Pernah sekali kau bilang menaruh rasa padaku, tapi beda waktu kau bilang aku yang salah menafsirkan.
Jika aku salah menafsirkan, maafkan lah, aku memang bukan ahli tafsir.
Ucapan "selamat pagi" darimu saja sering aku tafsirkan "aku mencintaimu".
Ah, lupakan, lupakan.
Toh tulisan ini tak mungkin sampai juga padamu.
Sebagai penutup aku hanya ingin mengatakan beberapa hal.
Maafkan aku yang telah membuatmu terluka, namun masih ada kah namaku di sudut hatimu?
Jika sudah tidak ada, anggap saja kita tidak pernah bertemu dan mengenal satu sama lain.
Jika masih ada namaku di hati dan ingatanmu, maka beritahu aku dimana aku bisa menjumpaimu.
Aku akan menantimu di sana.
Meski kau bertemu denganku hanya untuk mengucapkan sebuah kalimat perpisahan.