Mohon tunggu...
Muhammad NajibFauzan
Muhammad NajibFauzan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Content Writer

Berawal dari gemar membaca dan tertarik dengan teknologi, memutuskan saya untuk aktif dalam menulis di blog pribadi

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Menjelajahi Perbedaan Komprehensif antara Virtual Reality dan Augment Reality, Teknologi yang Paling Revolusioner!

7 Mei 2023   19:21 Diperbarui: 7 Mei 2023   19:35 376
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar oleh Reto Scheiwiller dari Pixabay.com

Teknologi terus berkembang tanpa henti. Setiap harinya, peneliti-peneliti kita selalu menghasilkan inovasi baru. Salah satu inovasi teknologi yang mulai banyak dibicarakan adalah virtual reality dan augmented reality.

Alasan mengapa kedua teknologi ini sedang ramai dibicarakan cukup sederhana. Kedua teknologi ini memiliki kemampuan yang belum pernah dilihat oleh masyarakat sebelumnya, bahkan dapat dikatakan sebagai terobosan baru.

Inovasi ini diakui memberikan kontribusi besar bagi berbagai industri. Bahkan, virtual reality dan augmented reality sudah merubah gaya hidup masyarakat modern.

Meskipun sering dibicarakan bersama-sama, kedua teknologi ini sebenarnya memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Apa saja perbedaannya? Yuk, mari kita bahas secara lengkap di artikel ini!

Apa itu Virtual Reality ?

Virtual reality atau yang sering disebut sebagai realitas virtual adalah teknologi yang memungkinkan penggunanya untuk berinteraksi dengan lingkungan yang dihasilkan dari simulasi komputer. Teknologi ini memungkinkan pengguna untuk merasakan pengalaman tiga dimensi yang lebih mendalam. Dalam teknologi ini, pengguna dibawa masuk ke dalam lingkungan simulasi tersebut dan dapat berinteraksi dengan lingkungan tersebut.

Saat berada di dalam dunia virtual reality, kelima indera pengguna dapat digunakan seperti halnya dalam kehidupan nyata. Semua yang terjadi di dalam lingkungan simulasi tersebut terjadi secara real-time, sehingga pengguna dapat merasakan pengalaman yang lebih nyata dan mendalam.

Tipe virtual reality

Berdasarkan jenis pengalaman yang ditawarkan, VR dapat dibagi menjadi tiga kelompok yaitu:

  1. Non-Immersive VR: Jenis VR ini menampilkan gambar atau video yang bersifat statis atau bergerak pada layar monitor atau televisi. Meskipun pengguna dapat melihat gambar dalam tiga dimensi, namun pengguna tidak merasa sepenuhnya terlibat dalam lingkungan simulasi tersebut.

  2. Semi-Immersive VR: Jenis VR ini menggunakan layar proyeksi atau layar lebar yang menampilkan gambar atau video dalam tiga dimensi dengan pengguna berada dalam lingkungan simulasi tersebut. Meskipun pengguna dapat bergerak dalam lingkungan simulasi, namun pengguna tetap menyadari bahwa dirinya masih berada di dunia nyata.

  3. Fully-Immersive VR: Jenis VR ini memberikan pengalaman yang paling mendalam dan memungkinkan pengguna benar-benar merasa terlibat dalam lingkungan simulasi tersebut. Dalam jenis VR ini, pengguna dapat menggunakan perangkat seperti headset VR dan kontroler tangan untuk berinteraksi dengan lingkungan simulasi. Semua indera pengguna digunakan sepenuhnya dan pengguna dapat merasakan sensasi seperti berada dalam dunia nyata.

Teknologi yang dipakai untuk virtual reality

Pada tahun 1994, perangkat lunak untuk teknologi virtual reality pertama kali diperkenalkan. Virtual Reality Modelling Language (VRML) diciptakan sebagai langkah awal dalam mengembangkan dunia virtual tanpa tergantung pada headset.

Namun, setelah munculnya VR berbasis headset, teknologi headset VR modern menggunakan layar berkualitas tinggi yang dulunya digunakan untuk ponsel pintar. Setiap komponen juga dikembangkan dengan tujuan memberikan pengalaman yang lebih spesifik dan realistis.

Misalnya, giroskop dan sensor gerak digunakan untuk melacak posisi kepala, tangan, dan badan pengguna. Layar berukuran kecil namun berkualitas tinggi digunakan untuk menampilkan tampilan yang detail dan realistis, dan prosesor komputer yang cepat digunakan untuk mengoptimalkan pengalaman VR.

Komponen-komponen ini, yang awalnya dibuat untuk ponsel pintar, menjadi dasar pengembangan perangkat VR yang lebih terjangkau bagi pengembang individu. Kemudian, pada tahun 2012, muncul Oculus Rift Kickstarter sebagai pionir dalam pengembangan headset VR independen.

Dengan mengetahui lebih lanjut tentang teknologi VR, mari kita beralih ke pembahasan tentang augmented reality!

Apa itu augmented reality?

Gambar oleh Reto Scheiwiller dari Pixabay.com
Gambar oleh Reto Scheiwiller dari Pixabay.com

Augmented reality atau realitas berimbuh adalah teknologi yang menggabungkan objek virtual 2 atau 3 dimensi ke dalam dunia nyata dan menyajikannya secara real-time. Dalam teknologi AR, terdapat 3 elemen utama yaitu gabungan antara dunia digital dan nyata, interaksi yang terjadi secara real-time, serta identifikasi objek yang akurat.

Sejarah pengembangan teknologi AR sebenarnya sudah dimulai sejak tahun 1968 oleh seorang peneliti dari Harvard bernama Ivan Sutherland. Dia juga dikenal sebagai Bapak Komputer Grafis. Teknologi AR telah mengalami perkembangan pesat dan memberikan kontribusi besar bagi berbagai industri, seperti game, film, dan pemasaran. Dengan kemampuan menggabungkan objek virtual ke dalam dunia nyata, AR dapat menciptakan pengalaman yang interaktif dan menarik bagi pengguna.

Tipe-tipe AR

Dalam penggunaannya, augmented reality (AR) dibagi menjadi 2 kelompok berdasarkan metodenya yaitu marker based augmented reality (AR berbasis penanda) dan markerless augmented reality (AR tanpa penanda).

Pada AR berbasis penanda, pengguna perlu menunjukkan atau mengarahkan kamera pada penanda atau marker tertentu agar objek virtual dapat muncul. Sedangkan pada AR tanpa penanda, objek virtual dapat ditampilkan tanpa harus menggunakan marker atau penanda tertentu. Metode AR tanpa penanda menggunakan teknologi pemindaian objek 3 dimensi dan pengenalan citra untuk melacak lingkungan sekitar dan menempatkan objek virtual di lokasi yang tepat.

Kedua metode tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing tergantung pada kebutuhan dan tujuan penggunaannya. AR telah digunakan secara luas dalam berbagai aplikasi, mulai dari game, pendidikan, pemasaran, hingga industri kreatif.

Teknologi yang digunakan pada AR

Teknologi augmented reality telah melewati sejarah yang panjang dan kompleks, namun tujuannya tetap sama: menggabungkan informasi virtual dengan kehidupan nyata untuk menciptakan pengalaman baru yang mengagumkan. AR menggunakan sejumlah teknologi dan fitur, termasuk sensor pendeteksi, sistem interaksi pintar, pelacakan real-time, data multimedia, model 3D, dan banyak lagi. Semua teknologi ini bekerja bersama-sama untuk menciptakan pengalaman realitas campuran yang imersif dan interaktif. Dengan demikian, AR telah memberikan dampak yang signifikan pada berbagai industri, termasuk bisnis, pendidikan, hiburan, dan masih banyak lagi.

Lantas, apa perbedaan VR dan AR?

Photo by Tima Miroshnichenko dari Pexels.com
Photo by Tima Miroshnichenko dari Pexels.com

Virtual Reality (VR) dan Augmented Reality (AR) memang memiliki perbedaan yang jelas. VR menyediakan pengalaman yang sangat imersif di lingkungan virtual yang meniru dunia nyata. Setiap gerakan yang dilakukan oleh pengguna akan mempengaruhi dunia virtual tersebut. Sedangkan AR lebih fokus pada pengoptimalan pengalaman pengguna di dunia nyata dengan menambahkan informasi digital, biasanya berupa objek hasil pengumpulan data, melalui perangkat khusus seperti kamera.

Salah satu perbedaan utama antara VR dan AR adalah cara proyeksi data. VR menciptakan lingkup virtual dengan stimulus sensorik, sedangkan AR mengoptimalkan data yang dikumpulkan dari dunia nyata dengan menggabungkan grafis, audio, atau video. Dengan begitu, pengalaman pengguna pada VR cenderung lebih terfokus pada dunia virtual yang diciptakan, sedangkan pada AR, pengguna masih dapat melihat dan berinteraksi dengan dunia nyata yang sebenarnya, namun dengan tambahan informasi digital yang membantu dalam pengalaman pengguna.

Perbedaan Penggunaan Perangkat untuk VR dan AR

Salah satu perbedaan yang mencolok antara teknologi VR dan AR adalah perangkat yang digunakan. Dalam VR, headset menjadi alat utama yang tidak dapat dipisahkan. Untuk menikmati pengalaman VR yang lebih intens, kamu dapat mengombinasikan headset dengan konsol game favoritmu. Namun, biasanya kamu memerlukan perangkat seperti laptop atau PC yang memiliki spesifikasi minimal tertentu untuk menghubungkan headset tersebut.

Samsung Gear VR, sebagai salah satu contoh perangkat VR, dapat dengan mudah dihubungkan dengan smartphone. Seperti misalnya Galaxy Note 8 yang dapat menyambungkan Gear VR dengan mudah. Melalui kolaborasi dengan Oculus, Samsung Gear VR dilengkapi dengan controller yang memudahkan navigasi serta dapat digunakan sebagai gamepad. Dengan begitu, pengalaman bermain VR semakin menyenangkan dan tidak terputus-putus.

Dalam menikmati konten VR, hanya dengan menggunakan satu tangan kamu sudah bisa merasakan pengalaman yang luar biasa. Kamu bisa menjelajahi berbagai pilihan konten, dari olahraga hingga melukis dalam dunia virtual yang sangat menarik.

Selain itu, kamu juga bisa mencoba perangkat dukungan lain seperti Oculus Rift, PS VR, dan HTC Vive untuk memainkan game Batman Arkham VR yang seru. Microsoft pun menciptakan perangkat sejenis bernama Microsoft Hololens yang tak kalah menarik.

Mencari perangkat VR dan AR ini semakin mudah, baik secara online maupun offline di berbagai marketplace. Harganya bervariasi mulai dari ratusan ribu hingga jutaan rupiah, sehingga kamu bisa memilih yang sesuai dengan kebutuhan dan budgetmu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun