Mohon tunggu...
muhammad faisal nst
muhammad faisal nst Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa universitas ibnu khaldun,bogor

hobi : bermain futsal topik pembahasan : bagaimana cara berkomunikasi dengan baik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

BAGAIMANA CARA BERKOMUNIKASI YANG BAIK UNTUK MENGAJAR KAN ANAK

3 Januari 2024   21:15 Diperbarui: 5 Januari 2024   01:38 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

1. PENGERTIAN

Sebagai makhluk sosial, manusia perlu berinteraksi dengan manusia lainnya.  Dengan bantuan orang lain, orang dapat belajar dan beradaptasi dengan lingkungannya. Dimulai dengan merangkak, lalu berjalan, bergerak, mengajarkan anak berbicara dan menuntun anak dengan tata cara yang sopan santun terhadap orang lain dan seterusnya sampai Dapat berkomunikasi dengan baik terhadap orang lain. Komunikasi yang terjadi antar individu atau melalui perantara media. Dalam ilmu komunikasi,  disebut komunikasi antarpribadi atau komunikasi antar diri sendiri.  

kebanyakan ahli komunikasi mendefinisikan komunikasi  personal berdasarkan tingkat masalah atau kualitas reseptif interaksi (Harley, 2002). Menurutnya, Komunikasi interpersonal meliputi komunikasi  yang berlangsung secara tatap muka antara beberapa kelompok kecil  yang memelihara hubungan yang sangat erat.

Komunikasi interpersonal sangat efektif mengubah pemikiran dan perilaku orang ketika membahas makna yang serupa. 

Dalam proses komunikasi interpersonal, pertukaran informasi dan emosi antar individu sangat penting  agar tercipta feedback dan tidak terjadi kesalahpahaman dalam komunikasi. Komunikasi interpersonal  berhasil apabila terdapat toleransi, saling menerima, dan kepekaan  orang lain dalam membaca gerak tubuh dan feedback (umpan balik) dari penerimanya.

Melalui komunikasi interpersonal, anak merasa dihargai, tidak sendirian, dicintai dan diterima. dan sebaliknya.  Tanpa komunikasi interpersonal, anak akan merasa terisolasi, tidak dihargai, kesepian,  dan tidak diterima. Pada masa ini, sangat penting bagi orang tua untuk memperhatikan tumbuh kembang anaknya. Sebab masa remaja merupakan masa yang penting. Poin kemungkinan besar akan diabaikan. Oleh karena itu teguran orang tua terhadap anaknya  merupakan salah satu faktor yang sangat penting.

2.POLA KOMUNIKASI    

 Pola komunikasi adalah cara  individu atau kelompok  berkomunikasi. Pola komunikasi dalam artikel ini adalah metode komunikasi kelompok atau individu berdasarkan teori komunikasi untuk menyampaikan pesan dan mempengaruhi komunikan.  Misalnya kita dapat mengilustrasikan pemahaman tentang pola dalam produksi pakaian.  

Ketika seseorang ingin membuat pakaian, dibuatlah suatu pola, atau sering disebut pola. Pola ini  fleksibel dan mudah dimodifikasi. Pola ini  menentukan bentuk  dan model baju .  Setelah melalui beberapa proses, akhirnya Anda akan melihat kaos  dan model sebenarnya akan terlihat jelas. Dari diagram  di atas, Anda dapat memahami pola komunikasi  yang  fleksibel dan mudah diubah. Pola ini sangat dipengaruhi oleh  simbol kebahasaan yang digunakan dan disepakati oleh kelompok tertentu.

C.METODE

Penelitian ini menggunakan pendekatan berdasarkan pendekatan kualitatif.  Artinya pengumpulan data dengan cara mengelola data yang diperoleh dari naskah wawancara, dokumen pribadi,  catatan lapangan, catatan, catatan, dan dokumen resmi lainnya. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah untuk menggambarkan secara akurat realitas di balik fenomena tersebut. Oleh karena itu, pendekatan kualitatif dalam  penelitian merupakan perpaduan antara realisme empiris dan teori yang  dilakukan denga menggunakan metode deskriptif.

Dalam penelitian ini lebih ditekankan pada kondisi lapangan. Penelitian memerlukan fleksibilitas dan pengamatan yang lengkap terhadap segala sesuatu yang dipelajari.  Penelitian ini berkaitan langsung dengan pemahaman masyarakat terhadap sosial budaya, dan meskipun penelitian ini dalam kerangka hipotesis, namun dilakukan dalam rangka mencari jawaban atas rumusan masalah yang diajukan.

a) Pengumpulan data

 Penelitian ini menggunakan pendekatan berdasarkan pendekatan kualitatif.  Artinya pengumpulan data dengan cara mengelola data yang diperoleh dari naskah wawancara, dokumen  pribadi, catatan lapangan, catatan, catatan, dan dokumen resmi lainnya.  Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan penjelasan yang akurat dan detail mengenai realitas di balik fenomena tersebut. Oleh karena itu, pendekatan kualitatif dalam penelitian  adalah memadukan antara kenyataan empiris dengan teori yang diterapkan dengan menggunakan metode deskriptif.

b) Data primer, 

yaitu data yang berasal dari sumber asli penelitian ini seperti: wawancara penelitian dengan subjek (orang tua dan anak) , catatan peneliti pada subjek (orang tua dan anak)  Penelitian ini, mengidentifikasi informan dengan menggunakan teknik objektif. Sampling yaitu sudah diterapkan sebelumnya, namun siapa narasumbernya  dan menunjukkan status masing-masing sesuai keinginan peneliti.  Prinsip teknik pengambilan sampel pervasif adalah data yang dikumpulkan harus mewakili unsur-unsur sumber yang diidentifikasi dalam konteks sosial sehingga dapat  diterima oleh semua orang dalam konteks sosial penelitian yang  dilakukan.

c) Peralatan penelitian 

Pada dasarnya pengumpulan data  merupakan kegiatan operasional, sehingga tindakan yang diambil akan sesuai dengan tujuan penelitian  yang sebenarnya.  Data mewujudkan sebagian informasi yang diteliti dan  dikumpulkan  untuk menggambarkan peristiwa dan aktivitas lainnya.  Oleh karena itu, ada kebutuhan mendesak untuk pengumpulan data beberapa instrumen sebagai alat guna untuk mendapatkan data yan valid dan akurat dalam penelitian.

Dalam desain penelitian ini,  instrumen penelitiannya adalah peneliti itu sendiri, karena  ini adalah penelitian kualitatif.   Setelah permasalahan di lapangan terselesaikan, alat tersebut didukung dengan pedoman wawancara  untuk memfasilitasi dialog antara penulis dan informan, serta alat dokumentasi lainnya seperti telepon seluler dan alat tulis.

3.HAMBATAN POLA KOMUNIKASI

a) kepentingan 

Berikut ini adalah kepentingan  dari segi apa yang harus diprioritaskan untuk mencegah penularan Covid itu sendiri. Kebanyakan informan meremehkan hal ini dan hal ini dianggap sebagai aspek bermanfaat yang perlu dipertimbangkan orang tua dalam mencegah virus corona .  Orang tua tidak dapat memastikan apakah anak mereka adalah anaknya sendiri,  jadi  apakah protokol kesehatan yang mereka ajarkan diikuti dengan benar oleh anak mereka tentu saja berada di luar kendali mereka, dan mereka tidak berhak mengetahui apa yang mereka lakukan. bahkan menyadari apa yang sedang dilakukan. Orang tua acuh tak acuh 

b)  Kepercayaan

 Kepercayaan benar-benar  memenuhi harapan.  Oleh karena itu, kepercayaan adalah keyakinan bahwa seseorang akan melakukan apa yang  dikomunikasikan kepadanya, terlepas dari apakah orang tersebut lebih tua atau seumuran. Masalah kepercayaan di sini adalah  tentang kepercayaan yang dimiliki orang tua terhadap anak-anak mereka ketika mereka menasihati dan memberikan pendapat atau  informasi apa pun tentang pencegahan COVID-19; Saya ingin mendengar lebih banyak tentang hal-hal seperti itu. Kita tahu bahwa orang-orang tidak memperhatikan apa yang dikatakan atau dipikirkan orang tuanya. Anak-anak mempunyai wawasan yang baik dan lebih luas dari pada orangtua. Karena sejatinya teknologi jaman sekarang memudahkan semua kalangan untuk mengakses informasi dan tidak terbatas oleh umur. Jadi disinilah hambatan pola komunikasi yang ada dalam hubungan orang tua dan anak agar bagaimana berkomunikasi orang tua kepada anak itu dengan baik karena orang yang pertama kali mengajar kan komunikasi kepada anak itu adalah orang tua.

 

   

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun