Mohon tunggu...
Muhammad Nesta Ramadani
Muhammad Nesta Ramadani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Pamulang, Prodi S1 Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Hobi membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Trend Childfree di Generasi Milenial

20 Juni 2024   08:30 Diperbarui: 20 Juni 2024   09:08 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://style.tribunnews.com/2023/02/09/profil-dan-medsos-gita-savitri-influencer-yang-sebut-childfree-adalah-anti-aging-bikin-awet-muda?page=2

Akhir-akhir ini sedang marak sebuah trend di tengah-tengah media sosial yang membahas tentang Child Free. Child Free merupakan sebuah istilah dari Bahasa Inggris yang berarti seseorang atau pasangan yang memutuskan untuk tidak memiliki anak. Istilah Child Free di Indonesia dipopulerkan oleh seorang influencer bernama Gita Savitri Devi, ia merupakan seorang influencer yang banyak mempromosikan Child Free di Media Sosial, tentu hal ini menuai tanggapan pro dan kontra para netizen di Media Sosial.

Sebagian netizen beranggapan bahwa trend Child Free merupakan sebuah masalah yang di tengah-tengah fenomena menurunnya angka pernikahan Generasi Milenial saat ini yang dapat menyebabkan angka penurunan kelahiran di Indonesia, dan sebagaian netizen yang pro terhadap trend Child Free beranggapan bahwa hal ini merupakan hal yang baik dan tidak sedikit juga yang mendukung trend ini terkhususnya Generasi Milenial di tengah sulitnya perekonomian negara yang ada saat ini yang dianggap sebuah solusi dalam mengatasi ledakan penduduk dan angka ketergantungan yang tinggi di negara ini.

Penulis akan merangkum sedikitnya sebab dan dampak dari adanya trend Child Free yang sedang marak digaungkan oleh Generasi Milenial saat :

  1. Keterbatasan Ekonomi

Ekonomi merupakan sebuah alasan yang sering dipakai saat ini seperti sulitnya mencari pekerjaan, biaya hidup yang kian tinggi, dan penghasilan yang tidak mencukupi, hal ini dijadikan alasan bagi Generasi Milenial yang hidup di zaman serba modern dan berpikiran terbuka untuk berpikir ulang untuk tidak menikah atau untuk menunda memiliki anak yag tentu ini merupakan PR untuk negara untuk mengatasi permasalahan saat ini, karena apabila di biarkan maka pertumbuhan penduduk akan terganggu yang mana ini akan mengakibatkan sulitnya peputaran roda ekonomi dalam negara.

2. Pemikiran yang Semakin Terbuka

Di era modern ini merupakan hal lumrah bagi siapa saja dalam memperoleh informasi kapanpun dan dimanapun tidak terkecuali informasi dari adanya trend Child free, dengan adanya informasi seputar Child Free membuat sebagian pemikiran Generasi Milenial terbuka dengan keadaan sekarang yang mengakibatkan sebagian Generasi Milenial untuk memilih untuk Child Free.

3. Tingkat Pendidikan Generasi Milenial yang Mumpuni

Generasi Milenial saat ini banyak yang menempuh studi lanjutan seperti universitas dan jenjang lebih tinggi lainnya hal ini menyebabkan Generasi Milenial ini lebih berfokus dalam meningkatkan pendidikannya dibandingkan untuk menikah dini hal ini merupakan lumrah bahkan di negara-negara maju seperti Jepang, Korea Selatan, dan Jerman yang memiliki mutu pendidikan yang tinggi di dunia, tetapi dengan munculnya trend Child Free hal ini memperburuk keadaan dimana angapan pernikahan dan memiliki anak merupakan bukan hal prioritas di tengah Generasi Milenial saat ini.

4. Angka Pernikahan yang Terus Menurun

Selama tiga tahun berturut-turut Indonesia dihadapkan oleh fenomena angka pernikan yang kian menurun. Hal ini merupakan salah satu sebab dengan munculnya trend Child Free yang tengah menjadi pertimbangan di tengah Generasi Milenial saat ini. Saat ini Generasi Milenial lebih senang berkarir dan menempuh pendidikan setinggi-tingginya yang menyebabkan pernikahan bukan lagi menjadi prioritas saat ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun