Mohon tunggu...
MUHAMMAD ALAMULHUDA
MUHAMMAD ALAMULHUDA Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA

MAHASISWA UIN MAULANA MALIK IBROHIM MALANG FAKULTAS EKONOMI PRODI PERBANKAN SYARI'AH

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Preman Pensiun dan Kyai Baru

27 Mei 2022   10:44 Diperbarui: 27 Mei 2022   11:21 347
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yang ketiga yaitu dengan murid-muridnya selalu memahami apa kekurangan muridnya dan memotivasi mereka untuk menjadi yang lebih baik usaha menjadi lebih baik, beliau tidak pernah memaksakan kehendaknya atau perintahnya kepada murid-muridnya jika nomornya itu kesusahan ataupun tidak mau dia pun mencari yang lain.

Suatu hari itu mungkin menjadi hari kesaksian bagi beliau yakni ibu kandung beliau meninggal setelah habis mungkin mau jumatan dah beliau itu tampak setia wajahnya dan beliau langsung pergi ke rumah asalnya itu daerah babat atau Tuban gitu apa, setelah jadi acara meninggalnya ibu. beliau itu langsung pulang tapi beliau tetap tegar dan tetap ngajar tapi aktivitas yang lain. 

Beliau adalah sosok tauladan yang mungkin diakui banyak orang di kagumi para murid-muridnya dan anaknya bertema paling dicintai oleh istrinya.

Kegiatan sehari-hari yang pernah aku jalani bersama beliau itu. jalan-jalan bareng setiap pagi habis subuh, kan dulu kan emang bisa beda lagi pas puasa-puasa. Beliau kalau jalan-jalan yah pakai pakaian jalan-jalan biar bisa menyesuaikan lah. 

Kalau dulu itu beliau ngajar aku pas di TPQ, sedangkan kelas dasar masih sama orang lain sedangkan di sekolah beliau yang mengajar bahasa Arab , saya juga sering lah malah kegiatan sekolah itu tugas bareng sama anaknya buat permen itu di rumahnya tapi malah gagal dalam pembuatan permen 

Mungkin saja ya saya sampaikan nggak semua ceritanya itu di sini mungkin bisa membosankan karena kenangan itu banyak banget kata-kata hanya bisa dirasakan kalau ada salah kata saya ucapkan minta maaf sama saya besar-besarnya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun