Yang ketiga, Nabi Muhammad SAW senang kepadanya. Ketika kita mau mendapatkan kunci berupa Nabi senang dan kagum kepada kita, maka kita harus memaafkan seseorang yang telah menzolimi diri kita, seluruhnya. Sesakit apapun itu, hingga sampai ke titik mengiris hati nya, demi Rasulullah bangga kepada kita, ikhlaskan hati kita untuk memaafkannya.
Sulit memang kita menerapkan hal itu. Sungguh tidak mudah untuk memaafkan seseorang yang telah membuat kita sakit hati kepadanya. Memang betul juga memaafkan itu butuh proses, butuh waktu, dan perjuangan. Meski demikian, bukankah kita juga ingin dimaafkan? Bukankah kita juga pernah menyakiti orang lain?
Oleh karena nya, buka hati kita untuk memaafkan dan mau meminta maaf. Memaafkan bukan berarti melupakan apa yang sudah ia lakukan. Namun, memaafkan adalah suatu perbuatan untuk terbebas dari rasa sakit yang telah ia lakukan. Terus kenapa tidak dilupakan juga? Sebab, ada pelajaran penting yang harus di ambil dari kejadian yang kita alami di masa lalu, agar kita tidak berbuat demikian seperti menyakiti hati orang lain di masa yang akan datang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H