Mohon tunggu...
Devan Alhoni
Devan Alhoni Mohon Tunggu... Penulis - Penulis lepas Dan Konsultan Independen

Seorang penikmat karya-karya abstrak dan filosofis, Saya memiliki hasrat yang mendalam untuk menjelajahi makna-makna tersembunyi dalam setiap untaian kata. Pena dan buku menjadi kawan setianya dalam mengarungi samudra gagasan yang tak berbatas. Bagi saya, menulis bukan sekadar mengekspresikan pemikiran, melainkan juga upaya untuk menggali kebenaran di antara celah-celah realitas. Membaca pun tak hanya sekadar aktivitas menelan baris demi baris kata, tetapi juga menjadi petualangan intelektual yang tak pernah usai. Dengan kecermatannya dalam mengurai konsep-konsep kompleks, saya senantiasa mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan fundamental tentang eksistensi manusia dan alam semesta. Baginya, dunia adalah panggung metafisika yang tak pernah mengering dari teka-teki untuk dipecahkan.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Tren Baru di Dunia Smartphone, Kebangkitan "Dumbphone" dan Pergeseran Pasar Global

31 Juli 2024   23:16 Diperbarui: 31 Juli 2024   23:23 808
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Di era digital yang semakin maju, smartphone telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari masyarakat modern. Namun, sebuah fenomena menarik mulai muncul di tengah dominasi perangkat pintar ini. "Dumbphone" atau ponsel sederhana yang hanya memiliki fitur dasar, kini mendapatkan popularitas baru di beberapa negara maju. Bersamaan dengan itu, lanskap industri smartphone global juga mengalami perubahan signifikan, dengan perusahaan-perusahaan Tiongkok yang semakin memperkuat posisinya di pasar.

Pergeseran Pasar Smartphone Global

Menurut data dari International Data Corporation (IDC), secara keseluruhan pengiriman dan penjualan smartphone di dunia meningkat sebesar 7,8% dari tahun 2023 ke tiga bulan pertama tahun 2024. Namun, di balik pertumbuhan ini, terjadi dinamika menarik di antara para pemain utama industri.

Samsung, yang telah lama mendominasi pasar smartphone global, masih mempertahankan posisinya di puncak. Sejak kemunculannya di dunia Android pada tahun 2011, Samsung telah membuktikan diri sebagai kekuatan yang sulit ditandingi. Bahkan, hanya setahun setelah merilis Android pertamanya, Samsung berhasil menjadi perusahaan smartphone dengan penjualan terbesar di dunia pada tahun 2012.

Sementara itu, Apple, yang sering dianggap sebagai pesaing utama Samsung, mengalami penurunan penjualan yang cukup signifikan. Menurut Fortune, meskipun iPhone sempat menduduki peringkat pertama di kuartal terakhir tahun 2023, posisinya kembali turun ke peringkat kedua di kuartal pertama tahun 2024 dengan penurunan penjualan sebesar 9,6%.

Yang menarik, penurunan penjualan iPhone ini bukan disebabkan oleh persaingan langsung dengan Samsung. Justru, faktor utama yang menggerus pangsa pasar Apple adalah munculnya perusahaan-perusahaan smartphone dari Tiongkok yang semakin agresif.

Kebangkitan Produsen Smartphone Tiongkok

Data dari IDC menunjukkan bahwa dari lima besar perusahaan smartphone dengan pangsa pasar terbesar, tiga di antaranya adalah perusahaan asal Tiongkok: Xiaomi, Transsion, dan Oppo. Ketiga perusahaan ini saja telah menguasai lebih dari 32% pangsa pasar smartphone global. Jika ditambah dengan merek-merek Tiongkok lainnya seperti Huawei, Vivo, Realme, dan Poco, dominasi mereka di pasar global semakin tidak terbantahkan.

Fenomena ini juga terlihat jelas di pasar domestik Tiongkok. Menurut data dari Counterpoint Research, penjualan iPhone di Tiongkok mengalami penurunan hingga 24% dalam setahun terakhir. Hal ini disebabkan oleh kecenderungan masyarakat Tiongkok yang semakin memilih untuk membeli produk smartphone lokal.

Ada beberapa faktor yang mendorong tren ini:

Peningkatan kualitas produk lokal: Smartphone buatan Tiongkok kini dianggap memiliki kualitas yang tidak kalah dengan merek global seperti Apple atau Samsung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun