Mohon tunggu...
Muhammad Fikky
Muhammad Fikky Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pendekatan Teori Komunikasi Internasional

12 Oktober 2018   01:52 Diperbarui: 12 Oktober 2018   02:10 404
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sudah tahu kan apa itu Komunikasi Internasional? Yap! Komunikasi internasional adalah pesan yang disampaikan komunikator yang mewakili suatu negara kepada komunikan yang juga mewakili suatu negara. Berbicara tentang perkembangannya, tentu dalam komunikasi internasional sendiri mempunyai teori-teori pendekatan, antara lain:

A. Teori Modernisasi

Menurut Soerjono Soekanto yang merupakan seorang tokoh sosiologi memberikan pengertian modernisasi sebagai suatu upaya perubahan sosial yang terarah (directed change) sehingga dalam perubahannya akan senantiasa didasani perencanaan yang kemudian disebut atau dikenal dengan social planning. Sedangkan Wilbert E. Moore dalam pandangannya modernisasi adalah transformasi total kehidupan kebersaaan untuk merangkain berbagai bentuk dan bidang teknologi, organisasi sosial. Dari pendapat tersebut dapat Saya simpulkan bahwa teori ini menjelaskan tentang perubahan masyarakat dari tradisional ke modern. Adapun ciri-ciri dari adanya modernisasi menurut Auguste Comte sebagai berikut:

  • Konsentrasi tenaga kerja di pusat urban atau kota-kota besar.
  • Pengorganisasian pekerjaan yang ditentukan berdasarkan efektivitas dan keuntungan.
  • Penerapan ilmu dan teknologi dalam proses produksi.
  • Muncul antagonisme terpendam antara majikan dan buruh.
  • Terjadi ketimpangan dan ketidakadilan sosial.
  • Sistem ekonomi berdasarkan usaha bebas dan terbuka. 
  • B. Teori Ketergantungan

Teori ini menggambarkan suatu ketergantungan negara berkembang pada negara-negara yang sudah maju. Teori ini lebih berpengaruh kepada negara ketiga atau negara kurang maju dalam kerugiannya, dan negara maju justru berpengaruh dalam keuntungannya. Ada dua hal yang dalam keberpengaruhan tersebut.

Pertama Negara bekas jajahan (negara ketiga) dapat menyediakan sumber daya manusia dan sumber daya alam, semua hal itu menjadi investasi yang menguntungkan bagi negara pertama (penjajah atau negara maju). Kedua, negara kurang maju (negara ketiga) dapat menjadi pasar untuk hasil produksi negara maju dan hal ini adalah kegiatan eksploitasi yang menyebabkan negara-negara kurang maju mengalami kemiskinan terus-menerus.

C.  Imperialisme Budaya

Teori imperialisme cultural muncul sejak tahun 1960 dan telah menjadi topic pembahasan di kalangan elit politik sejak tahun 1970.  Menurut Herb Schiller teori ini menyatakan bahwa negara-negara Barat mendominasi media di dunia yang kembali memiliki efek powerful pada budaya Dunia Ketiga dengan cara memaksa mereka dengan pandangan-pandangan Barat dan akhirnya menghancurkan budaya asli mereka.

D. Hegemoni

Hegemoni merupakan suatu bentuk penguasaan terhadap kelompok-kelompok tertentu atau bisa dibilang suatu pihak yang mendominasi pihak tertentu. Ide - ide yang didiktekan oleh kelompok dominan terhadap kelompok yang didominasi diterima sebagai sesuatu yang wajar kemudian menjadi sebuah ideology

E. Teori Kritis

Teori kritis adalah teori yang berusaha melakukan analisa secara tajam dan teliti terhadap realitas. Teori ini menitikberatkan pada penilaian dari seseorang. Teori kritis tidak hanya menumpukkan analisisnya pada struktur sosial, tapi teori kritis juga memberikan perhatian pada kebudayaan masyarakat (culture society).

F. Publik Sphere

Habernas menetapkan ruang publik sebagai arena, independen dari pemerintah (walaupun dalam penerimaan dana negara) dan juga menikmati otonomi dari masalah satu partai kekuatan ekonomi, yang didedikasikan untuk rasional debat (yakni untuk perdebatan dan diskusi yang tidak 'kepentingan', 'menyamar' atau 'menipu') dan yang kedua dapat diakses untuk masuk dan membuka pemeriksaan oleh warga. ini berpendapat, bahwa opini publik adalah terbentuk. (dikutip Holub, 1991 : 2-8).

G. Cultural Studies

Hubungan antara kekuatan dan budaya, di mana kekuatan yang diadakan oleh para elit dan media, dimana mereka akan sangat membantu, dan itu akan dibutuhkan oleh masyarakat. Masyarakat hanya bisa menerima berita baku tanpa informasi yang benar.

H. Teori Informasi Masyarakat

Inovasi dalam teknologi informasi dan komunikasi, terutama komputasi, dan ekspansi global yang cepat telah menyebabkan munculnya era masyarakat informasi.

Menurut penggemar, masyarakat akan terhubung ke internet dan jaringannya seperti jaringan informasi komputer yang terhubung dengan jaringan listrik, menghubungkan setiap rumah, kantor dan bisnis, untuk menciptakan masyarakat jaringan, yang disebut sebagai 'ekonomi pengetahuan'

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun