Jadi, mari kita rayakan kebodohan kolektif kita ini. Mari kita berpesta pora dalam ilusi kekuasaan yang diberikan demokrasi. Karena hey, kalau kita tidak bisa pintar, setidaknya kita bisa merasa pintar.
Dan bukankah itu esensi dari demokrasi? Membuat kita semua merasa penting, padahal sebenarnya kita hanya pion dalam permainan yang lebih besar?
Selamat berdemokrasi, wahai rakyat yang berdaulat! Semoga Tuhan mengampuni kebodohan kita semua.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H