Mohon tunggu...
Muhammad Rafif
Muhammad Rafif Mohon Tunggu... Novelis - Mahasiswa

Selama belum masuk ke liang lahat, selama itu pula kewajiban menulis harus ditunaikan

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Ibu, Seseorang yang Mencintai Anaknya Tanpa Mengenal Syarat dan Waktu

3 Februari 2024   17:36 Diperbarui: 3 Februari 2024   17:39 1068
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: Canva

Lalu Abdullah bin Abbas menjawab, "Apa yang kamu lakukan dari awal sampai akhir selesai haji, ibumu kamu gendong, itu tidak akan sanggup membalas satu jeritan nafas ibu ketika mengeluarkan engkau dari rahimnya"

Begitulah cinta tanpa syaratnya seorang ibu kepada kita, sehingga kita tak akan sanggup membalas jasanya. Walaupun ketiga fase yang dilewati ibu dengan begitu menyakitkan itu tidak tersimpan dalam memori kita, tetapi kita bisa menjadi tau salah satu fase itu, ketika kita sering melihat secara langsung -baik itu di kantor, di jalanan, maupun di transportasi publik- seorang perempuan yang sedang mengandung anaknya. Tentunya, ketika perempuan itu mengandung, anaknya pasti ia bawa kemana-mana, tidak mungkin perutnya yang sedang membesar itu ia taruh di suatu tempat.  Begitu pula ketika kita melihat contoh perjuangan seorang ibu pada fase melahirkan dan menyusui; betul-betul sangat begitu berat.

Ketiga fase yang dilewati oleh seorang ibu tersebut ditambah pengorbanannya saat merawat dan mendidik kita hingga dewasa, tidak akan mampu kita bayar dan balas. Meskipun dengan harta kekayaan yang kita punya berupa sepuluh digit besarnya. Walaupun kita bisa memberangkatkan haji dan umroh ibu kita terus menerus. Akan tetapi, semua itu belum bisa membalas 0,001% pun dari total seluruh perjuangan yang ibu lakukan dalam membesarkan kita hingga kita bisa berdikari dan mandiri dalam melanjutkan hidup

Meskipun pada akhirnya, kita tidak bisa membalas seluruh pengorbanan ibu kita, dan ibu kita tidak pernah menagih dan meminta sesuatu yang besar dari kita tersebab jasanya selama ini; namun balaslah semua kebaikan yang ibu lakukan selama ini dengan jalan membuatnya gembira. Kita sebagai anak, pasti bisa membuat ibu bahagia. Sebab, jalan untuk membuat ibu gembira tak perlu mahal. Tak perlu juga yang mewah ketika kita belum mampu. Cukuplah yang sederhana saja. Yang terpenting ialah kebahagiaannya dan keridhoannya terhadap kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun