Kalau Pak ustaz pernah dengar Yahudi Ortodoks, itulah mereka. Silahkan tanya apakah mereka mengakui kaum yang menjajah Palestina itu sebagai bagian dari ras Yahudi? Jelas mereka akan menolak, karena faktanya kaum Zionis hanya segolongan orang-orang yang mengaku sebagai Yahudi, aslinya mereka adalah bangsa Khazar yang kini mereka mengklaim sebagai Yahudi yang dikenal dengan Yahudi Askhenazi.
Pak ustaz nggak percaya? Silahkan simak ceramah Syaikh Imran Hosein yang juga sering mengulas ilmu akhir zaman, barang kali Pak ustaz bisa dapat pandangan baru yang lebih rasional ketimbang harus berdelusi tentang illuminati.
Saran saya, jangan terburu-buru menjustifikasi hal yang masih bersifat prasangka atau cuma sekadar mencocok-cocokkan antara benda yang satu dengan benda yang lain hanya karena kebetulan mirip. Kalau pun Anda berniat baik untuk umat, lakukanlah dialog dengan santun tanpa merasa lebih pintar di hadapan Pemerintah Anda, apalagi dengan gaya ceramah yang menggebu-gebu dan mencoba membangkitkan teriakan jemaah guna membenarkan isi ceramah Anda. Itu sombong namanya.
Tahukah Pak ustaz bahwa menasehati orang lain juga ada etikanya, apalagi kalau dia seorang pemimpin. Memberi nasehat pada orang lain di depan umum yang disertai sindiran dan kata-kata yang menyudutkannya bukanlah nasehat. Justru itu meruntuhkan dan menghancurkan martabatnya. Jika ditanya siapa yang mesti bertabayyun perihal ornamen bangunan mesjid, ya Anda lah yang harusnya bertabayyun, mengapa harus Ridwan Kamil? Bukannya Anda yang merasa terusik dengan kehadiran mesjid itu? Kok nyuruh-nyuruh orang lain buat mendatangi Anda. Anda ini siapa?
Imam syafi'i berakata, "Barangsiapa menasehati saudaranya dengan sembunyi-sembunyi, berarti ia telah menasehati dan mengindahkannya. Barangsiapa menasehati dengan terang-terangan, berarti ia telah mempermalukan dan memburukkannya."
Oleh karenanya saya setuju dengan Pak Ridwan Kamil, kalau mau mengritik hanya karena bentuknya segitiga, kritik aja sekalian semua simbol-simbol yang mirip dengan Illuminati, seperti simbol FPI gitu. Barangkali Pak ustaz mau menambah pahala dengan ber-'amar ma'ruf nahi munkar.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H