Mohon tunggu...
Muhammad Rizal Alma
Muhammad Rizal Alma Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Sultan Agung

Bismillah

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Keluhku di Atas Harapan

20 Mei 2023   18:13 Diperbarui: 20 Mei 2023   18:16 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Duduk di teras memandang langit
Berharap burung menanyakan kabarku hari ini
Berharap angin menyajikan sajian istimewa
Berharap bulan membawakan kabar gembira

Meratapi nasib di persimpangan
Rela menggoyangkan pinggul kiri-kanan
Meneriakkan nyanyian pembelaan
Menodongkan wadah penuh harapan

Aku duduk di pelataran kios kosong
Membawa seikat harapan dari rumah
Kembali dengan senyum dan tangan kosong
Membawa kekecewaan dan amarah

Sang penerus tahta kekuasaan mencuriku
Melucuti hak dan kewajibanku
Bergerak mengatasnamakan kesejahteraan
Hatiku menggerutu, bibirku tiba-tiba tersenyum syahdu

Aku harus bagaimana?
Aku harus seperti siapa?
Aku harus bagaimana?
Aku siapa?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun