Mohon tunggu...
Muhammad Hanif Saadillah
Muhammad Hanif Saadillah Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas 17 Agustus Surabaya

Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas 17 Agustus Surabaya

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Jepang Beri Pinjaman ke Indonesia Untuk Penanggulangan Bencana

17 November 2020   13:23 Diperbarui: 20 November 2020   13:19 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hukum. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

PM jepang melakukan kunjungaan ke Indonesia meberikan dampak posif bagi sektor perekonomian dan penganggulangan bencana di Indonesia. Sebelumnya Indonesia meminta pinjaman ke Jepang untuk menanggulangi bencana alam. Utang itu dipinjamkan Jepang dengan bentuk mata uang Jepang Yen melalui kementrian Luar Negri RI Santo Darmosumarto. Selanjutnya, PM Jepang melakukan kunjungan ke Indonesia dan mengadakan pertemuan dengan Presiden Indonesia Joko Widodo. Selama pertemuan yang diadakan di istana presiden di Bogor itu, Suga menawarkan bantuan pinjaman sebesar 50 miliar yen (sekitar Rp 6,9 triliun) kepada Indonesia untuk mendukung perjuangannya melawan COVID-19. Pinjaman tersebut diberlakukan dengan masa pengembalian 15 tahun dengan suku bunga ditetapkan sebesar 0,4 persen.

PM Yoshihide Suga mengatakan pemberian pinjaman tersebut mempertimbangkan dampak pandemi virus Corona terhadap perekonomian Indonesia. Jepang juga akan mendorong kerja sama dengan Indonesia melalui pemberian barang dan peralatan medis. Selain itu, Jepang telah menetapkan pemberian pinjaman untuk meningkatkan kapasitas penanggulangan bencana Indonesia.

Jepang dan Indonesia merupakan sesama negara maritim di kawasan Indo-Pasifik, sekaligus mitra strategis. Untuk itu, pertemuan PM Yoshihide Suga dengan Jokowi banyak membicarakan tindak lanjut berbagai kerja sama, termasuk upaya untuk mengatasi pandemi Corona. Sementara itu, Jokowi menyebutkan Jepang telah menjadi mitra Indonesia dalam memitigasi pandemi Corona sejak awal. Misal, saat Indonesia mengevakuasi 69 anak buah kapal (ABK) WNI dari Kapal Diamond Princess di Yokohama, Jepang. Presiden juga mengapresiasi penandatanganan Memorandum Kerja Sama Kesehatan antara Indonesia dan Jepang. Menurutnya, Indonesia menghargai komitmen dan kontribusi Jepang dalam pembentukan Asean COVID-19 Response Fund. Setelah penandatanganan dilakukan, Japan International Cooperation Agency (JICA) akan melakukan tindak lanjut dengan Kementerian Keuangan Indonesia.

DREAM berfokus di empat bidang yang telah disetujui dan ditetapkan oleh pihak pemerintah Jepang dan Bappenas sebagai pelaksana di Indonesia. Pertama, penguatan pemerintah dalam mengelola risiko bencana dengan menjadikan penanggulangan bencana sebagai hal utama, yang juga telah tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2020-2024. Poin kedua dan ketiga masing-masing, yaitu peningkatan pengertian atas risiko bencana alam termasuk dengan evaluasi risiko, penggunaan peta ancaman bahaya, dan perbaikan sistem peringatan dini; dan peningkatan investasi untuk mengurangi risiko bencana alam. Terakhir, mendorong pelaksanaan "pembangunan kembali yang lebih baik" (build back better/BBB) untuk pemulihan pascabencana, yang secara teknis dilakukan di provinsi Sulawesi tengah setelah bencana tsunami Palu untuk periode Januari 2019 hingga Desember 2021.

Menurut jokowi, Indonesia dianggap penting dikawasan asia tenggara. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan PM suga berkunjung ke Indonesia bersama Ibu Negara Mariko Suga dan Kedatangannya ke Indonesia itu menjadi bagian dari rangkaian kunjungan pertamanya setelah dilantik sebagai perdana menteri pada 16 September 2020. Selain itu, ini juga merefleksikan komitmen bersama untuk terus memperkokoh kemitraan strategis antara Jepang dan Indonesia.

Jokowi menyambut baik dan mengajak Jepang untuk kerjasama dalam memperkuat tata kelola kesehatan kawasan. Jokowi dan PM Jepang juga sudah menandatangani memorandum kerjasama yang telah dibuat. PM Jepang juga mengahargai komitmen dan kontribusi Jepang bagi pembentukan ASEAN covid-19 response fund.

Dari sisi ekonomi, Yose menyebut dibandingkan dengan Vietnam sebagai tujuan investasi, Indonesia memiliki dua keunggulan, yakni pasar yang lebih besar dan tenaga kerja yang melimpah. Berangkat dari dua hal tersebut, reformasi pada persoalan-persoalan investasi bisa dipercepat. Selain itu, Jepang memiliki kepentingan untuk mengurangi ketergantungannya dengan China dalam hal rantai pasok. Asean, terutama Indonesia dan Vietnam, menjadi prioritas upaya diversifikasi rantai pasok tersebut.

Sumber :

https://news.detik.com/internasional/d-5222224/jepang-beri-pinjaman-ke-ri-nyaris-rp-7-t-untuk-penanggulangan-bencana?single=1

https://www.suara.com/news/2020/02/15/053000/indonesia-utang-rp-39-triliun-ke-jepang-untuk-biaya-bencana-alam

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun