3. Â Â Â Paba (Kejar)
Paba dari Bahasa Lamaholot, yang berarti kejar. Maksudnya, penangkapannya dilakukan dengan cara mengejar ikan dengan menggunakan kapal. Jika Bao dan Wella Baodilakukan pada malam hari maka Paba dilakukan pada siang hari. Nelayan bisa melakukan penangkapan ini jika melihat ada tanda-tanda berkumpulnya ikan di laut. Tanda itu bisa terlihat pada kumpulan warna hitam di atas permukaan laut.
Metode ini belakangan sempat hilang karena ikan-ikan sudah berkurang di di selat akibat pemboman ikan. Namun, setelah Pemerintah Kabupaten Flores Timur memberikan sanksi pembakaran kapal pemboman ikan maka ikan-ikan selat mulai banyak. Imbasnya, penangkapan dengan metode Paba mulai dilakukan lagi. Tempat penangkapan biasanya dilakukan di dalam Selat Solor.
4. Â Â Â Batu (Paksa)
Batu dalam Bahasa Lamaholot berarti paksa. Maksudnya, penangkapan dilakukan secara paksa karena cara penangkapannya hampir sama dengan Bao dengan cara merentangkan pukat lurus lalu menariknya ke kapal. Nah, karena pukat yang digunakan ini ukurannya lebih besar dan berat maka dikatakan batu atau paksa.
Ikan-ikan yang diperoleh meliputi ikan kombong, baronang, kakap, sarden, dan bandeng. Tempat penangkapannya di dalam Selat Solor. Penangkapan ini biasa dilakukan pada siang hingga sore hari. Â Â
5. Â Â Â Goleng Mar'ang (Melingkar di Laut Dangkal)
Goleng Mar'ang dalam Bahasa Lamaholot diartikan sebagai melingkar di laut dangkal. Cara penangkapannya dilakukan dengan melepaskan ujung jaring di tepi pantai lalu merentangkan isi jaring ke tengah laut lalu membentuk setengah lingkar ke tepi pantai.