Mohon tunggu...
Muhammad Mujani
Muhammad Mujani Mohon Tunggu... Mahasiswa - belum ada pencapaian saat ini

saya adalah seorang mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, jurusan perbankan syariah semester 1.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY)

22 Maret 2023   17:37 Diperbarui: 22 Maret 2023   17:51 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Daerah Istimewa Yogyakarta atau biasa disingkat dengan DIY adalah salah satu daerah otonom setingkat provinsi yang ada di Indonesia. Propinsi ini beribukota di Yogyakarta. Yogyakarta pernah menjadi pusat kerajaan, baik Kerajaan Mataram (Islam), Kesultanan Yogyakarta maupun Kadipaten Pakualaman. Sebutan kota kebudayaan untuk kota ini berkaitan erat dengan peninggalan-peninggalan budaya bernilai tinggi semasa kerajaan-kerajaan tersebut yang sampai kini masih tetap lestari. 

Pada saat ini Kraton Yogyakarta dipimpin oleh Sri Sultan Hamengku Buwono X dan Puro Pakualaman oleh Sri Paduka Paku Alam IX. Keduanya memainkan peranan yang sangat menentukan di dalam memelihara nilai-nilai budaya dan adat-istiadat Jawa dan merupakan pemersatu masyarakat Yogyakarta. 

Di samping adanya berbagai pendidikan di setiap jenjang pendidikan tersedia di propinsi ini, di Yogyakarta terdapat banyak mahasiswa dan pelajar dari seluruh daerah di Indonesia. Tidak berlebihan bila Yogyakarta disebut sebagai miniatur Indonesia. 

Sebutan Yogyakarta sebagai kota pariwisata menggambarkan potensi propinsi ini dalam kacamata kepariwisataan. Yogyakarta adalah daerah tujuan wisata terbesar kedua setelah Bali. 

Berbagai jenis obyek wisata dikembangkan di wilayah ini, seperti wisata alam, wisata sejarah, wisata budaya, wisata pendidikan. Yogyakarta dikenal memiliki banyak tempat wisata yang selalu banyak mencuri perhatian wisatawan untuk berkunjung. Hampir semua jenis wisata tersedia di Yogyakarta, mulai dari wisata sejarah, wisata alam, wisata budaya, sampai wisata kuliner. 

Beberapa tempat wisata yang populer adalah Keraton Yogyakarta, Gunung Merapi, Gua Pindul, Pantai Parangtritis, Pantai Indrayanti, dan banyak juga lainnya. Yogyakarta juga dikenal dengan kehidupannya yang murah mulai dari hal konsumsi, mulai dari harga Rp.10.000 sekali makan. Dan tak luput juga Yogyakarta disebut kota pelajar, memiliki julukan Kota Pelajar. 

Hal ini tidaklah mengherankan karena di kota ini terdapat banyak sekolah dan perguruan tinggi. Pelajar maupun mahasiswa luar daerah kerap menjadikan Yogyakart sebagai tujuan belajar. Selain biaya pendidikan yang terjangkau, biaya hidup yang cukup murah di Yogyakarta juga menjadi daya tarik. 

Mayoritas tempat pendidikan di Yogyakarta memiliki gedung yang bagus, mutu yang terjamin dan berakreditasi. Salah satu wisata yang ada di Yogyakarta adalah Gunung Merapi yang ada di daerah Kaliurang Kecamatan Pakem,Sleman. 

Merapi juga banyak memiliki objek wisata mulai dari naik mobil JEEP mengelilingi sekitaran gunung dengan mulai harga Rp.350.000 untuk satu mobilnya, disitu kita dapat meliah betapa indahnya dearah merapi dengan gumpalan awan dan pohon-pohon yang di hembusi angin sepoi-sepoinya. 

Setelah berkeliling-keliling di sana ada juga tempat yang namanya "kopi Merapi"(kopmer) yang menyediakan banyak variasi makanan yang terkenal dengan tempe goreng yang di sebut "Mendoan" dan harganya juga tidak terlalu mahal bagi mahasiswa, dan wisata selanjutnya yaitu wisata Bambu Air di daerah Kulon Progo, perjalan menuju wisata tersebut dari kota Yogyakarta sekitaran 2-3 jam, dengan harga ticket Rp.35.000 per-orangnya, dan dapat menyewa tenda dengan harga Rp.65.000 untuk satu tenda, di Bambu Air kita dapat melihat genangan air yang berisi ikan-ikan  dan di kelilingi oleh bebukitan dengan keindahan hijaunya rerumputan serta pohon-pohon yang berdiri tegak, di bentuknya Bambu Air Waduk Sermo ini selama kurang lebih dua tahun delapan bulan dengan menghabiskan biaya sekitar 22 miliar rupiah. 

Waduk ini mampu menampung air sekitar 21,9 juta meter kubik. Waduk Sermo Kulon Progo ini memiliki beberapa fungsi penting sejak awal mula dibuat hingga sekarang. Tidak hanya sebagai tempat wisata, waduk ini juga memiliki tugas untuk menyuplai air PDAM dan mengalirkan irigasi ke lahan pertanian warga di sekitar waduk, terutama daerah Wates dan sekitarnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun