Mohon tunggu...
Muhammad DivaAlhakim
Muhammad DivaAlhakim Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

No Bio Yet

Selanjutnya

Tutup

Financial

investasi Saham: Untung Besar atau berisiko Tinggi?

11 Desember 2024   13:01 Diperbarui: 11 Desember 2024   13:06 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh: Muhammad Diva Alhakim dan Gemilang Inna Pratiwi. 

Investasi saham seringkali menjadi perbincangan hangat, terutama bagi mereka yang ingin menumbuhkan asetnya. Potensi keuntungan yang besar menjadi daya tarik utama, namun di sisi lain, risiko fluktuasi harga juga tak bisa diabaikan. Lantas, apakah investasi saham lebih menguntungkan atau berisiko tinggi?

Potensi Keuntungan yang Menggiurkan

Capital Gain: Keuntungan utama dari investasi saham adalah kenaikan harga saham (capital gain). Jika harga saham yang Anda beli naik, maka Anda akan mendapatkan keuntungan saat menjualnya.

Dividen: Beberapa perusahaan membagikan sebagian keuntungannya kepada pemegang saham dalam bentuk dividen. Hal Ini merupakan pendapatan pasif yang bisa anda terima secara berkala.

Potensi Pertumbuhan yang Tinggi: Saham perusahaan yang sedang berkembang pesat umumnya menawarkan potensi pertumbuhan yang lebih tinggi dibandingkan dengan instrumen investasi lainnya.

Risiko yang Perlu Dipertimbangkan adalah 

Fluktuasi Harga: Harga saham sangat volatil dan bisa berubah secara drastis dalam waktu singkat. Faktor ekonomi, politik, dan sentimen pasar dapat mempengaruhi pergerakan harga saham

Risiko Perusahaan: Setiap perusahaan memiliki risiko bisnis yang unik. Jika perusahaan mengalami kesulitan keuangan atau reputasi yang buruk, harga sahamnya bisa anjlok.

Risiko Likuiditas: Tidak semua saham mudah dijual. Saham dengan likuiditas rendah mungkin sulit dijual dengan cepat, terutama jika Anda ingin menjualnya dalam jumlah besar.

Tips Investasi Saham yang Bijak

Pahami Profil Risiko Anda: Tentukan tingkat risiko yang Anda berani ambil. Jika Anda tidak nyaman dengan fluktuasi harga yang besar, sebaiknya alokasikan sebagian kecil portofolio Anda untuk investasi saham.

Lakukan Riset Mendalam: Pelajari perusahaan yang ingin Anda investasikan secara menyeluruh. Analisis laporan keuangan, prospek bisnis, dan kompetitornya.

Diversifikasi Portofolio: Jangan hanya berinvestasi pada satu atau dua saham. Sebarkan investasi Anda pada berbagai sektor dan perusahaan untuk meminimalkan risiko.

Investasi Jangka Panjang: Investasi saham umumnya lebih cocok untuk jangka panjang. Hindari mengambil keputusan investasi berdasarkan emosi atau tren jangka pendek.

Konsultasikan dengan Profesional: Jika Anda masih ragu, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan seorang financial advisor.

Investasi saham memang menawarkan potensi keuntungan yang tinggi, namun juga disertai dengan risiko yang signifikan. Keputusan untuk berinvestasi di saham harus diambil setelah mempertimbangkan dengan matang profil risiko, tujuan keuangan, dan pengetahuan Anda tentang pasar saham. Ingatlah bahwa tidak ada investasi yang sepenuhnya bebas risiko.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun