Gaya hidup maksimalis adalah sesuatu yang buruk dan juga bertentangan dari ajaran yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW. Maka daripada itu, mengapa tidak menerapkan gaya hidup yang sederhana saja. Sederhana atau minimalis itu bukan diartikan sama sekali tidak mempunyai barang kok, tetapi gaya hidup minimalis adalah sebuah pola hidup yang betul-betul mempunyai barang yang hanya dibutuhkan saja.
Oleh karena itu, konsumsilah apapun itu dengan tidak mubazir. Takutnya, ketika kita menginginkan barang namun tidak mempunyai uang, maka kemungkinan besar kita akan melakukan segala cara yang diharamkan.
Mungkin rasanya pantas bila kita kaitkan para koruptor dengan gaya hidup maksimalis ini. Seseorang yang korupsi pada realita hidupnya adalah sesosok yang mempunyai gaya hidup yang demikian. Rasanya sangat mustahil, bila koruptor datangnya dari seseorang yang mempunyai gaya hidup yang minimalis. Sebab, manusia yang mempunyai gaya hidup minimalis biasanya adalah seseorang yang sederhana dan merasa cukup terhadap apa yang ia punya. Tidak mubazir dan tidak berlebihan. Ia selalu bersyukur terhadap rezeki yang diberikan oleh tuhannya.
Terakhir, sulit rasanya kita menerapkan gaya hidup minimalis, seumpama kita masih saja melihat diskon atau promo-promo di toko online kesayangan anda. Untuk itu, mari kuatkan dan bangun karakter kita untuk selalu bersikap sederhana dan merasa cukup terhadap apa yang sudah kita punya.
Oleh karena itu, yang seharusnya dilarisi itu bukan suatu perbuatan yang dimandori sama setan, tetapi yang pernah dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW yaitu pola hidup minimalis atau sederhana saja. Sungguh sangat bagus, bila di saat ini, konsep hidup minimalis sudah mulai dilirik banyak pihak.
Mulailah belajar untuk hidup yang lebih sederhana!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H