Penulis: Laeli Rohmayani (FKIP), Dinda Tyas Zahra (FHSIP), Fitrah Hadi Hardyansah (FT)
Labuhan Kertasari – Pada hari Sabtu (10/08/2024), mahasiswa Universitas Mataram yang tergabung dalam program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) periode Juli-Agustus 2024 di Labuhan Kertasari menggelar sosialisasi dengan tema “Membudayakan Kebersihan Pantai Dengan Memanfaatkan Teknologi Tepat Guna Pengelolaan Sampah dalam Penerapan SDGs 12 Di Desa Labuhan Kertasari”. Kegiatan ini diikuti oleh peserta yang terdiri dari kelompok pemuda, perwakilan dari PT BPM (Bumi Pasir Mandiri), perwakilan BPD, serta perwakilan dari SDN 1 dan 2 Kertasari.
Sosialisasi ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan pantai dan memberikan pemahaman mengenai teknologi-teknologi sederhana namun efektif dalam mengelola sampah. Teknologi yang diperkenalkan antara lain yaitu ecobrick, anyaman dari plastik sachet dan lain-lain.
Penanganan difokuskan pada teknologi sederhana pengolahan limbah anorganik menggunakan botol minuman dan sachet makanan. Hal ini penting untuk memberikan pilihan yang tepat sesuai ketersediaan waktu, tenaga, dan peluang keberlanjutan. Ecobrick memiliki kemudahan pembuatan, bahan baku tidak harus utuh, bahan baku beragam ukuran, jenis dan warna. Namun memiliki nilai jual yang tidak setinggi anyaman sachet dengan volume limbah yang sama. Anyaman sachet memiliki nilai jual yang tinggi, namun membutuhkan waktu dan keterampilan yang khusus serta keutuhan sachet sebagai bahan baku.
Selama kegiatan, peserta sangat antusias mengikuti berbagai sesi, seperti sambutan oleh sekdes yaitu Bapak Julianto, S.Pd, penyampaian materi oleh dua narasumber yaitu yang pertama Ibu Dr. Ir. Ida Ayu Oka Suwati Sideman, ST., MSc. IPM selaku Dosen Fakultas Teknik Universitas Mataram dan yang kedua adalah Ibu Andi Irma selaku penggerak di komunitas Laskar Cinta Alam. Materi yang disampaikan oleh Ibu narasumber pertama berjudul ”Pengolahan Limbah Daerah Pantai berbasis Teknologi Tepat Guna dan Partisipasi Masyarakat”. Dalam materinya, narasumber pertama menjelaskan bahwa dampak sampah jika tidak dikelola dengan baik adalah penurunan kualitas estetika (keindahan), lingkungan, kesehatan, dan ekonomi. Dari observasi yang dilakukan, komposisi sampah yang ada adalah 38,75% sampah organik dan 61,25% sampah anorganik. Untuk itu, perlu dilakukan penanganan yang difokuskan pada teknologi sederhana pengolahan limbah anorganik menggunakan botol minuman dan kemasan sachet.
Narasumber yang kedua yaitu Ibu Andi Irma menyatakan bahwa sosialisasi yang dilakukan sangat relevan dengan kegiatan Laskar Cinta Alam, yaitu komunitas pencinta alam yang rutin melakukan kegiatan clean-up pantai. ”Kami berterima kasih karena teman-teman KKN UNRAM menyelenggarakan sosialisasi bertemakan kebersihan pantai ini, temanya sangat relevan dengan kegiatan kita di komunitas Laskar Cinta Alam. Kami berharap, sosialisasi ini memiliki dampak keberlanjutan bagi pengelolaan sampah di sini” tuturnya.
Sebagai tindak lanjut dari sosialisasi ini, direncanakan akan dibentuk Lembaga Pengolahan Sampah dan Bank Sampah yang bertugas mengelola sampah di wilayah pantai. Selain itu, akan diadakan pelatihan-pelatihan lanjutan untuk meningkatkan kapasitas masyarakat dalam mengelola sampah secara mandiri. Dengan adanya sosialisasi ini, diharapkan masyarakat Desa Labuhan Kertasari semakin peduli terhadap lingkungan dan bersama-sama mewujudkan pantai yang bersih dan indah untuk mendukung sektor pariwisata yang merupakan andalan Desa Labuhan Kertasari.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya