juli 2023   23:59 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Islam adalah agama yang memperbudak pemeluk-pemeluknya, bagaimana tidak, pemeluknya diharuskan untuk melaksakan syariat-syariat yang begitu banyak, ada yang bersifat harian, mingguan, tahunan bahkan ada yang setidaknya dilaksanakan sekali seumur hidup. sholat, puasa, zakat, haji. Ini adalah beberapa syariat-syariat yang menjadikan pelaksananya sebagai budak kepada satu-satunya zat yang pantas manyandang gelar raja. Tapi sungguh dengan memperbudak diri kepada raja dari para raja dan zat yang menciptakan raja-raja akan menjadikan kita sabagai manusia-manusia yang bebas dan merdeka.

karena ini tentang kisah heroik budak tuhan Abdullah bin Hudzafah as-Sahmi, pahlawan kita, sahabat rasulullah SAW yang mempertontonkan kepada zaman apa arti perbudakan dan kebebasan. Suatu ketika Umar mengutusnya untuk menjadi panglima ummat muslimin dalam pembebasan tanah syam, dalam salah satu pertempurannya Abdullah Bin Hudzafah kalah dan ditawan oleh tentara musuh, maka diberitahulah kepada raja bahwa ia adalah salah satu sahabat Rasulullah, mendengar hal ini sang raja merasa tertarik untuk menguji seberapa kuat agamanya. sungguh adalah kesalahan besar yang dilakukan sang raja karena Abdullah bin Hudzafah telah menghabiskan keagungannya terhdap dunia hanya kepada tuannya Allah SWT. sang raja berkata "apakah kamu mau memeluk agama Nasrani atau aku hadiahkan kepadamu setengah kerajaan ku?" 

"seandainya engkau serahkan seluruh kerajaanmu dan seluruh kerajaan arab, aku tidak akan melepaskan agama Muhammad sekejap mata pun" ujar Abdullah bin Hudzafah

Allah, Allah, Allah.......keberanian seperti apa yang menjadikan dari lisannya keluar kalimat ini, seakan ingin mendeklarasikan bahwa saya adalah manusia yang bebas dan merdeka dari segala bentuk perbudakan atas nafsu dan hanya Allah-lah tuhan semesta alam yang dapat memperbudakku.

merasa geram dengan jawaban Abdullah Bin Hudzafah sang raja berujar, "kalau begitu aku akan membunuhmu" kalian tahu apa jawaban dari Abdullah Bin Hudzafah? "silahkan saja" jawab Abdullah Bin Hudzafah, lihatlah betapa kematian tiada arti baginya, sungguh takut mati telah takut tuk menakutinya karena telah ia habiskan takutnya hanya untuk sang pemilik takut yaitu Allah SWT.

Maka Abdullah Bin Hudzafah dimasukkan ke dalam penjara, ia tak di beri makan dan minum selama tiga hari berturut-turut dan pada hari ke empat ia diberi babi dan arak sebagai penawar dahaga, sang raja dan pengawalnya seakan mendapat angin segar karena merasa telah memenjarakan jiwa dan raga sang pahlawan, namun dengan tegas ia menolak menyentuh makananan itu, karna baginya bertemu dengan tuannya (Allah) adalah lebih mulia. Mereka tidak menyadari bahwa tidak ada jeruji besi yang dapat mengekang jiwa-jiwa merdeka, sungguh jiwa yang menjadikan Allah sebagai tuan tidak akan pernah terkungkung oleh apapun itu.

Merasa geram dengan apa yang terjadi, sang raja memerintahkan agar Abdullah Bin Hudzafah dilemparkan ke dalam air mendidih, namun ketika hendak dilemparkan Abdullah Bin Hudzafah menagis, mendengar ini sang raja mengira pahlawan kita menangis karena takut mati, sang raja pun memanggil Abdullah dan menawarkannya untuk masuk nasrani dan tentu saja hal ini ditolak "lalu mengapa engkau menangis?" tanya sang raja.

"Sa ya menangis karena saya menyesal mengapa nyawaku hanya satu. Aku berharap memiliki nyawa sebanyak rambut yang ada di tubuhku dan semuanya diceburkan ke dalam panci itu sehingga semuanya mati di jalan Allah" jawab Abdullah Bin Hudzafah

Allah, Allah, Allah...... lihatlah bagaimana pahlawan kita menjawab dengan lantang tanpa keraguan. Istana dan segala kemewahannya, Raja dengan pengaruh dan kekuasaannya tak berarti dihadapannya, sungguh pahlawan kita telah menjadikan dirinya sebagai budak tuhan (Allah), inilah rahasianya, inilah yang tidak disadari sang raja,  bahwa Abdullah Bin Hudzafah telah menjadikan Allah sebagai satu-satunya raja sekaligus menjadikan dirinyaa budak dari penguasa langit dan bumi, ialah Allah SWT. 

kisah ini bukanlah dongeng. langit, bumi dan waktu menyaksikan bagaimana budak tuhan ini berperan di panggung sandiwara. menghinakan yang hina, merendahkan yang rendah, menyucikan yang suci dan meninggikan yang tinggi, ia memperlihatkan kepada kita bahwa dengan menjadi budak tuhan sejati akan memberikan kebebasan, kemerdekaan dari nafsu.

"Sudahkah engkau melihat orang yang menjadikan nafsu sebagai tuhannya. Apakah engkau akan menjadi pelindungnya? (al-furqoon : 43)"

sungguh dengan menjadikan diri kita sebagai budak syari'at akan membawa kita pada kebebasan hakiki, yaitu bebas dari segala bentuk pengabdian kepada selainnya yaitu Allah SWT, semoga kita diberikan kekuatan untuk menjadi tuan dari nafsu kita sendiri yang insyaallah akan membawa kita pada pengabdian hakiki hanya kepada Allah SWT.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun