Malam ini aku menghadap tembok yang engkau bangun untuk menutupi lukaku
Malam ini aku berteduh di bawah atap yang engkau pasang untuk meneduhkan nafsuku
Tembok berkata, "Jangan malu menatapku. Aku mencintaimu"
Atap berkata, "Jangan khawatir, aku akan merangkulmu"
Tiba-tiba pagar cemburu dan jendela membawakan pecahan kaca untuk menikamku
Semakin malam kesepian semakin pekat
Hati-hati jangan sampai tersesat
Sewajarnya saja mencintai sepi
Tidak ada kesepian yang abadi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!