Mohon tunggu...
Muhammad FatihBagaskara
Muhammad FatihBagaskara Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Halo saya Fatih, saya seorang mahasiswa.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Jenis Tes Covid-19 di Indonesia

17 Juli 2021   13:56 Diperbarui: 17 Juli 2021   14:48 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pandemi yang disebabkan oleh COVID-19 telah banyak merubah kebiasaan sehari-hari kita semua. Di Indonesia, kasus COVID-19 pertama kali diumumkan pada hari Senin, 2 Maret 2020 lalu oleh Presiden Joko Widodo. Sampai dengan saat ini, total kasus yang telah dilaporkan kurang lebih sebanyak 2,46 juta kasus dengan total laporan sembuh sebanyak 2,02 juta kasus, dan korban meninggal dunia sebanyak 64.631 jiwa. Pandemi COVID-19 kian mengkhawatirkan masyarakat Indonesia, oleh sebab itu pemerintah berupaya dengan maksimal mengatasi pandemi ini.

Beberapa upaya pemerintah dalam mengatasi pandemi ini adalah dengan menghimbau masyarakat untuk melakukan protokol kesehatan yang sesuai, menghimbau masyarakat agar tidak panik dalam menyikapi COVID-19, melakukan tes kepada orang yang mulai bergejala seperti dan mirip COVID-19 untuk mendeteksi penyebaran, dan memberikan vaksin kepada masyarakat luas. Salah satu dari upaya yang perlu diperhatikan adalah tes COVID-19 di Indonesia. Sampai saat ini ada 3 jenis tes umum yang dilakukan untuk mendeteksi COVID-19 di Indonesia, antara lain rapid test, swab antigen, dan tes PCR. Dari ketiga jenis tes tersebut memiliki pengertian dan perbedaan masing-masing.

  • Polymerase Chain Reaction (PCR)

Tes PCR adalah jenis tes untuk mendeteksi pola genetik (DNA dan RNA) dari suatu sel, kuman, atau virus, termasuk virus Corona (SARS-CoV-2). Saat ini, tes PCR merupakan tes yang direkomendasikan oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO) untuk mendiagnosis COVID-19. Tingkat akurasi tes PCR cukup tinggi, tetapi pemeriksaan ini membutuhkan waktu yang cukup lama hingga hasilnya keluar, yaitu sekitar 1--7 hari. Jenis pemeriksaan untuk mendeteksi COVID-19 ini akan menggunakan sampel lendir dari hidung atau tenggorokan. Dua lokasi ini dipilih karena menjadi tempat virus akan menggandakan dirinya.

Tes ini kerap digunakan sebagai deteksi awal COVID-19. Sesuai namanya, hasil tes ini dapat diketahui dengan cepat, biasanya hanya beberapa menit atau paling lama sekitar 1 jam. Rapid test menggunakan sampel darah untuk pengujiannya. Darah digunakan untuk mendeteksi imunoglobulin, yakni antibodi yang terbentuk saat tubuh mengalami infeksi. Namun tes ini memiliki kelemahan, yaitu pada tingkat akurasinya yang cukup rendah untuk mendeteksi COVID-19. Sehingga saat ini, rapid test sudah tidak berlaku lagi di Indonesia.

Antigen merupakan suatu zat atau benda asing, misalnya racun, kuman, atau virus, yang dapat masuk ke dalam tubuh. Virus corona yang masuk ke dalam tubuh dideteksi sebagai antigen oleh sistem imunitas tubuh kita. Antigen ini juga dapat dideteksi oleh tes swab antigen. Tes ini dilakukan dengan mengambil sampel lendir dari hidung atau tenggorokan melalui proses swab. Hasil tes dapat diketahui dengan cepat yaitu hanya beberapa menit setelah tes dilakukan. Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa swab antigen dinilai lebih akurat daripada rapid test, akan tetapi swab antigen dinilai memiliki tingkat keakuratan lebih rendah jika dibandingkan dengan tes PCR.

Dari ketiga jenis tes yang telah dijelaskan, ketiganya memiliki perbedaan yang dapat kita jadikan perbandingan untuk mendeteksi COVID-19. Berikut adalah perbedaannya :

  • Sampel yang digunakan

Jenis sampel yang digunakan pada tes PCR dan swab antigen adalah lendir dari hidung atau tenggorokan yang dilakukan dengan cara swab. Sedangkan sampel yang digunakan pada rapid test adalah sampel darah untuk pengujiannya.

  • Tingkat akurasi

Jenis tes COVID-19 yang paling akurat sejauh ini adalah tes PCR dengan tingkat akurasi 80%-90%. Yang kedua diikuti oleh swab antigen dengan tingkat akurasi sedikit dibawah tes PCR. Rapid test dinilai belum mampu untuk mendeteksi COVID-19, sebab memiliki tingkat akurasi yang rendah yaitu hanya sekitar 18% saja. Oleh karena itu Organisasi Kesehatan Dunia merekomendasikan untuk melakukan tes PCR untuk hasil yang maksimal.

  • Lama waktu

Rapid test dan swab antigen diketahui memiliki waktu yang relatif cepat untuk mengetahui hasilnya. Hanya beberapa menit setelah tes dilakukan hasilnya langsung bisa diketahui kurang dari satu jam. Sedangkan untuk tes PCR, waktu yang dibutuhkan cukup lama yaitu sekitar beberapa jam bahkan berhari-hari. Hal ini disebabkan metode pemeriksaan melalui dua kali proses, yaitu ekstraksi dan amplifikasi.

  • Tarif yang dikeluarkan

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia telah menetapkan tarif maksimal untuk masing-masing jenis tes COVID-19, Untuk rapid test maksimal Rp150.000,-. Kemudian untuk swab antigen maksimal Rp275.000,- dan untuk tes PCR maksimal Rp900.000,-.

Dari beberapa perbandingan yang telah diberikan semoga dapat membantu kita semua untuk lebih memahami jenis tes COVID-19 di Indonesia ini. Alangkah baiknya jika kita selalu mengikuti protokol kesehatan yang dihimbau oleh pemerintah dan mewaspadai paparan COVID-19 di sekitar kita. Yaitu dengan cara mendeteksi COVID-19 lebih cepat apabila mengalami gejala mirip atau seperti COVID-19. Tes juga harus segera dilakukan apabila kita berinteraksi langsung dengan orang yang diketahui terpapar COVID-19.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun