Harga yang lebih kompetitif: Produk lokal Tiongkok umumnya menawarkan harga yang lebih terjangkau dibandingkan dengan iPhone.
Dukungan pemerintah: Pemerintah Tiongkok telah mengeluarkan himbauan kepada masyarakatnya untuk lebih mengutamakan produk lokal. Bahkan, para pegawai negeri sipil di Tiongkok kini dilarang menggunakan produk Apple atau Samsung untuk keperluan kerja.
Dampak Geopolitik terhadap Industri Smartphone
Perkembangan ini tidak hanya mempengaruhi peta persaingan di industri smartphone, tetapi juga mencerminkan dinamika geopolitik yang lebih luas antara Amerika Serikat dan Tiongkok.
Apple, yang masih memproduksi lebih dari 95% produknya di Tiongkok, kini menghadapi tekanan dari berbagai pihak, termasuk investor dan politisi Amerika, untuk memindahkan fasilitas produksinya ke negara lain seperti Vietnam atau India. Hal ini dipicu oleh meningkatnya ketegangan antara AS dan Tiongkok, serta kekhawatiran akan ketergantungan yang terlalu besar pada Tiongkok.
Samsung, di sisi lain, telah mulai mengambil langkah antisipasi dengan mengurangi ketergantungannya pada Tiongkok. Perusahaan asal Korea Selatan ini telah mulai menutup beberapa pabriknya di Tiongkok dan memindahkan produksi ke negara-negara lain.
Namun, memindahkan produksi dari Tiongkok bukanlah hal yang mudah. Tiongkok memiliki keunggulan kompetitif yang signifikan, termasuk tenaga kerja yang relatif murah, infrastruktur yang mapan, dan ekosistem pemasok yang kompleks. Selain itu, banyak komponen kunci smartphone, seperti prosesor, chipset, memori, baterai, dan kamera, diproduksi oleh perusahaan-perusahaan di Asia, termasuk Korea Selatan, Jepang, Taiwan, dan Tiongkok sendiri.
Opsi untuk memindahkan produksi ke Amerika Serikat juga menghadapi tantangan tersendiri. Biaya tenaga kerja yang jauh lebih tinggi, kurangnya infrastruktur manufaktur yang sesuai, dan jarak yang jauh dari pemasok komponen utama membuat ide ini sulit direalisasikan. Bahkan jika Apple nekat memindahkan produksinya ke AS, mereka mungkin tetap tidak akan memenuhi standar "Made in America" yang ditetapkan oleh pemerintah AS, yang mensyaratkan 75% komponen harus diproduksi di dalam negeri.
Fenomena "Dumbphone": Kembali ke Dasar
Di tengah persaingan sengit di pasar smartphone dan kompleksitas geopolitik yang melingkupinya, sebuah tren kontras mulai muncul di beberapa negara maju: kebangkitan "dumbphone" atau ponsel sederhana.
"Dumbphone", istilah yang mengacu pada ponsel dengan fitur terbatas yang hanya bisa digunakan untuk menelepon, mengirim SMS, dan mungkin beberapa fungsi dasar lainnya, kini mendapatkan popularitas baru di negara-negara seperti Amerika Serikat, Eropa, dan Australia.