Mohon tunggu...
Muhammad Rizal Alma
Muhammad Rizal Alma Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Sultan Agung

Bismillah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bisakah Kita Menjaga Keutuhan NKRI di Rumah Saja?

25 Juni 2021   10:45 Diperbarui: 25 Juni 2021   11:11 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dr. Ira Alia Maerani, S.H., M.H., Muhammad Rizal Alma

Dosen FH Unissula, Mahasiswa PBSI, FKIP Unissula

Menjaga keutuhan NKRI adalah kewajiban seluruh warga Indonesia. Dengan menjaganya, Indonesia bisa terhindar dari berbagai serangan baik secara langsung maupun melalui media sosial. Sebagai bangsa yang besar yang memiliki banyak budaya, kita seharusnya menjaganya agar generasi penerus kita dapat merasakan apa yang kita rasakan dulu. Sebagai contoh saja, budaya jalan membungkuk di depan orang yang lebih tua kini sudah mulai terasa luntur, padahal hal tersebut sebagian dari rasa hormat kita kepada orang yang lebih tua.

Lalu apa saja langkah yang harus dilakukan untuk menjaga keutuhan NKRI guna mencegah hal-hal tersebut luntur? Ada banyak cara menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang bisa kita lakukan dengan mudah atau sederhana, berikut rinciannya.

1. Tidak Melupakan Sejarah 

Poin pertama tentu saja mengenai sejarah. Sejarah merupakan kajadian-kejadian di masa lalu, sehingga kta perlu menjaganya agar bisa mempersiapkan kehidupan yang lebih baik di masa sekarang maupun di masa yang akan datang. Banyak sejarah-sejarah penting di Indonesia yang mulai luntur. Padahal presiden pertama Indonesia, Ir. Soekarno pernah mengatakan bahwa, "Jangan sekali-kali melupakan sejarah (Jasmerah)". Melupakan sejarah sama seperti menghilangkan identitas bangsa. Dengan sejarah tersebutlah kita tahu pengorbanan besar para pahlawan kita untuk kemerdekaan Indonesia.

2. Merawat Benda-Benda Bersejarah

Benda bersejarah dapat kita temui di museum maupun bekas rumah-rumah pahlawan kita terdahulu. Contohnya seperti Museum Sasmitaloka Jenderal Besar Dr. Abdul Haris Nasution yang berada di Jakarta Pusat yang dulunya adalah rumah dari Jenderal Besar Dr. Abdul Haris Nasution. Museum tersebut dibangun untuk mengenang tragedi penembakan dan penculikan yang dilakukan oleh Partai Komunis Indonesia (PKI). Tragedi tersebut menewaskan anak dari Jenderal A.H Nasution, yaitu Ade Irma Suryani Nasution dan ajudannya, yaitu Kapten Anumerta Pierre Andries Tandean.

3. Mencintai Tanah Air

Mencintai tanah air dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja. Tindak tanduk kita harus mencerminkan rasa cinta kepada bangsa, tidak boleh malu dengan budaya sendiri. Masuknya budaya asing perlu kita pilah dan pilih demi keutuhan NKRI. Contoh sederhananya adalah menjaga kelestarian budaya dan melestarikannya. Ataupun mencintai produk dalam negeri (lokal).

4. Saling Menghormati

Saling menghormati adalah hal yang sangat penting dilakukan oleh seseorang. Dengan mengohrmati orang lain, kita bisa mendapat kepercayaan dari orang yang kita hormati itu. Bahkan Rasulullah SAW. bersabda, "Bukan golongan kami orang yang tidak menyayangi yang lebih muda atau tidak menghormati yang lebih tua." (HR. at-Tirmidzi no. 1842 dari shahabat Anas bin Malik). Saling menghormati tidak perlu secara langsung, cukup melalui media sosial pun kita bisa saling menghormati.

5. Toleransi

Toleransi berkaitan langsung dengan nilai akhlak yang mulia. Toleransi paling sederhana adalah saling menghormati antarumat beragama. Contoh lainnya adalah menghargai budaya orang lain. Hal tersebut diharuskan karena Indonesia adalah negara majemuk yang di dalamnya terdapat berbagai kayakinan dan berbagai budaya. Toleransi juga pernah dilakukan oleh Rasulullah SAW. ketika berdakwah ke daerah yang bernama Thaif yang mempunyai suku bernama Tsaqif. Kaum Tsaqif tersebut melempari batu ke tubuh Rasulullah hingga mengeluarkan kucuran darah dari tubuhnya. Nabi Muhammad SAW. pun tidak membalas perbuatan mereka, akan tetapi memaafkannya. Hal itulah yang meyakinkan bahwa toleransi dan akhlak saling berkaitan.

6. Memilah dan Memilih Berita di Medsos

Perkembangan teknologi yang semain canggih membuat siapa saja dapat berselancar di internet dengan mudahnya. Anak kecil hingga orang dewasa dapat menikmati berbagai informasi yang disajikan di internet. Namun, hal tersebut perlu dipilah dan dipilih agar tidak menyebabkan berita bohong atau hoax. Berita bohong itulah yang dapat menimbulkan berbagai perpecahan dalam negeri ataupun konflik yang mengerikan.

7. Melestarikan Budaya 

Sebagai warga yang hidup di negara yang memiliki banyak pulau dengan bermacam-macam budaya di dalamnya, kita seharusnya melestarikan budaya tersebut. Indonesia memiliki banyak budaya yang tidak kalah dari budaya asing. Beberapa di antaranya bahkan sudah diakui UNESCO sebagai warisan budaya, seperti pencak silat, wayang kulit, batik, angklung, tari saman, dan masih banyak lagi.

Itulah beberapa cara untuk menjaga keutuhan NKRI. Semoga kita menjadi warga negara yang baik, yang bisa melindungi negeri dari mara bahaya yang menghantuinya. Poin-poin yang sudah dijabarkan di atas kiranya dapat dilakukan dengan sepenuh hati.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun