Mohon tunggu...
Muhammad syarif
Muhammad syarif Mohon Tunggu... Mahasiswa - kata adalah senjata

banyak baca lalu tuangkan dengan menulis untuk menghasilkan sebuah karya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Terbaring Kaku

24 Agustus 2021   23:35 Diperbarui: 24 Agustus 2021   23:37 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

ia sakit,.! 

mengapa untaian kata itu terdengar di telingahku,? 

mengapa hari ini kau terbaring di hadapan ku dengan kaku?

 ahh., sekian lama tak bersua kini melepas rindu dengan rasa yang panas

sungguh, aku tak sanggup..! 

kini kau mengingatkan aku, diwaktu mata ini melihat anak itu membisikan di telinga ibunya dengan penuh deretan air mata ..! 

bangun..! coba lihat, aku telah tiba dengan keadaan sehat., 

aku percaya kau sangat kuat, kemarin saja kau dibawa terik mentari, juga di bawah awan hitam dengan guyuran hujan, kau tak peduli, asal perut kami terisi.

tapi.! hari ini kenapa kau berbeda.

 ahh sudahlah.! 

kau buat diri ini jadi salah besar, diri yang tak tau pulang di waktu kepulangan orang orang demi melepas hasrat ingin bertemu,

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun