Mohon tunggu...
MUHAMMAD ALAMULHUDA
MUHAMMAD ALAMULHUDA Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA

MAHASISWA UIN MAULANA MALIK IBROHIM MALANG FAKULTAS EKONOMI PRODI PERBANKAN SYARI'AH

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dampak Pandemi Covid 19 bagi UMKM Serta Strategi E-marketing UMKM di Gresik

9 September 2021   23:07 Diperbarui: 9 September 2021   23:15 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
     FOTO BERSAMA NARA SUMBER

Mayoritas kegiatan UMKM membutuhkan kehadiran fisik dimana saat pandemi Covid-19 terjadi banyak aktifitas UMKM yang terhenti selama kurang lebih tiga bulan. Terjadi penurunan penyerapan produkproduk UMKM sehingga berefek kepada penurunan omset UMKM. 

Bahkan sejak awal bulan Maret 2020, pendapatan harian UMKM turun drastis hingga    mengancam keberlangsungan bisnis mereka, terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK) yang juga turut menurunkan daya beli masyarakat. Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda (HIPMI) Jaya, Afifuddin Suhaeli Kalla mengatakan bahwa omzet UMKM merosot hingga 70% sejak pandemi Covid-19.

Namun, jika diperhatikan ada sisi positif yang terjadi saat pandemi Covid-19 sekarang ini dimana ada bisnis-bisnis yang justru mengalami kemajuan yang signifikan. 

Bisnis-bisnis tersebut adalah bisnis-bisnis yang telah memanfaatkan penggunaan Information and Communication Technology (ICT) dalam kegiatan sehari-harinya, dan bisnis-bisnis yang mampu berinovasi dan beradaptasi dengan cepat dalam menghadapi situasi pandemi Covid-19 dengan mengalihkan kegiatan usahanya dari offline menjadi online. Namun, jumlah pelaku UMKM atau bisnis yang mampu bertahan di tengah pandemi Covid-19 tidaklah banyak.

Di Kota Gresik, tepatnya daerah leran terdapat sebuah Usaha Mikro Kecil Menengah  (UMKM) yang dikenal dengan "ATHA PRODUK"  . 

Usaha ini berdiri ditengah pandemi berdasarkan kebutuhan konsumen akan kuliner instan dengan sistem antar jemput. Dengan memiliki banyak varian rasa dan promo menarik , usaha bakery tersebut menimbulkan banyak perhatian dan pelanggan khususnya daerah kota Malang sendiri. 

Kebutuhan masyarakat kota Malang khususnya konsumen kuliner sangat membengkak dikarenakan pandemi ini banyak larangan pemerintah yang membatasi jarak dan ruang gerak seluruh masyarakat seluruh Indonesia. Dengan adanya usaha roti bakar atau usaha mikro kecil menengah ini solusi kreatif bagi konsumen hari ini. 

Setelah melakukan diskusi kecil dan sedikit wawancara dengan salah satu narasumber bernama Ibu Nurul Hidayah yang berperan sebagai pemilik usaha bakery, saya mendapatkan banyak informasi menarik terkait strategi pemasaran. Tidak terlalu terdampak dari aspek pemasokan (Suplier), akan tetapi mendapatkan masalah dalam segi penjualan. Hal ini terjadi dikarenakan adanya pembatasan jarak yang melarang masyarakat untuk melakukan perjalanan jauh sehingga tidak bisa memasarkan atau mendistribukan ke tempat yang jauh.

Selama pemberlakuan pembatasan pergerakan masyarakat (PPKM) Usaha Mikro Kecil Menengah milik Nurul Hidayah ini harus di batasi jam buka tokoh tersebut. Pemilik usaha tersebut yaitu Ibu Nurul Hidayah mengatakan "untuk konsumen sendiri banyak yang menginginkan produk kita, bakery ini bisa dikatakan wort it dikarenakan harga yang terjangkau sesuai dengan kualitas yang didapatkan dan pelayanan yang baik serta penyajian yang cepat serta bisa memesan buat acara pernikahan atau yang lainnya. 

Akan tetapi kita bisa terus melakukan pengiriman kepada konsumen untuk membalik ekonomi dan membalik kan modal" dari penjelasan nara sumber sudah bisa dipahami bahwasanya usaha bakery ini  untuk sementara tidak bisa buka full time seperti biasa hingga menemukan bagaimana cara mudah untuk mengirim ke konsumen-consumen.

Walaupun terjadi masalah pembatasan akses ditengah pandemi covid-19, pemilik bakery mempunyai strategi tersebut untuk merangsang perkembangan kemajuan bisnis tersebut yaitu dengan memasarkannya dengan berbasis teknologi seperti iklan dan promosi melalui platfrom istagram, facebok dan tik tok secara kreatif dan kurir pengiriman seperti gojek atau grab dan sejenisnya, strategi pemasaran  dengan pemasaran penjulan bakery milik Ibu Nurul Hidayah dan ingin pula konsumen bertambah bahkan sampai luar kota inilah contoh pembisnis yg profesional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun