Mohon tunggu...
Muhammad Hafiizh
Muhammad Hafiizh Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah Mahasiswa Bisnis Digital 2021 yang memiliki minat terhadap dunia bisnis.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pentingnya Literasi Keuangan Digital dalam Pesatnya Perkembangan Fintech di Indonesia

28 Oktober 2024   12:08 Diperbarui: 28 Oktober 2024   12:25 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Literasi Keuangan di definisikan sebagai kemampuan untuk menggunakan pengetahuan dan Keterampilan untuk mengelola sumber daya keuangan sescorang (Stolper & Walter, 2017). Kemudian menurut Wahdiniwaty et al., (2022), menyatakan bahwa literasi digital merupakan kemampuan seseorang dalam menggunakan dan memanfaatkan teknologi digital utk mendukung aktivitasnya atau dalam menjalankan bisnis. 

* Jenis-jenis Financial Technology di Indonesia 

- Aplikasi Pembayaran Digital, yaitu platform yang memungkinkan pengguna untuk melakukan transaksi financial secara elektronik.

 -P2P Lending, yaitu platform yang menghubungkan peminjam langsung dengan pemberi pinjaman. 

-Teknologi Blockchain, yaitu sistem pencatatan data yang terdistribusi dan terdesentralisasi, yang dikenal dengan kemampuannya untuk menyimpan informasi secara transparan dan aman. 

Dalam perkembangannya di Indonesia, awal mula Fintech ada yaitu pada tahun 1987-1988 dimana era ini sebagai Digitalisasi awal dari perbankan, yaitu dengan Bank Niaga yang memperkenalkan ATM pertama di Indonesia. Kemudian pembayaran elektronik mulai muncul di awal 1990-an, dimana kartu kredit dan debit secara lebih luas menjadi alat pembayaran non-tunai. Hingga pada tahun 2014, terjadi lonjakkan pengguna e-banking mencapai jumlah transaksi Rp 6.447 Triliun. Dengan perkembangan tersebut dari tahun 2016-hingga sekarang, sudah banyak sekali munculnya startup-startup Fintech dan layanan keuangan digital. Data menunjukkan segmen dominan pada Fintech yaitu 43% di sektor pembayaran, 17% di sektor pinjaman dan crowdfunding. 

Dengan sangat berkembangnya pertumbuhan Fintech di Indonesia, maka perlu adanya regulasi mengingat hal tersebut sangat penting demi menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Berikut alasan mengapa regulasi itu penting: 

-Melindungi Konsumen, yaitu menghindari penyalahgunaan data pribadi, melindungi hak-hak konsumen, dan memastikan transaksi berjalan secara aman dan transparan. 

-Mendukung Inovasi Teknologi, yaitu memberikan kerangka hukum yang jelas dan kondusif untuk inovasi, serta mendukung pengembangan teknologi yang berkelanjutan dalam ekosistem digital. 

-Mengurangi Risiko Keuangan, yaitu mencegah risiko keuangan yang dapat mengganggu stabilitas ekonomi, terutama di sektor fintech yang belum diawasi secara ketat, melalui pengawasan dan regulasi yang tepat. 

Berkaitan dengan hal tersebut, adapun tantangan dan peluang dari Fintech di Indonesia. Tantangan meliputi regulasi Fintech di Indonesia yang sangat beragam dan dapat berubah sewaktu-waktu, adanya penipuan dan Fintech ilegal karna seiring dengan popularitas Fintech di Indonesia, khususnya di P2P lending dan pinjaman online (pinjol). Kemudian ada tantangan pada inklusi yang belum merata di Indonesia, terdapat kesenjangan digital terkait masih adanya akses internet yang terbatas, rendahnya literasi keuangan, dan tingkat kepercyaan terhadap layanan digital yang masih menjadi tantangan utama. Kemudian Peluang meliputi cepatnya pertumbuhan pasa Fintech di Indonesia, yang didorong oleh populasi muda, adopsi teknologi yang cepat, dan masih banyaknya masyarakat yang belum memiliki akses perbankan. Selanjutnya Fintech dapat memberikan solusi alternatif dengan memanfaatkan platform digital untuk menjangkau masyarakat yang selama ini sulit mengakses layanan perbankan, seperti UMKM di daerah pedesaan. Dan yang terakhir peluang untuk memanfaatkan teknologi baru (Blockchain, AI), dengan teknologi baru tersebut dapat membuka peluang baru untuk meningkatkan efisiensi dan keamanan di sektor Fintech. Blockchain dapat meningkatkan transparansi dan mengurangi biaya transaksi, sementara AI dapat meningkatkan layanan personalisasi dan manajemen resiko.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun