Mohon tunggu...
Muhammad Dandry Arifin
Muhammad Dandry Arifin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa asal bandung

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Dari Pemecah Batu Gunung hingga Penemu Racun Tikus: Cerita Inspiratif Menteri Pertanian Amran Sulaiman

24 Oktober 2024   09:03 Diperbarui: 24 Oktober 2024   11:47 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengusaha Sukses Andi Amran Sulaiman, kembali dilantik menjadi Menteri Pertanian pada Kabinet Merah Putih Presiden Prabowo Subianto. Amran sebelumnya pernah menjadi Menteri Pertanian pada Kabinet Kerja pada masa jabatan Joko Widodo periode 2014-2019.  Amran sulaiman sebelumnya juga sempat menggantikan Menteri Pertanian sebelumnya Syahrul Yasin limpo yang terjerat kasus korupsi pada tahun 2023 lalu. Amran telah meraih beberapa penghargaan yang luar biasa, diantaranya Tanda Kehormatan Satyalancana Pembangunan di Bidang Wirausaha Pertanian yang diberikan oleh Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono pada tahun 2007. Selain itu Amran juga pernah mendapatkan Bintang Mahaputera Adipradana dari Presiden Joko Widodo pada tahun 2020 lalu. Kira-kira siapakah Andi Amran Sulaiman ini ?

Andi Amran Sulaiman lahir pada 27 april 1968 di Bone, Sulawesi Selatan. Amran merupakan anak ketiga dari 12 bersaudara dari ayah Andi B. Sulaiman Dahlan Petta Linta, dan ibu Andi Nurhadi Petta Bau. Ayah amran merupakan seorang veteran yang menjadi Babinsa di desa asal amran tepatnya di Kabupaten Bone. Amran mengatakan bahwa desa tempat dia tinggal dulu merupakan desa paling miskin di Kabupaten Bone. Karena keadaan ekonomi yang serba kekurangan, Amran juga sempat bekerja menjadi pemecah batu gunung bersama para saudara kandung nya. Amran Sulaiman berjanji pada dirinya sendiri untuk keluar dari kemiskinan "Aku lahir miskin bahkan sering dihina, jangan sampai aku mati dalam keadaan miskin dan di hina pula" ujarnya dikutip dari Podkabs ep. 17 di channel youtube Sekretariat Kabinet RI. 

Amran menghabiskan sebagian besar masa kecilnya di daerah tetangga, Barru, di mana ia tinggal selama 7 tahun dan pertama kali bersekolah di sekolah dasar. Kemudian, ia kembali ke Bone dan menyelesaikan pendidikan dasar 12 tahun pertamanya, lulus dari sekolah menengah atas negeri di Lappariaja pada tahun 1989. Kemudian Amran berhasil masuk ke jurusan pertanian Universitas Hasanuddin, salah satu perguruan tinggi negeri ternama di Makasar dan mendapat gelar sarjananya pada tahun 1993. Saat Amran menjadi Mahasiswa, iya melakukan penelitian dan menemukan inovasi racun tikus . Ide ini muncul dari krisis hama tikus di Sulawesi pada tahun 1992.

Amran akhirnya mematenkan racun tikus yang dia kembangkan dengan nama Tiran (Tikus Diracun Amran) yang menjadi cikal bakal perusahaan raksasa TIRAN group milik Amran Sulaiman. Dalam menetapkan paten nya Amran juga harus berjuang keras. Amran harus melintasi lautan dari pulau Sulawesi untuk menuju Jakarta. Dengan uang yang seadanya Amran  berusaha menetapkan paten racun tikus miliknya hingga harus menginap di masjid. Atas temuan racun pemusnah hama tikus tersebut, pria kelahiran 27 April 1968 itu meraih Satya Lencana kategori perorangan bidang Wirausaha Pertanian pada 2009. Berkat temuannya itu pula Amran mampu menjadi seorang pengusaha sukses. Dilansir dari berbgai sumber, pendiri Tiran Grup ini memiliki total kekayaan mencapai Rp1.196.888.974.071 (Rp1,1 triliun) per 2024.

Amran menampilkan dirinya sebagai seseorang yang pekerja keras dan taat pada tuhan serta berbakti pada orang tuanya. Amran pada podcast Sekretariat Kabinet RI menyampaikan pesan ibunya "kalau mau sukses yang pertama kita harus jujur, disiplin, dan yang paling utama adalah memuliakan orang tua" ucap Amran. Amran juga berpesan pada generasi muda untuk terus berusaha dan jangan jangan terlalu lama di zona nyaman, karena bagi Amran zona nyaman adalah jebakan.

Dengan menjabatnya Amran sebagai Menteri Pertanian kembali, Masyarakat memiliki harapan dan ekspektasi yang tinggi pada Amran. Masyarakat berharap ditangan Amran, pertanian di Indonesia bisa semakin maju dan berkembang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun