Mohon tunggu...
muhammad kana
muhammad kana Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

hai, saya kana saya gemar menulis artikel

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Cara Ternak Sapi Potong Tanpa Ngarit

15 Februari 2024   11:40 Diperbarui: 15 Februari 2024   11:48 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Peternak dapat menggunakan kombinasi beberapa metode di atas untuk beternak sapi potong tanpa ngarit. Contohnya, peternak dapat menanam rumput hidroponik untuk pakan segar, dan silase untuk pakan cadangan.

Berikut beberapa kombinasi metode ternak sapi potong tanpa ngarit yang bisa diterapkan:  

-Hidroponik dan Silase

  • Menanam rumput hidroponik untuk pakan segar sapi.
  • Membuat silase dari rumput liar atau sisa panen tanaman untuk pakan cadangan.
  • Konsentrat diberikan untuk memenuhi kebutuhan protein dan nutrisi lain.

- Silase dan Konsentrat

  • Memanfaatkan sisa panen pertanian atau rumput liar untuk membuat silase.
  • Memberikan konsentrat untuk memenuhi kebutuhan protein dan nutrisi lain.
  • Kombinasi ini cocok untuk daerah dengan keterbatasan lahan.

- Hijauan Makanan Ternak (HMT) dan Konsentrat

  • Menanam HMT seperti kacang-kacangan dan sorgum untuk pakan segar.
  • Memberikan konsentrat untuk memenuhi kebutuhan protein dan nutrisi lain.
  • Kombinasi ini cocok untuk daerah dengan iklim tropis.

- Limbah Pertanian dan Konsentrat

  • Memanfaatkan limbah pertanian seperti jerami padi dan jagung untuk pakan.
  • Memberikan konsentrat untuk memenuhi kebutuhan protein dan energi.
  • Kombinasi ini cocok untuk daerah dengan akses mudah ke limbah pertanian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun