Dalam menentukan pilihan pemimpin pada Pemilu mendatang, ajaran Kotaragama dapat menjadi panduan moral yang kuat. Memilih pemimpin yang mencerminkan sifat-sifat ini bukan hanya akan memberikan arah yang benar bagi bangsa ini, tetapi juga akan membentuk kepemimpinan yang diberkati, adil, dan bertanggung jawab.
Pemimpin yang Diinginkan dalam Konteks Pemilu 2024: Inspirasi dari Kitab Kotaragama.Â
Dalam menghadapi Pemilu 2024, ajaran dari naskah kuno Kotaragama dapat menjadi sumber inspirasi yang relevan untuk menentukan pemimpin yang diinginkan oleh masyarakat Indonesia. Seperti yang tercantum dalam naskah, seorang pemimpin harus memiliki sifat-sifat yang mencerminkan kebijaksanaan, integritas, dan tanggung jawab terhadap rakyatnya.
Ketika kita merunut kembali ajaran tersebut, sifat seperti gunung yang suci dan kokoh dapat diartikan sebagai kestabilan dan kekuatan pemimpin dalam menghadapi tantangan. Kemampuan untuk meredam keburukan seperti laut yang dapat meredam bau amis dan busuk, dapat dihubungkan dengan keterampilan pemimpin dalam menanggulangi permasalahan dan mengatasi konflik.
Sifat api yang menghapuskan kekotoran menjadi metafora penting, mengingatkan kita pada kebutuhan akan pemimpin yang tegas dalam memberantas korupsi dan menyelamatkan negara dari segala bentuk ketidakmoralan. Sebagai matahari dan bulan, pemimpin yang mampu memberikan pencerahan dan kesejukan bagi rakyatnya juga menjadi dambaan.
Sifat langit biru yang mencerminkan luas pandangan dan teguhnya pendirian dapat diartikan sebagai pemimpin yang memiliki visi yang jelas dan prinsip yang kuat dalam mengambil keputusan. Namun, yang paling penting dari semua sifat-sifat tersebut adalah ketaatan pada agama, sejalan dengan semangat pluralisme dan toleransi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Dari sisi yang dihindari, panca krana yang disebutkan dalam naskah---seperti tidak mempekerjakan wanita, orang kembar, orang bodoh, yang perutnya kenyang, dan orang lapar---memberikan pandangan yang dapat diaplikasikan pada pemilihan pemimpin. Pemimpin yang harus dihindari adalah mereka yang tidak menghormati hak-hak perempuan, tidak menjunjung tinggi persamaan, tidak bijaksana dalam pengambilan keputusan, kurang komitmen, dan tidak peduli terhadap kebutuhan rakyat.
Jadi, dalam menentukan pemimpin pada Pemilu 2024, ajaran dari Kotaragama dapat menjadi panduan moral yang berharga. Memilih pemimpin yang mampu mencerminkan sifat-sifat tersebut dapat membawa Indonesia ke arah yang lebih baik, dengan pemerintahan yang adil, transparan, dan berorientasi pada kesejahteraan rakyat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H