Mohon tunggu...
Citra Dinda
Citra Dinda Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Reporter
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Fotografi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Afni Z, Putri Pinggir Sungai Siak Sukses dan Edukasi Jaga Lingkungan

5 Agustus 2023   05:46 Diperbarui: 5 Agustus 2023   06:16 270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar google news

Dosen sekaligus aktivis lingkungan Afni Z, saat ini sedang ramai di perbincangkan sebab kisah hidup dulunya begitu pahit dan karena kegigihannya Afni Z berhasil mendapatkan sejumlah prestasi yang membanggakan.

Afni Z atau biasa dipanggil Afni ini merupakan anak kedua dari lima bersaudara yang tumbuh besar di tepian sungai Siak,Ia merasakan pahit dan getirnya kehidupan di tengah kondisi keluarganya yang cuma mengandalkan ekonomi dari berjualan lontong sayur di kantin sekolah. Berkat kegigihannya, Afni Z berhasil menamatkan pendidikan Doktoral atau S3 di usianya yang belum genap 35 tahun.

Afni Z kini sudah menjadi tenaga ahli Menteri di usia 30 tahun, salah satu tenaga ahli termuda yang pernah ada di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia. Alih-alih duduk manis di kantor Jakarta, Afni Z lebih memilih sering berada di Riau untuk berkeliling mengunjungi, mendengar, dan aktif menyelesaikan persoalan rakyat di kampung halamannya. Ia turun langsung melakukan pendampingan dan menjembatani berbagai kepentingan masyarakat yang berkaitan dengan lingkup kerjanya di KLHK.

Meski berstatus pejabat negara namun Afni Z selalu menempatkan diri sebagai pelayan masyarakat. Ia tampil begitu sederhana, apa adanya, dan bahkan bisa berhari-hari melakukan pendampingan bagi masyarakat yang tinggal di dalam atau sekitar kawasan hutan. Karakternya enggan memberi janji, namun menghadirkan optimisme dengan pendampingan tiada henti.

sumber gambar google news
sumber gambar google news

Secara konsisten selama menjadi Tenaga Ahli Menteri LHK RI, berbagai program Nasional telah dibawanya sampai ke tingkat tapak, seperti Rehabilitasi Hutan dan Lahan, Kebun Bibit Desa, Kebun Bibit Rakyat, Program Mangrove, dan Program Kampung Iklim (Proklim). Ia berusaha merangkul semua kalangan. Mulai dari tokoh masyarakat hingga kalangan anak muda.

Afni Z juga ikut terlibat langsung mengawal kebijakan 'Kerja Bareng Jemput Bola' (Jareng Jebol) yang digagas Menteri LHK Siti Nurbaya untuk distribusi Perhutanan Sosial, dan Tanah Obyek Reforma Agraria (TORA). Perjuangan hak masyarakat adat untuk dapat segera masuk dalam peta indikatif Wilayah Hutan Adat atau Wilha, juga menjadi salah satu konsentrasinya.

Tak hanya itu ia ikut sebagai tim ahli dalam monitoring evaluasi Rehabilitasi Hutan dan Lahan di wilayah kerja BPDASHL Indragiri Rokan Monitoring Kebijakan Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan di Provinsi Riau dan Kepulauan Riau ikut dalam kegiatan riset identifikasi sawit dalam kawasan hutan di Provinsi Riau identifikasi masyarakat suku talang mamak di Taman Nasional Bukit Tiga Puluh dan menjadi salah satu tim Pokja Perubahan Iklim Kota Pekanbaru.

Selain itu sosoknya juga tercatat sebagai Dosen Fakultas Ilmu Administrasi di Universitas Lancang Kuning Pekanbaru. Aktif menjadi pembicara dalam berbagai forum seminar Nasional, mengeluarkan berbagai artikel ilmiah hasil riset di jurnal nasional dan internasional tentang kebijakan lingkungan, serta menjadi delegasi Indonesia mengikuti Konferensi PBB tentang Perubahan Iklim di Glasgow, Skotlandia dan Sharm El Sheik, Mesir.

Afni Z juga dikenal sebagai salah satu jurnalis profesional yang memulai karirnya dari nol di Pekanbaru Pos, hingga menjadi salah satu Pemimpin Redaksi termuda di lingkungan bisnis media Jawa Pos Group pada masanya, dengan memimpin JPNNTV di Ibukota terakhir menjadi redaktur Jawapos.com. Ia menjadi lulusan terbaik uji kompetensi wartawan dari Lembaga Pers Dr.Sutomo, Jakarta.

Passionnya adalah penulis berita investigasi. Tak hanya di lingkup lokal dan Nasional, ia juga menjadi satu-satunya wartawan Indonesia yang berhasil mengunjungi Kamboja untuk menulis tentang skandal judi online internasional yang melibatkan anak-anak Indonesia.

Afni Z juga pernah bertugas mulai dari Kantor Lurah, Kantor Gubernur dan Polda Riau, hingga akhirnya hijrah ke Ibukota dengan posko liputan di DPR RI, Kementerian Koordinator Ekonomi, Kementerian Keuangan, hingga sampai di Istana Kepresidenan Republik Indonesia tahun 2011-2013.

Di tahun 2013 Afni Z berkesempatan mengikuti World Newspaper Congress by Word Association of Newspapers and News Publishers (WAN-IFRA) di Bangkok-Thailand, dan menjadi salah satu peserta pelatihan jurnalistik Dahlan Iskan khusus untuk Pemimpin Redaksi Koran Metro Jawa Pos Group, Jakarta pada tahun 2015.

Berbagai tugas peliputan jurnalistik dalam dan luar negeri pernah dijalaninya. Ia bahkan pernah secara khusus diundang Pemerintah Arab Saudi untuk melaksanakan ibadah umroh pertamanya, sembari melakukan peliputan kerjasama kedua negara (Indonesia-Arab Saudi).

Kerja jurnalistik juga menjadi caranya untuk berkegiatan sosial. Afni Z menjadi salah satu kontributor utama peliputan bencana gempa Sumatera Barat tahun 2009. Dengan gigih dan pantang menyerah Afni Z mendatangi lokasi gempa di Pariaman, sendirian dengan menggunakan sepeda motor dari Pekanbaru. Ia melaksanakan tugas jurnalistik, sembari melakukan aksi sosial membantu tim relawan yang bertugas di lokasi bencana.

Ini bukan pertama kalinya ia terlibat dalam kegiatan sosial saat terjadi bencana di Indonesia. Saat masih kuliah di Universitas Islam Malang (UNISMA), Afni Z menjadi satu-satunya perempuan yang memimpin tim relawan dari tiga Universitas di Malang, Jawa Timur saat terjadi bencana gempa dan tsunami Aceh tahun 2004. Ia juga terjun langsung memimpin relawan dari Universitas Islam Malang saat terjadi bencana gempa Yogyakarta tahun 2006. Selama berbulan-bulan Afni memimpin rekan-rekannya berjibaku membantu para korban di lokasi bencana.

Selain aktif di dunia pemerintahan, akademik dan jurnalistik, Afni Z dan rekan-rekannya juga menggagas 'Generasi Penggerak' yang menjadi wadah anak-anak muda melakukan kegiatan sosial. Ia meyakini sekaligus mengajarkan bahwa satu kebaikan pasti akan melahirkan banyak kebaikan lainnya.

Meski sebagai pekerja profesional sudah mengelilingi berbagai daerah di Indonesia dan mengunjungi banyak negara di dunia, Afni Z selalu rindu pulang menemui Ayah Ibu dan saudara mara di kampung halamannya.

Afni Z kini juga memiliki akun instagram @afni.zulkifli dan akun TikTok @afni.z tumbuh besar di lingkungan sederhana, tepat di jantung kota Siak, rumahnya di tepian sungai Siak. Dikelilingi oleh keluarga, tetangga, keluarga dan kerabat serta sahabat yang berasal dari berbagai suku, ras, dan agama. Hal ini kemudian mendidiknya sebagai pribadi yang sangat menghargai Bhineka Tunggal Ika.

Darah aktivis diturunkan oleh Ayahnya, Zulkifli bin Zakaria. Sedari muda Zulkifli dikenal sebagai salah satu penggerak perjuangan di masa penguasaan Orde Baru. Sebagai salah satu pendukung Nahdlatul Ulama (NU), Zulkifli bahkan pernah ditangkap oleh rezim selama beberapa hari. Tak jera, Zulkifli kemudian menjadi pendukung PPP di masa orde baru, dan aktif dalam kegiatan sosial, salah satunya Yayasan Sultan Syarif Kasim II.

Sementara sikap kepedulian sosial, didapat Afni Z dari Ibundanya, Erma binti Aziz. Meski hidup dalam keadaan yang begitu sulit membesarkan lima anak yang masih kecil-kecil, Erma dengan tulus ikhlas membuka rumah singgah bagi anak-anak transmigrasi yang mayoritas adalah suku Jawa, agar bisa bersekolah di Kota Siak.

Rumah singgah ini menerima puluhan anak-anak yang ingin melanjutkan sekolah ke satu-satunya SMA Negeri di Kecamatan Siak kala itu (era 1990-an). Mereka mendapatkan sarana tempat tinggal secara gratis dan layaknya satu keluarga besar. Hingga saat ini anak-anak angkat Zulkifli dan Erma, masih sering mengunjungi rumah kayu 'Ayah dan Ibu angkat' mereka di Kota Siak.

Saat SD, Afni Z dikenal sebagai anak yang berprestasi di sekolahnya. Ia pernah membawa pulang satu-satunya piala lomba menulis Porseni tingkat Kabupaten mewakili Kecamatan Siak. Saat itu Siak masih bergabung dengan Kabupaten Bengkalis.

Saat sekolah di MTSN Dar-El Hikmah Pekanbaru, Afni Z aktif sebagai Ketua Pasukan Khusus Pramuka, dan rutin ikut berdakwah dari kampung ke kampung. Ia kemudian secara rutin menjadi kontingen Musabaqah Tilawatil Al-Quran untuk bidang Syarhil Quran.

Keaktifannya berlanjut saat menempuh pendidikan di SMAN 1 Siak. Ia begitu mencintai kegiatan Pramuka, hingga rela meluangkan waktu mengajar dari satu sekolah ke sekolah lainnya di sekitaran Kota Siak tanpa memungut biaya. Mengantarkannya kemudian terpilih sebagai pendamping Pembina Pramuka Putri pada Jambore Nasional Pramuka VII tahun 2001, utusan dari Kwarcab Siak di Batu Raden, Jawa Tengah. Ini menjadi kontingen perdana Pramuka yang diutus Siak setelah resmi menjadi Kabupaten.
 
Afni Z juga menjadi perempuan pertama yang terpilih menjadi Ketua OSIS SMAN 1 Siak. Menjuarai berbagai lomba pidato dwi bahasa, menjadi utusan Kabupaten Siak untuk kegiatan kebudayaan, serta aktif berkegiatan sosial bersama teman-temannya.

sumber gambar google news
sumber gambar google news

Ia kemudian merantau ke Jawa Timur, dengan melanjutkan pendidikan di Universitas Islam Malang. Tinggal bersama bibinya Dra.Hj.Latifah Hanum dan keluarga yang sangat kental dengan Nahdatul Ulama, hingga berkesempatan mengenal dekat KH Hasyim Muzadi yang merupakan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama selama dua periode (1999-2004 dan 2005-2009/2010).

Meski aktif di berbagai kegiatan sosial, prestasi akademiknya tetap dijaga, dibuktikan dengan menamatkan pendidikan S1 dalam waktu 3,5 tahun dengan berhasil menjadi lulusan terbaik Sarjana Ilmu Administrasi Publik pada angkatannya.

Meski dalam keterbatasan biaya, ia tak menyerah dan akhirnya berhasil menamatkan pendidikan S2 di Universitas Riau dan S3 di Universitas Pasundan Bandung, Jawa Barat, dalam usia kurang dari 35 tahun.

Afni Z menikah dengan Triono Dul Hakim, ST,M.IP yang berasal dari Tegal, Jawa Tengah. Pasangan muda ini sempat beberapa tahun berjuang menyelesaikan pendidikan sembari membina rumah tangga meski harus berpisah jarak antara Jogjakarta-Jakarta, hingga kemudian hijrah dan menetap di Kota Pekanbaru.

Kini Afni Z dan suami sama-sama mengabdi sebagai Dosen di Universitas Lancang Kuning, Pekanbaru. Mereka dikaruniai sepasang putra putri, bernama Hanina Dalilah Hakim (10) dan Muhammad Abdul Hakim (5).  Afni Z juga memiliki hoby camping dan menikmati alam. Ia sering membawa keluarga kecilnya untuk beraktifitas kembali ke alam, guna menumbuhkan semangat cinta lingkungan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun