Mohon tunggu...
Salman Fakhri
Salman Fakhri Mohon Tunggu... Administrasi - Freelancer

I'm just a nobody who write an article just for a new hobby. I usually wrote an article about films and video games but, could make other topic if somebody asked me to do

Selanjutnya

Tutup

Games Artikel Utama

Review Black Myth Wukong: Keseruan Mencari Reinkarnasi Sun Wukong

3 Oktober 2024   10:13 Diperbarui: 3 Oktober 2024   15:23 473
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Black Myth: Wukong (Black Myth: Wukong)

Bagi yang lahir di tahun 80an dan 90an pasti tidak ada yang tidak kenal dengan Kera Sakti, serial drama televisi China di tahun 1996 yang tayang di Indosiar di akhir 90an hingga 2000an awal. Merupakan adaptasi dari novel Journey to The West, sebuah novel di abad ke 16 karangan Wu Cheng'en, seorang penulis yang hidup di era Dinasti Tang pada abad ke 16. 

Novel ini bercerita tentang perjalanan Sun Wukong yang melakukan perjalanan ke barat untuk mengambil kitab suci bersama dengan Tang Sangzang, Zhu Bajie atau yang dikenal sebagai Chu Pat Kai di Kera Sakti dan Sha Wujing. 

Keempatnya berpetualang ke barat serta menghadapi berbagai rintangan yang sangat berat guna mendapat kitab suci tersebut. Kesuksesan Journey to The West dan popularitasnya memberikan dampak yang begitu besar di industri hiburan dan menjadi banyak inspirasi untuk beberapa karya yang akan datang, mulai dari Dragon Ball Z hingga One Piece.

Black Myth Wukong yang merupakan adaptasi dari Journey to The West | Sumber: Jagat Play
Black Myth Wukong yang merupakan adaptasi dari Journey to The West | Sumber: Jagat Play

Kesuksesan dan popularitas Journey to The West juga merambah dan tersebar ke berbagai media untuk diadaptasi, mulai dari komik, tv show hingga video games. Salah satunya adalah Kera Sakti di tahun 1996 yang tayang di Indosiar. 

Baru-baru ini, developers asal China yaitu game science membuat game yang berjudul Black Myth Wukong. Game ini merupakan game AAA pertama buatan China yang juga merupakan adaptasi dari Journey to The West setelah dua game mobile game sebelumnya, 100 Tides dan Art Of War: Red Tides yang juga merupakan adaptasi dari karya yang sama.

Dibuat di tahun 2018 dan gameplay trailernya diumumkan di tahun 2020, banyak para gamers yang sangat antusias dan memulai wanti-wanti untuk memainkan game tersebut. Alhasil Black Myth Wukong akhirnya rilis di tahun 2024.

Saya sendiri sangat tertarik untuk memainkan dan memutuskan untuk membelinya sendiri. Dan ternyata... Holy Shit.. ibarat Sunwukong yang terbebas dari kurungan gunung Huaguo dan bertindak sesuka hati dan loncat ke sana kemari, saya pun merasa senang dan menikmati game ini, mulai dari graphic, character design, story dan yang paling penting, gameplaynya juga sangat lumayan menarik dan juga sangat nagih. Apalagi melakukan combo dan memanjangkan tongkat sakti buat mengalahkan musuh. 

Lantas apa yang membuat game ini terasa menyenangkan dan bagus untuk dimainkan? Mari kita lakukan perjalanan kebarat untuk mengambil kitab suci... eh maksudnya, mencari kera yang layak menjadi penerus Sunwukong selagi membasmi para siluman. 

1. Boss Battle yang Unik

Dengan Boss Rush sebagai tema utama, Black Myth Wukong mengusung gameplay dengan konsep action RPG. Selain itu mengambil beberapa fitur dari Soulsborne serta God Of War series, mulai dari Stamina hingga damage yang ditimbulkan oleh karakter boss. 

Tidak hanya itu, para pemain juga bisa melakukan crafting mulai dari armor, items, hingga senjata terkuat yang bisa kamu pakai untuk mengalahkan semua musuh-musuh yang ada. 

Boss-boss di game ini tergolong cukup banyak dan kebanyakan dari mereka terkesan sangat unik. Dimulai dari siluman beruang, siluman harimau sampai naga putih. Dan masing-masing boss memiliki nuansa, atmosfir serta tingkat kesulitan yang berbeda-beda di setiap chapternya.

Black Bear Guai dan Yaksha King merupakan salah satu dari karakter familiar di seri Journey To The West yang menjadi karakter boss | Sumber: YouTube
Black Bear Guai dan Yaksha King merupakan salah satu dari karakter familiar di seri Journey To The West yang menjadi karakter boss | Sumber: YouTube

Selain itu tidak seperti boss-boss di Soulslike yang bisa membunuh kalian dengan satu kali serangan, boss-boss di Black Myth Wukong sama seperti boss-boss di game lainnya, yang setiap serangannya bisa memberikan jumlah damage yang fair.

2. Soulslike Versi Lebih Ramah

Games seperti Dark Souls, Bloodborne, Nioh dan game RPG souls lainnya memiliki beberapa banyak kesamaan, seperti health, stamina, gear, crafting dan boss-boss yang bisa membunuhmu dengan satu kali serangan. 

Namun tidak untuk Black Myth Wukong, game ini walaupun memiliki fitur yang sama seperti Soulslike pada umumnya, tetapi terlihat jauh lebih ramah untuk para gamers yang ingin bermain dengan santai tanpa takut akan mati hingga 100 kali ataupun pergi ke terapi setelah mengalahkan boss seperti Radahn di Shadow Of The Erdtree.

Meskipun memiliki fitur yang sama seperti Soulsborne seperti crafting, namun jauh lebih murah | Sumber: detiasgaming.com
Meskipun memiliki fitur yang sama seperti Soulsborne seperti crafting, namun jauh lebih murah | Sumber: detiasgaming.com

Selain itu, game ini juga jauh lebih mudah dengan hadirnya beberapa magic yang bisa dipakai untuk mengalahkan beberapa boss. Seperti Cloud Step misalnya, magic ini bisa membuatmu menghilang dan menghindari serangan apapun sekaligus melakukan counter (oh dan jangan dekat-dekat dengan musuh begitu dalam kondisi tak terlihat ya soalnya kamu juga akan terkena damage). 

Secara pribadi, magic favorit saya di game ini ada dua, yaitu immobillize, yang di mana saya bisa menghentikan pergerakan musuh sehingga bisa melakukan combo dengan jumlah damage yang begitu besar serta A Pluck Of Many, yang di mana saya bisa memunculkan kagebunshin untuk mengeroyok dan melakukan combo dengan damage yang lebih besar. 

Dan jika kedua jenis sehir ini digunakan, tentunya akan melahirkan serangan combo dengan damage yang lebih besar tentunya. Tapi, tentunya, perharikan meter mana-nya ya. Soalnya kalo habis, akan lebih susah untuk mengisinya karena kalian harus berjalan menemukan Shrine untuk beristirahat supaya bisa memulihkan health dan mana, kecuali kalau kalian punya Gourd atau item lain yang bisa menyembuhkan health sekaligus mana.

3. Item-Item yang Dapat Membantumu Sepanjang Perjalanan

Dalam game ini, ada banyak sekali macam item yang bisa membantu kalian sepanjang permainan, mulai dari healing item baik itu melalui gourd atau healing item biasa hingga item untuk meningkatkan daya serang, critical hit dan juga defense. 

Dan juga perlu diketahui, diwajibkan untuk kalian membeli untuk resistan beberapa elemen mulai dari racun hingga api secara khusus untuk penyesuaian di setiap chapter, dikarenakan di setiap chapter, musuh-musuh memiliki serangan dengan elemen tertentu. 

Di chapter 3 misalnya, kebanyakan musuh memiliki serangan yang berelemen es, maka dari itu kalian harus membeli item yang memiliki resistan tinggi terhadap elemen es. 

Monkey King Armor yang merupakan salah satu armor terkuat dan terbaik yang bisa kalian dapatkan nanti | Sumber: Gamespot.com
Monkey King Armor yang merupakan salah satu armor terkuat dan terbaik yang bisa kalian dapatkan nanti | Sumber: Gamespot.com

Selain beberapa item yang saya sebutkan di atas, ada beberapa equipment yang bisa kalian pakai. Dan jikalau saya ingin jujur, sebagian efek dari item-item ini juga tidak terlalu banyak membantu, karena efek yang efektif hanya untuk beberapa detik saja. 

Meskipun demikian, tetap dianjurkan untuk memprioritaskan gear seperti senjata, armor dan gourd. Karena semakin kuat dan efektifnya gear tersebut, maka akan semakin mudah terutama untuk menghadapi beberapa boss-boss di beberapa chapter ke depannya, apalagi jikalau boss-boss yang kalian lawan itu adalah karakter yang kita kenal di serial tvnya.

4. Cerita yang Bersetting Sesudah Journey to The West

Cerita dari Black Myth Wukong ini dikisahkan beberapa tahun setelah Journey To The West, Sun Wukong yang telah menjadi Buddha, kembali memberontak melawan langit entah apa alasannya. Dan seperti biasa, Sun Wukong bertarung melawan Dewa Erlang. 

Pertarungan tersebut berjalan dengan sangat sengit hingga akhirnya, mahkota di kepala Wukong muncul dan melumpuhkannya hingga Erlang berhasil menusuk dan mengalahkannya. 

Singkat cerita, Sun Wukong mati dalam pertarungan tersebut, dan beberapa ratus tahun kemudian, kera dari gunung Huaguo bereinkarnasi dan terus menceritakan legenda Sun Wukong selagi menemukan kera yang tepat untuk menjadi reinkarnasi dari Sunwukong. 

Dan akhirnya, muncullah The Destined One, sebagai seekor kera dari gunung Huaguo yang terpilih untuk menjadi reinkarnasi dari Sun Wukong sekaligus karakter yang menjadi playable character di game ini.

Sunwukong yang kembali memberontak melawan kekaisaran langit dan berhadapan melawan Erlang Shen | Sumber: YouTube.com
Sunwukong yang kembali memberontak melawan kekaisaran langit dan berhadapan melawan Erlang Shen | Sumber: YouTube.com

Sepanjang perjalanan, kita sebagai pemain akan menghadapi banyak boss sekaligus berjumpa dengan berbagai karakter yang familiar di novel dan tv serinya. Mulai dari Elder Jinchi, seorang biksu serakah yang dulu pernah mencoba membunuh biksu Tang, siluman beruang, siluman raja kerbau, putri kipas dan lain-lain. 

Selain itu, para pemain akan mengunjungi beberapa area yang sangat familiar dan tentunya sangat terlihat mengagumkan secara visual dengan Unreal Engine 5. Namun meski demikian, saya secara pribadi bukanlah fans dari level design di game ini.

5. Level Design yang Terlalu Linear

Level design di game ini ya bisa terbilang terlalu linear. Meskipun ada sedikit beberapa area rahasia untuk menjalani sidequest, namun kebanyakan dari mereka tidak terlalu penting. Karena kebanyakan map yang ada di area setiap chapter tersebut tersebut mengharuskan kalian tetap maju untuk melanjutkan cerita seperti kebanyakan game linear pada umumnya. Paling tidak sampai dengan chapter 6 yang juga sekaligus merupakan chapter terakhir yang di mana kita bisa menjelajahi area dengan menggunakan awan Kintoun paling tidak untuk separuh pertama dari chapter tersebut. 

Meskipun memiliki masalah, namun bisa kita maklumi saja, karena sejak game ini mengusung boss rush sebagai tema utama di game ini ketimbang soulslike. Masalah level design pun juga tidak menjadi persoalan yang besar.

Mount Huaguo di chapter 6 salah satu tempat yang mapnya semi-linear | Sumber: YouTube.com
Mount Huaguo di chapter 6 salah satu tempat yang mapnya semi-linear | Sumber: YouTube.com

Meskipun jauh dari kata sempurna, namun Black Myth Wukong adalah game yang sangat menyenangkan untuk dimainkan. Meskipun dengan sedikit kekurangan seperti level design. Namun hal itu tidaklah terlalu penting dikaranakan beberapa fitur mekanik yang lebih ramah, boss-boss yang bervariasi dan visual dari Unreal Engine 5 yang membuat mata menjadi bersinar. Itulah membuat game ini terasa layak dibeli Day 1. 

Pada akhirnya, bisa dikatakan Game Science akhirnya menepati janji mereka sejak 2020 silam, dan diharapkannya game ini bisa membuka mata untuk industri video games AAA dalam menciptakan sebuah game yang berkualitas dan sangat layak untuk dimainkan.

Score: 8.9/10.0

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Games Selengkapnya
Lihat Games Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun